Tanggal 15 Oktober nanti Indonesia akan melantik presiden baru: Joko Widodo atau Jokowi. Selama masa kampanyenya beliau selalu menggaungkan ‘Revolusi Mental’. Revolusi mental yang diusung Jokowi merupakan transformasi kultural yang berarti “berpikir benar dan bertindak benar.”
Revolusi mental ini adalah perang terhadap keburukan-keburukan yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia: korupsi, pungli, diskriminasi, pelecehan terstruktur, serta tindak amuk massa.
Nah, sebagai anak muda yang mencintai Indonesia, inilah hal-hal sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mendukung program Revolusi Mental yang dicanangkan Jokowi.
ADVERTISEMENTS
1. Datang Lebih Awal Saat Ada Janji Dengan Orang Lain
Hargailah waktu dengan datang lebih awal (bukan cuma tepat waktu lho). Dengan begitu, kamu menghargai mereka yang menunggumu dan bisa mengantisipasi bila terjadi hal-hal yang gak diinginkan di jalan. Misalnya, ketika ternyata bensin kendaraanmu habis dan harus mengantre BBM cukup lama, kamu jadi gak merasa terburu-buru dan bisa tetap santai.
Jika kamu melakukan kebiasaan ini, secara tidak langsung kamu telah berpartisipasi untuk mengubah budaya jam karet yang menyebalkan. Datang lebih awal setiap ada janji dengan orang lain juga menunjukkan penghargaanmu pada mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Antre dengan tertib
Mengantre dengan tertib berarti kamu menghargai orang-orang yang sudah datang lebih awal. Kalau kamu merasa terburu-buru, tetaplah antre, karena orang lain mungkin sama terburu-burunya dengan kamu. Terlepas dari siapa kamu dan apa status sosialmu, kamu hanyalah warga negara biasa yang harus mengikuti peraturan yang ada.
Menggalakkan budaya antre berarti mendobrak kebiasaan memberi perlakuan khusus pada orang-orang dengan kedudukan tertentu. Tertib antre menunjukkan bahwa kita semua sepadan sebagai warga negara. Siapa yang datang duluan, layak dilayani terlebih dulu.
ADVERTISEMENTS
3. Taat berlalu lintas
Kamu mungkin sering dibikin kesal sama pengguna jalan lain, tapi coba berkaca dulu deh, apakah kamu juga udah benar dalam berkendara? Jalan itu milik bersama, jadi setiap orang wajib mematuhi peraturan lalu lintas. Ingat, peraturan dibuat biar semua pengguna jalan, termasuk kamu, selamat dan nyaman.
Jika kamu ingin tahu bagaimana frustasinya berkendara di jalanan yang kacau, Hipwee pernah menulis tentang keluh kesah pengguna jalan raya di artikel ini.
ADVERTISEMENTS
4. Kasih jalan untuk penyeberang
Nah, kalo ada penyeberang jalan (bisa orang atau kendaraan lain), beri mereka waktu untuk menyeberang deh. Pengorbananmu yang cuma beberapa detik bisa menghemat waktu mereka bermenit-menit buat menunggu jalan lengang untuk menyeberang. Kemacetan pun bisa terhindarkan.
Membagi jalan bagi pengguna jalan raya lain juga menunjukkan bahwa kamu paham atas hak orang lain yang bisa terkebiri jika kamu egois dan enggan mengalah.
ADVERTISEMENTS
5. Buat Pejalan Kaki, Menyeberanglah Di Tempat Penyeberangan yang Benar
Gunakan jembatan penyeberangan atau zebra cross setiap hendak menyeberang jalan. Jangan menyeberang sembarangan karena bisa membahayakan dirimu dan orang lain.
ADVERTISEMENTS
6. Jangan Membawa Muatan yang Berlebihan
Selain mengganggu, membawa muatan berlebihan juga membahayakan dirimu sendiri dan orang lain. Kerugian yang kamu tanggung kalau barang-barang yang kamu angkut sampai ambyar juga pasti tidak sedikit.
