Nama Indomie jelas udah bukan produk asing lagi buat kita orang Indonesia. Keberadaannya sejak dahulu kala membuat namanya dikenal dimana-mana. Produknya selalu ada di barisan etalase mi instan, entah di toko kelontong, minimarket, atau supermarket besar. Meskipun semakin hari semakin banyak merek-merek mi instan lain, baik yang lokal maupun yang impor, bagi sebagian orang Indomie tetap selalu di hati. Kayaknya nggak ada yang bisa mengalahkan ‘pesona’nya.
Popularitas Indomie ternyata nggak cuma ada di Indonesia aja lho guys, tapi juga di berbagai belahan dunia, salah satunya di Nigeria, Afrika. Uniknya lagi, di sana Indomie benar-benar jadi primadona, bahkan sampai dianggap makanan pokok saking larisnya. Dalam seminggu aja, ribuan boks Indomie selalu habis terjual. Dilansir dari brandsmartng.com, kurang lebih 40 juta orang dari total penduduk sekitar 160 juta diketahui mengonsumsi Indomie. Hipwee dulu juga sempat mengulas tentang orang Nigeria yang jadi jutawan cuma karena jualan Indomie! Bisa dibayangin ‘kan, gimana kuatnya citra merek mi instan satu ini.
Nah, usut punya usut, ternyata banyak banget orang sana yang nggak tahu kalau Indomie ini asalnya dari Indonesia lho. Wah, kok bisa? Tenang, tenang, Hipwee News & Feature sudah merangkum ulasannya untuk kamu~
ADVERTISEMENTS
Saking terkenalnya, Indomie di Nigeria udah dianggap jadi kata ganti ‘mi’. Mi itu ya Indomie, nggak ada merek lain. Tapi mirisnya malah banyak yang nyangka itu produk asli negara Afrika tersebut
“…We thought Indomie is from Nigeria, made from the Notable Industrial Estate at Agbara.” – David Milez, dikutip dari Quora.
“I for one didn’t know indomie is from Indonesia and I bet that most Nigerians don’t know and really don’t care either…” – Ebele Nweje, dikutip dari Quora.
ADVERTISEMENTS
Awalnya sekitar tahun 1988, produk ini memang diimpor langsung dan ada tulisannya ‘Made in Indonesia. Popularitasnya langsung meledak karena tidak ada makanan sejenis di sana
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tapi sejak tahun 1995, yakni saat pabrik pertamanya berdiri, orang Nigeria langsung berasumsi kalau Indomie ini ya produk mereka sendiri, soalnya tulisannya jadi “Made in Nigeria”
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Saat ini pabriknya sendiri sudah ada beberapa di Nigeria, antara lain di Ogun State, River State, dan Kaduna State
Waktu Indomie ini pertama kali masuk, negara ini sedang dilanda krisis. Harga Indomie sendiri terbilang lebih murah dibanding makanan pokok lain. Jadi ya wajar kalau orang-orang jadi langsung suka dan bergantung sama produk ini
“…Most of us care more about consuming the content to relieve hunger…” – Grace Okogwu, dikutip dari quora.com.
Udah gitu saat itu Indomie belum punya pesaing dan ada anggapan kalau mengonsumsi Indomie itu sehat, lebih sehat dari nasi atau roti. Ya, bisa dibayangin betapa produk ini langsung bisa menguasai pasar
Karena jadi makanan pokok, Indomie ini kerap disajikan bersama lauk atau hidangan sampingan lain, kayak ikan, bahkan pisang!
Banyak orang mengaku mereka tumbuh bersama Indomie, karena sejak kecil udah sering mengonsumsi makanan satu ini
Kalau dilansir dari Quora, target pasar Indomie di Nigeria ini memang ibu-ibu dengan anak yang masih kecil. Tagline-nya aja “No mama be like you, no noodles be like Indomie“. Spesifik banget, ‘kan…
Inilah kenapa Dufil Prima Food Plc., produsen Indomie di Nigeria, sampai bikin serial TV animasi berjudul ‘Indomitable’ yang menceritakan superhero gitu!
Sebagai salah satu bagian CSR-nya, Dufil Prima ini juga menyediakan beasiswa S2 buat mereka yang bisa mengumpulkan huruf-huruf di bungkus Indomie sampai membentuk kalimat ‘Indomie Like No Other’ lho!
Nggak sampai situ aja, bahkan kabarnya belum lama ini ada pejabat politik yang pakai Indomie sebagai alat kampanye. Wajahnya dipasang di boks-boks karton Indomie! Wah…
Wah ternyata Indomie punya cerita tersendiri di Nigeria ya… Sebagai warga negara Indonesia kita sih patut bangga karena produk kita begitu dicintai di negara lain. Selain Indomie ada juga lho produk rumah tangga dari sini yang banyak dipakai di Nigeria, kayak sabun deterjen B29, Soklin, dan Maestro! Nggak ada alasan buat nggak cinta produk lokal dong ya…