Memiliki tinggi badan yang proporsional adalah mimpi kebanyakan orang. Demi mendapatkan tinggi tubuh yang diidam-idamkan, banyak orang yang rela melakukan segala cara termasuk melalui jalur bedah. Namun, tahukah SoHip bahwa sebenarnya tinggi badan orang-orang di seluruh dunia sangat beragam? Menyoal tinggi badan yang berbeda-beda antar satu negara dan negara lain besar kemungkinan dipengaruhi sejumlah faktor, di antaranya lingkungan serta genetik yang diturunkan.
Baru-baru ini, masyarakat Indonesia sedang ramai memperbincangkan tinggi badan rata-rata di Indonesia. Bukan tanpa alasan, organisasi independen World Population Review baru saja merilis daftar negara-negara dengan rata-rata tinggi badan terpendek di dunia. Masyarakat Indonesia dibuat terkejut, pasalnya, World Population Review memposisikan Indonesia pada urutan nomor 10 dengan tinggi badan rata-rata terpendek di dunia.
ADVERTISEMENTS
Indonesia berada di posisi ke-10 tinggi badan terendah di dunia versi World Population Review
Baru-baru ini World Population Review (WPR) melalui laman resminya worldpopulationreview.com merilis tinggi badan rata-rata orang dewasa di seluruh dunia. Adapun pengukuran tinggi badan sebagian besar negara menggunakan sistem metrik. Walaupun sebetulnya sistem metrik paling umum dalam sistem pengukuran, WPR juga menyertakan tinggi badan rata-rata setiap negara dalam satuan imperial.
Mungkin banyak yang kurang paham perbedaan antara sistem metrik dan satuan imperial. Sistem imperial merupakan pengukuran tinggi badan menggunakan kaki atau inchi, sementara sistem metrik menggunakan meter atau sentimeter. Keduanya tidak sulit diubah, namun, sejumlah negara lebih cenderung memakai satu di antaranya untuk menjaga konsistensi.
Siapa sangka, dilansir dari worldpopulationreview.com (Minggu, 19/02/2023) berjudul Average Height by Country 2023 Indonesia justru masuk dalam daftar 10 tinggi tubuh rata-rata terpendek di dunia. Dalam hasil surveinya, Indonesia masuk dalam kategori negara dengan tinggi badan berkisar 158 sentimeter baik laki-laki maupun perempuan.
ADVERTISEMENTS
Tak hanya Indonesia, negara-negara ini juga masuk dalam daftar 10 negara dengan tinggi badan rata-rata terendah di dunia
Dilansir dari laman worldpopulationreview.com (Minggu, 19/02/2023), Indonesia berada di urutan pertama dalam daftar 10 negara bertinggi badan rata-rata terendah di dunia. Adapun tinggi badan rata-rata masyarakat Indonesia berada di angka 62,2 inci atau 157,9 sentimeter untuk laki-laki maupun perempuan. Tak hanya Indonesia, berikut ini negara-negara yang juga masuk ke dalam daftar 10 negara dengan tinggi badan rata-rata terendah di dunia versi World Population Review.
- Bolivia 62,9 inci atau 159,7 sentimeter
- Filipina 63,7 inci atau 161,7 sentimeter
- Vietnam 63,82 inci atau 162,1 sentimeter
- Kamboja 63,98 inci atau 162,5 sentimeter
- Nepal 64,17 inci atau 162,9 sentimeter
- Ekuador 64,37 inci atau 163,4 sentimeter
- Sri Lanka 64,41 inci atau 163,6 sentimeter
- Nigeria 64,49 inci atau 163,8 sentimeter
- Peru 64,57 inci atau 164 sentimeter
Sementara itu, World Population Review dalam survei Average Height by Country 2023 juga merilis daftar 10 negara dengan tinggi badan rata-rata tertinggi di dunia. Berikut daftarnya:
- Belanda 72,36 inci atau 183,7 sentimeter
- Montenegro 72,13 inci atau 183, 2 sentimeter
- Denmark 71,89 inci atau 182,6 sentimeter
- Norwegia 71,81 inci atau 182,4 sentimeter
- Serbia 71,65 inci atau 181,9 sentimeter
- Jerman 71,26 inci atau 181 sentimeter
- Kroasia 71,06 inci atau 180,4 sentimeter
- Republik Ceko 70,97 inci atau 180,2 sentimeter
- Slovenia 70,98 inci atau 180,1 sentimeter
- Luksemburg 70,83 inci atau 179,9 sentimeter
Dari survei yang dilakukan WPR ini, dapat disimpulkan bahwasanya negara-negara dengan tinggi badan rata-rata terendah di dunia didominasi berasal dari benua Asia. Sebagaimana diketahui, masyarakat Asia memang memiliki postur dan tinggi badan yang sedikit ramping serta pendek dibandingkan negara-negara di benua lainnya.
ADVERTISEMENTS
Faktor penyebab masyarakat memiliki tinggi badan lebih mungil dibanding negara lain di dunia
Bukan rahasia umum, banyak orang yang menginginkan bentuk tubuh ideal dan tinggi badan yang semampai. Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi badan seseorang. Dilansir dari halodoc.com (04/06/2018), tinggi badan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik yang diturunkan dari kedua orang tua.
Faktor lainnya yaitu kecukupan nutrisi seperti protein, kalsium dan fosfor. Selanjutnya yakni aktivitas yang berhubungan dengan penambahan tinggi badan seperti olahraga di antaranya atletik, lompat tali, renang, basket dan banyak lagi.
Meski demikian, bukan berarti Sobat Hipwee tidak bisa menambah tinggi badan. Seseorang masih dapat menambah tinggi badan selama masih dalam masa pertumbuhan dengan syarat menerapkan pola hidup sehat. Pola hidup sehat yang seperti apa?
Dilansir dari halodoc.com (08/06/2022), SoHip wajib mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang. Disarankan, SoHip memperbanyak asupan makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D karena keduanya sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Selain konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, SoHip juga harus memastikan tidur yang cukup. Kurang tidur dalam masa pertumbuhan dapat menghambat peningkatan tinggi badan. Remaja dalam rentang usia 14 – 17 tahun membutuhkan waktu tidur malam setidaknya 8 – 10 jam.
Memperbaiki postur tubuh dapat membantu seseorang terlihat lebih tinggi secara alami karena dapan mencegah pembungkukan badan. Terakhir, alangkah baiknya jika dibarengi juga dengan rutin berolahraga. Dilansir dari halodoc.com (08/06/2022), berolahraga secara disiplin dapat memperkuat otot dan tulang yang berhubungan dengan pertumbuhan tinggi badan. Adapun olahraga yang baik untuk pertumbuhan tinggi badan yakni latihan kekuatan adalah push up, latihan fleksibelitas dengan yoga dan aerobik seperti lompat tali.