7. Jika Kamu Mampu, Belilah BBM Non-Subsidi
BBM bersubsidi ditujukan untuk golongan masyarakat yang tidak mampu. Harus diingat, BBM dihasilkan dari minyak bumi yang termasuk energi tak terbarukan. Sebab itu, penggunaannya pun harus dibatasi agar anak cucu kita kelak masih bisa menikmatinya.
Jika kamu gak merasa malu naik mobil atau motor keren tapi mengisinya dengan Premium, kayaknya kamu deh yang membutuhkan revolusi mental besar-besaran.
8. Membuang Sampah Di Tempatnya
Tidak tersedianya tempat sampah yang memadai tidak bisa jadi alasan bagimu untuk membuang sampah sembarangan. Selalu ada cara untuk menghindari kebiasaan buruk yang satu ini. Masukkan sampahmu ke kantung atau ke tas, lalu baru buang kalau sudah menemukan tempat sampah. Lakukan hal yang sama pada puntung rokokmu, jika kamu adalah seorang perokok.
9. Merokok Di Area yang Semestinya
Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun 2010 mengatur bahwa area-area seperti ruang publik, tempat ibadah, sekolah dan kampus, serta angkutan umum dinyatakan sebagai area bebas rokok. Kamu berhak merokok, tapi orang lain juga berhak menikmati udara bersih.
Jadi, buat kamu yang merokok, tumbuhkan kesadaran diri untuk merokok pada tempat yang udah disediakan khusus bagi perokok. Lalu, buat kamu yang gak merokok, kamu berhak lho menegur perokok yang merokok tidak pada tempatnya. Jangan sungkan-sungkan ya.
10. Stop Melakukan Aksi Vandalisme
Fasilitas umum adalah milik masyarakat. Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya. Jangan sampai deh kamu mencoret-coretnya atau bahkan merusaknya sampai jadi gak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Stop lakukan aksi vandalisme yang berpotensi merugikan orang banyak.
Dengan stop melakukan aksi vandalisme, kamu sudah mendukung revolusi mental yang digadang-gadang Jokowi. Ambil andil untuk menjaga fasilitas umum agar tetap layak digunakan menunjukkan bahwa kamu adalah warga negara yang beratanggung jawab dan tidak menang sendiri.
Masih belum percaya betapa berbahayanya aksi ini terhadap kehidupan berbangsa kita? Hipwee pernah menulis dampak aksi vandalisme terhadap bangsa kita, di artikel ini.
11. Mengikuti Prosedur yang Benar Di Kantor Pelayanan Publik
Suatu hari kamu mungkin ingin membuat atau memperpanjang masa berlaku KTP, SIM, atau STNK. Nah, sebagai anak muda yang mendukung revolusi mental, kita udah seharusnya gak mengambil jalan pintas dan menolak praktek pungli serta percaloan. Ikuti prosedur yang seharusnya biar para pelayan masyarakat juga bekerja dengan baik.
12. Jangan Mau Menang Sendiri
Di jalan, di antrean, dalam situasi apapun– stop mau menang sendiri. Inilah salah satu esensi dari revolusi mental menurut Hipwee. Utamakan kepentingan bersama dan berusahalah menempatkan dirimu di posisi orang lain, dengan begitulah kamu bisa belajar sabar di segala situasi.
Begitu pula ketika kamu mengalami kekalahan, akui kekalahanmu dengan sportif. Gak perlulah sampai ngotot apalagi menuduh lawan berbuat curang.
13. Berani mengakui kesalahan
Kita diajarkan bahwa mengakui kesalahan berarti berjiwa ksatria. Tapi, sepertinya mengaku salah itu hal yang susah ya. Mengakui kesalahan seakan sama dengan menunjukkan kelemahan diri. Padahal, mengakui kesalahan justru menunjukkan kita adalah pribadi yang besar hati, lho.
Yuk, belajar untuk berani mengakui kesalahan kita dan beranilah untuk meminta maaf dengan tulus.
14. Dukung Pengembangan Produk Lokal
Siapa lagi yang bakal mendukung karya anak bangsa kalo bukan kita sendiri. Lagipula, produk lokal mutunya gak kalah kok sama brand–brand luar negeri. Contohnya, Nikicio, Peter Says Denim, serta Dowa.
