Infeksi black fungus atau jamur hitam kian menjadi perbincangan di masyarakat. Infeksi ini memiliki istilah mukormikosis, dikutip dari Tempo penyebutan jamur hitam tampaknya dikaitkan berasal dari warna cairan yang keluar dari rongga sinus pengidap. Kasus mukomirkosis dapat ditemukan di seluruh dunia, tetapi memang terbanyak dilaporkan di India sebesar 45.000 kasus dengan angka kematian mencapai 4.300 jiwa.
Namanya cukup asing di telinga masyarakat, karena penyakit ini merupakan infeksi jamur yang cukup langka. Namun, kian merebak selama pandemi Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang sifatnya agresif, cepat menyerang tubuh bahkan beberapa kasus harus menghilangkan organ pasien supaya tak menyebar ke otak.
Menurut BBC, angka kematian akibat jamur ini di atas 50 persen. Lantas bagaimana gejala yang ditimbulkan oleh pengidap, dan apa yang harus kita lakukan untuk mencegah terinfeksi? berikut ulasan Hipwee yang telah dirangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENTS
Penurunan kekebalan jadi pemicu mukormikosis, penyakit ini rentan bagi penderita dengan daya imun rendah, seperti diabetes, pasien kanker atau orang dengan HIV/Aids
Merebak di kala pandemi Covid-19, sebab jamur ini memengaruhi hidung, mata dan kadang-kadang otak, biasanya menyerang 12-18 hari setelah proses pemulihan Covid-19. Jamur hitam menyebar melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk di antaranya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.
Infeksi biasanya memengaruhi orang dengan masalah kesehatan seperti Covid-19 atau mereka pengguna obat-obatan yang dapat menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi. Ini biasanya memengaruhi sinus atau paru-paru setelah jamur dihirup dari udara.
“Mukormikosis adalah infeksi jamur yang cenderung menyerang orang dengan kekebalan tubuh yang rendah, seperti mereka dengan diabetes parah. Begitu menginfeksi, sangat menyakitkan dan memiliki angka kematian yang tinggi,” papar Dr.Eric Cioe-Pena, direktur kesehatan global di Northwell Health, New York, dikutip dari Healthline.
Gejala sinus dan mukormikosis otak termasuk pembengkakan wajah, hidung tersumbat dan sakit kepala. Jika sampai ke paru-paru gejalanya, yakni demam, batuk dan sesak napas. Tergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi.
ADVERTISEMENTS
Ada beberapa cara mencegah tertularnya mukormikosis baik bagi pasien Covid-19 maupun masyarakat umum
Tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 harus meningkatkan kewaspadaan klinis dan ketelitian sebagai langkah awal diagnosis. Pencegahan kedua dengan menurunkan atau menghindari terlalu banyak konsumsi obat yang bisa menurunkan imunitas, termasuk korikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya.
Dikatakan Anna, Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan kepada Kompas, pasien covid harus mengendalikan gula darah atau status diabetesnya. Selanjutnya menjaga fasilitas di rumah sakit, mulai dari peralatan medis, sistem air, dan filtrasi. Hal ini menjadi penting untuk mencegah infeksi jamur hitam bagi penderita Covid-19.
Masyarakat juga diingatkan untuk hindari area yang banyak debu, seperti lokasi pada kontruksi bangunan, penggalian dan sejenisnya. Kalau sulit menghindari tempat tersebut, pakailah masker khusus seperti respirator N95. Sebab, elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, cedera atau goresan kulit. Bahkan elemen jamur tersebut bisa tertelan tanpa kita sadari.
Mempunyai daya tubuh yang kuat menjadi salah satu faktor penting menghindari tubuh terinfeksi mukormikosis. Maka dari itu tetaplah hidup sehat dengan konsumsi makanan dengan gizi seimbang serta olahraga secara rutin. Semoga masyarakat terhindari penyakit yang satu ini, ya!