Masalah serius soal sampah yang makin menggunung ternyata nggak cuma dihadapi Indonesia aja lo. Negara maju dan modern seperti Korea Selatan, rupanya juga menyimpan problem tersendiri terkait sistem pembuangan sampah di negaranya. Belum lama ini, perusahaan di Korea Selatan kedapatan mengekspor sampah-sampah mereka ke negara Filipina. Tak terima dijadikan ‘tong sampah’, pemerintah Filipina kabarnya bakal mengembalikan tumpukan sampah itu ke Korsel. Kok bisa ya peristiwa ini terjadi? Langsung simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature yuk!
ADVERTISEMENTS
Awalnya, memang ada perjanjian resmi antara perusahaan Korsel dengan Filipina untuk membuang sampah-sampahnya ke negeri seberang itu. Tapi ternyata Korsel menyalahi aturan
Perusahaan Korsel, Verde Soko Industrial Corporation, menjalin kesepakatan dengan Filipina untuk mengekspor sampah-sampah mereka ke sana. Dalam perjanjiannya, seperti dikutip CNN, Korsel mengatakan kalau sampah yang diekspor itu bisa didaur ulang. Tapi setelah 51 kontainer berisi 6.500 ton sampah itu sampai di Mindanao International Container Terminal (MICT), Filipina, pada 2018 lalu, ternyata banyak banget barang-barang yang justru nggak bisa diolah kembali, seperti baterai dan lampu bohlam. Di situ Korsel disebut menyalahi perjanjian.
ADVERTISEMENTS
Keberadaan sampah-sampah itu mengundang protes dari masyarakat, terutama organisasi atau aktivis lingkungan di Filipina, seperti EcoWaste Coalition National
Aileen Lucero, Koordinator EcoWaste Coalition National, dikutip dari Reuters, menentang adanya impor sampah global ke Filipina. Ia dan komunitasnya ingin melindungi negara mereka dari tindakan semena-mena negara lain mengimpor sampah ke sana. Aileen juga meminta pemerintah menerapkan kebijakan lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa kembali terulang. Soalnya tahun 2013 lalu, pernah juga Kanada mengimpor berton-ton sampah secara ilegal ke Filipina. Malah kasus itu lebih sulit ditangani karena kalau mau dikembalikan, tempatnya jauh, dan pasti butuh biaya tidak murah.
ADVERTISEMENTS
Karena masalah ini, akhirnya otoritas masing-masing negara sepakat buat bertemu. Hasil dari pertemuan itu, Filipina bakal mengembalikan berton-ton sampah milik Korsel yang sekarang masih mangkrak di MICT
Tanggal 27 dan 28 Desember 2018 kemarin, akhirnya kedua negara terkait sepakat buat mengadakan pertemuan bilateral di Tagoloan, Misamis Oriental. Pertemuan itu dihadiri lebih dari 35 partisipan, termasuk 4 orang delegasi dari Korsel yang dipimpin Lee Jong Min, Menteri Lingkungan Korsel. Hasil dari pertemuan, disepakati kalau ribuan ton sampah itu akan dikembalikan ke Korsel tanggal 9 Januari besok. Korsel juga kabarnya akan menanggung biaya pengembaliannya yang ternyata tidak main-main, mencapai 47.430 dolar AS, atau sekitar Rp674 juta!
ADVERTISEMENTS
Tahu nggak sih, ternyata, Asia Tenggara sering jadi sasaran negara-negara dunia buat membuang sampah-sampah plastik mereka yang tidak bisa didaur ulang lo!
Dulu, Cina adalah negara yang menerima impor sampah plastik dari negara lain. Mereka memanfaatkan sampah-sampah itu untuk dijadikan barang lain yang lebih berguna. Tapi sejak Cina akhirnya menutup jalur impor sampah, banyak negara-negara dunia yang menyasar negara lain, khususnya Asia Tenggara. Dikutip dari The Korea Herald, katanya membuang sampah ke Asia Tenggara jauh lebih murah dibanding mengolahnya di negara masing-masing.
Waduh, jangan-jangan selama ini Indonesia juga jadi ‘tong sampah’ bagi negara lain?? Semoga aja nggak deh ya, lha wong mengurus sampah milik sendiri aja ribetnya setengah mati~