Tidak hanya membeli produk-produk lokal diatas. Kamu juga bisa melakukan usaha ini dengan cara yang lebih sederhana. Dukung temanmu yang sedang merintis usaha menjadi wirausahawan dengan membeli produk dari mereka. Lewat cara ini, sedikit banyak kamu sudah ambil andil untuk memajukan industri dan pengusaha lokal.
15. Menghargai keberagaman
Indonesia itu memang dilahirkan dalam kebhinnekaan, jadi kenapa mesti memaksanya seragam? Syukurilah keberagaman yang ada sebagai kekayaan bangsa. Hindari bersikap rasis terhadap saudara sebangsa. Ingat, kita semua berada di bawah bendera yang sama.
Masih bingung bagaimana caranya menghargai keberagaman? Sebenarnya mudah saja. Kamu bisa mulai dengan stop melakukan hal-hal kecil menjurus ke tindak rasisme, seperti yang pernah Hipwee tuliskan di artikel ini.
16. Berbesar Hati Untuk Mengakui Kompetensi Seseorang
Dipimpin oleh orang yang tidak seiman atau satu suku sama kita terus demo buat protes? Please deh, sudah dibilang ‘kan kalau kita adalah bangsa yang plural dan setiap warga negara berhak untuk mengabdikan dirinya untuk melayani masyarakat. Kalau memang mereka kompeten menjadi pemimpin, kenapa enggak?
Jika memang hendak mendukung program Revolusi Mental, mulai sekarang stop memandang orang dari suku, agama atau latar belakang pekerjaannya. Ubah pola pikirmu, lihat dan nilailah orang dari kemampuan dan kinerja yang bisa diberikannya pada bangsa ini.
17. Berani Menolak Suap Dalam Bentuk Apapun
Memberi dan menerima uang pelicin nampaknya sudah menjadi budaya yang dianggap wajar dalam masyarakat kita. Tengok saja jalan-jalan yang rusak karena truk-truk yang kelebihan muatan memberi uang pelicin pada petugas di jembatan timbang, atau money politics yang terjadi terang-terangan saat pemilu lalu. Bahkan, masih banyak orang tua calon mahasiswa yang rela membayar mahal agar anaknya masuk jurusan tertentu.
Ini hal yang gak benar dan perlu diubah segera. Untuk mewujudkan revolusi mental yang nyata, hal-hal macam inilah yang perlu kita tolak.
18. Hidup Sederhana
Salah satu esensi lain dari revolusi mental adalah tentang hidup sederhana. Terlepas dari pencitraan atau tidak, Jokowi sudah mencontohkannya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Kalau kamu melihat mall yang menjamur di Jakarta, itulah cerminan dari gaya hidup kita yang lebay. Kita terlalu bangga menjadi konsumen dari produk yang sebenarnya tidak begitu kita perlukan.
Coba renungkan deh, hidup sederhana itu bukan berarti kita miskin lho. Justru kita akan belajar untuk mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang benar-benar kita butuhkan. Dan tentunya, gaya hidup ini akan lebih membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, seperti yang sudah pernah Hipwee singgung di artikel ini.
19. Lakukan Sesuatu, Jangan Diam!
Sembilan belas poin di atas akan sia-sia kalau kamu cuma berangan-angan saja. Mulailah turun tangan dan bertindak. Di tangan kitalah, anak-anak muda Indonesia, revolusi mental ini akan ditentukan keberhasilannya. Jika kita benar-benar konsisten bertindak dan bersikap benar, maka Indonesia yang lebih baik di bawah kepemimpinan Jokowi bukan lagi jadi sekedar mimpi.
Sebagai pemuda sekaligus warga negara yang mencintai Indonesia, sudah sepatutnya kita mendukung perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Ini juga demi kebaikan kita semua, kok. Makanya, yuk kita mulai dukung revolusi mental yang dicanangkan Jokowi dari mengubah kebiasaan diri sendiri!