Masih segar di ingatan mengenai kasus bunuh diri yang disiarkan secara langsung pada jejaring media sosial Facebook kemarin. Berawal dari kekecewaan dan frustasi karena ditinggal istri, pemilik akun Facebook bernama Indrawan Pahinggar menyiarkan aksi bunuh dirinya. Netizen pun memiliki tanggapan beragam. Ada yang mengasihani pelaku aksi bunuh diri ini, namun ada juga yang memaki tindakan tersebut.
Kasus ini mungkin memang baru pertama kalinya terdengar di Indonesia, tapi kasus bunuh diri lewat live streaming ternyata sudah beberapa kali terulang di luar negeri. Dengan mudahnya akses ke platform sosmed seperti Facebook, tidak ada yang bisa menjamin atau mengkontrol konten atau isi postingan. Apalagi yang namanya live streaming atau siaran langsung, tambah tidak bisa ditebak. Kalau begitu, bagaimana ya kita seharusnya menyikapi tren berbahaya ini? Kalau-kalau besok melihat postingan seperti ini live, Hipwee News & Feature sudah mengumpulkan langkah-langkah yang mungkin harus kamu pertimbangkan.
Sebagai respon dari maraknya kasus bunuh diri via live streaming di luar negeri, Facebook sebenarnya sudah membuat fitur ‘suicide prevention’. Sayangnya fitur baru ini belum berfungsi di Indonesia
Pada awal bulan Maret 2017 ini, Facebook akhirnya meluncurkan fitur ‘suicide prevention’ atau program untuk mencegah usaha bunuh diri online. Setelah kasus bullying, kejahatan, sampai terakhir kejadian bunuh diri seorang gadis berusia 14 tahun di Miami, AS, Facebook akhirnya memutuskan untuk berperan lebih aktif mencegah kejadian seperti itu di platformnya.
Cara kerjanya cukup simpel. Jika menyaksikan konten membahayakan di atas, user Facebook bisa langsung menghubungi orang tersebut secara langsung, melaporkan ke Facebook dan pihak berwajib, atau mendapatkan tips ahli. Facebook juga mengembangkan kecerdasan buatan untuk mengenali pola postingan yang cenderung berbahaya. Jadi ketika post-post seseorang sudah banyak diisi kisah depresi atau bahkan ancaman bunuh diri, Facebook sudah memiliki data ini dan bisa meneruskan data ini kepada pihak-pihak terkait untuk usaha pencegahan. Di AS, Facebook sudah bekerjasama langsung dengan organisasi berkaitan seperti Crisis Text Line dan the National Suicide Prevention Lifeline yang bisa bergerak begitu ada pemberitahuan.
Nah koordinasi inilah yang belum terbangun di Indonesia. Mungkin kerjasama dari pihak seperti kepolisian pusat, rumah sakit atau petugas darurat bisa diikutsertakan dalam fitur baru Facebook ini supaya kejadian di Jagakarsan kemarin bisa dicegah. Tapi ya Facebook dan pemerintah harus gencar mensosialisasikan program ini supaya semua masyarakat tahu dan ikut berpartisipasi. Program bagus tapi tidak ada yang tahu, ya sama saja…
Karena fitur ini belum sempurna, cara tercepat adalah dengan turut memberi komentar yang bernada positif. Ajak dia berkomunikasi agar pikirannya terdistraksi dari bunuh diri
Bunuh diri bisa dicegah dengan cara memberi komentar positif yang bernada perhatian. Bagi mereka yang punya tendensi bunuh diri, aksinya dianggap sebagai puncak kekesalan dan kesedihan karena mereka butuh bantuan namun tak bisa menemukannya. Nah kalau kamu bisa memberi perhatian dan bantuan, niatnya bunuh diri biasanya akan diurungkan. Nggak perlu muluk-muluk, cukup dengan menunjukkan kalau kamu bersedia mendengar keluhnya dan bersedia membantu saja dia pasti senang.
Efeknya bakal lebih ngena kalau kamu juga ngajak teman-temanmu untuk ikutan berkomentar yang encouraging. Makin banyak makin bagus
Nah kalau mau efeknya lebih maksimal, ajak juga teman-temanmu untuk memberi komentar senada. Terlepas kenal atau tidak, mintalah teman-temanmu untuk berkomentar untuk meringankan bebannya. Tunjukkan bahwa dia tidak sendirian dalam menghadapi masalahnya. Dengan begitu dia akan menghentikan aksinya.
Kalau kamu kenal dengan pelaku, coba hubungi keluarga atau sahabat terdekatnya. Mintalah mereka mengontak temanmu yang berencana bunuh diri tadi
Kalau si pelaku adalah teman atau kenalanmu, kamu bisa juga mencegah aksinya dengan mengontak sahabat atau keluarga terdekatnya. Bantuan dari keluarga dan sahabat terdekat sangat diperlukan oleh mereka yang punya tendensi untuk bunuh diri. Dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat, aksi bunuh diri bisa dicegah.
Atau kalau kamu tahu lokasinya di mana, datangi dan bantu dia. Jangan sampai dia nekad bunuh diri
Ini juga salah satu opsi yang bisa kamu pilih. Datangi dia dan beri bantuan kalau kamu familiar dengan lokasi siaran langsung percobaan bunuh dirinya. Begitu sampai di sana, ajak dia bicara. Dengarkan curhat-curhatnya dan buat dia merasa bahwa hidupnya juga punya makna dan bunuh diri takkan menyelesaikan masalah. Ingat, meskipun kamu bisa mencegahnya dengan langsung, jangan menggunakan kekerasan! Kekerasan hanya akan membuat mereka semakin merasa hidupnya tak dihargai.
Langkah penting juga adalah kamu menghubungi pihak-pihak terkait. Begitu ada tanda-tanda mau bunuh diri, laporkan. Jangan diam saja….
Saat kamu melihat ada orang yang menyiarkan sesuatu di Facebook live, biasanya memang ada keraguan soal ‘ini beneran atau cuma prank doang’. Namun jika urusannya sudah sama nyama, kamu wajib menghapus keraguanmu dan menghubungi pihak-pihak terkait. Jangan ambil resiko jika urusannya sudah sama nyawa. Langkahmu ini bisa jadi adalah langkah penting yang akan menyelamatkan nyawanya.
Apapun langkah yang kamu ambil, jangan diam saja. Apalagi menghujatnya ketika dia curhat membeberkan masalahnya. Kita butuh kesadaran bersama agar kasus bunuh diri seperti ini nggak kejadian lagi. Tunjukkan perhatianmu. Karena perhatianmu bisa menyelamatkan nyawa.