Ini Alasan Kenapa Kamu Nggak Boleh Pakai Sampo Buat Sabunan, atau Sebaliknya. Jangan Dibiasakan Ya!

Selama ini kita banyak banget mengenal berbagai jenis bahan pembersih kayak sabun, sampo, detergen, sabun cuci piring, dan lain-lain. Setiap produk dibuat dengan fungsi dan tujuan masing-masing. Kalau sabun ya untuk badan, sampo untuk rambut, dan lain sebagainya. Tapi pernah juga ‘kan kita temui sabun yang sekaligus bisa buat keramas. Biasanya produk 2in1 macam itu sering ditemukan di kamar mandi hotel. Entah sadar atau enggak, kamu sendiri mungkin juga pernah menukar-nukar fungsi dari produk-produk pembersih itu, misal sabunan pakai sampo, keramas pakai sabun, cuci tangan pakai sabun cuci piring, dan lain-lain.

Sebenarnya boleh nggak sih kita memakai produk-produk itu untuk hal lain yang meleset dari fungsi seharusnya? Apakah memang ada dampaknya? Nah, Hipwee News & Feature udah merangkum perbedaan 3 jenis pembersih yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Daripada penasaran lagi, yuk simak dulu ulasan kami ini.

ADVERTISEMENTS

Pada dasarnya sabun, sampo, dan detergen punya sifat yang sama, yaitu sebagai pembersih. Tapi kalau dilihat dari bahan pembuatnya, ternyata daya cucinya beda-beda lho

Ini Alasan Kenapa Kamu Nggak Boleh Pakai Sampo Buat Sabunan, atau Sebaliknya. Jangan Dibiasakan Ya!

Beda sabun, sampo, dan detergen dari bahan pembuatnya via www.hipwee.com

  • Sabun: meskipun sabun dibuat dari bahan kimia, tapi kebanyakan produk ini juga dibuat dari bahan alam seperti minyak dan lemak lho. Nantinya bahan-bahan alam itu direaksikan sama bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa itu kayak kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).
  • Sampo: produk ini biasanya terbuat dari ekstrak tumbuhan dan bahan-bahan kimia. Sebenarnya bahan pembuatnya terdiri dari dua macam; bahan utama dan bahan pelengkap. Bahan utamanya adalah surfaktan yang bisa menghasilkan busa. Untuk bahan pelengkap disesuaikan sama fungsinya, misalnya anti ketombe, untuk rambut rusak, dan lainnya.
  • Detergen: kalau detergen disebut juga senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang diperoleh dari pengolahan minyak bumi.

Kalau dilihat dari bahan pembuatnya, daya cuci sampo ini ternyata paling lemah lho. Sedangkan yang paling kuat adalah detergen.

ADVERTISEMENTS

Dilihat dari penggunaannya, sabun, sampo, dan detergen juga punya fungsi yang berbeda-beda. Ya karena bahannya tadi juga beda sih

Ini Alasan Kenapa Kamu Nggak Boleh Pakai Sampo Buat Sabunan, atau Sebaliknya. Jangan Dibiasakan Ya!

Beda sabun, sampo, dan detergen dari penggunaannya via www.hipwee.com

  • Sabun: karena masih mengandung bahan dari alam, sabun aman digunakan untuk badan.
  • Sampo: meskipun sama-sama mengandung bahan alaminya, tapi sabun dan sampo nggak akan maksimal penggunaannya kalau ditukar. Rambut justru bisa kering kalau keramas pakai sabun, soalnya sabun nggak punya kandungan yang dibutuhkan rambut. Sebaliknya, kulit tubuhmu malah nggak bersih sempurna kalau pakai sampo buat mandi. Karena banyak bahan pembuatnya yang sebenarnya nggak dibutuhkan oleh tubuh.
  • Detergen: karena detergen punya daya cuci paling kuat, dia lebih cocok buat membersihkan benda-benda kayak pakaian, lantai, jok, karpet, tirai, dan lain-lain. Kalau dipakai buat mandi, jangan kaget kalau kulitmu malah panas dan jadi kering banget bahkan rusak.

ADVERTISEMENTS

Belum lagi kandungan pengawetnya juga beda-beda lho, guys. Di antara ketiga bahan ini, kadar pengawet dalam detergen yang paling tinggi

Ini Alasan Kenapa Kamu Nggak Boleh Pakai Sampo Buat Sabunan, atau Sebaliknya. Jangan Dibiasakan Ya!

Beda sabun, sampo, dan detergen dari pengawetnya via www.hipwee.com

  • Sabun: sebenarnya untuk membuat sabun awet, nggak perlu menambahkan bahan kimia pengawet ke dalamnya. Biasanya industri pembuat sabun akan ‘bermain’ di pemilihan minyak yang akan menentukan keawetan sabun. Minyak kelapa dan sawit punya umur yang lebih panjang, yakni hingga lebih dari dua tahun, dibandingkan minyak lain seperti grapeseed oil, avocado oil, dan soybean oil yang cuma bertahan selama 3-6 bulan. Selain dari minyak, bahan kimia basa yang mengandung pH juga bakal menentukan keawetan sabun. Batas pH yang diperbolehkan untuk sabun maksimal adalah 11-12. Produsen sabun biasanya akan menjaga pH sabun di bawah 10.5. Sabun dengan pH diatas 8 ini akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjadikannya awet alami tanpa perlu menambahkan pengawet.
  • Sampo: lain halnya dengan sampo. Biasanya sampo diberi pengawet seperti paraben, formalin, atau triclosan untuk mencegah bakteri atau mikroba lainnya “menggerogoti” isi botol sampo.
  • Detergen: produk ini terbuat dari berbagai macam bahan kimia sintetis, termasuk bahan-bahan yang bertujuan untuk membuatnya tahan lama. Bahan pengawet digunakan sebagai anti bakteri yang mencegah produk dari kerusakan atau pembusukan.

Itulah alasan kenapa sebaiknya kita nggak menggunakan produk-produk pembersih untuk hal lain yang keluar dari fungsinya. Biasanya ada juga orang yang pakai sabun buat membersihkan wajah. Ini juga sebaiknya kamu hindari karena kulit wajah dan badan itu punya sensitivitas dan tingkat keasaman (pH) yang berbeda. Banyak kandungan dalam sabun seperti petroleum, synthetic chemical, dan petrochemical, yang malah bikin wajah kering dan iritasi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

CLOSE