Di tengah sengkarut keriuhan politik di jagad tanah air, kabar gembira datang dari cabang olahraga bulu tangkis Indonesia. Tim bulu tankis Indonesia junior menjadi juara Kejuaraan Dunia Junior beregu 2019 atau Piala Suhandinata setelah mengalahkan timnas Tiongkok dengan skor 3-1. Dengan kemenangan ini, Daniel Marthin dkk berhasil membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis 2019 untuk yang pertama kalinya dengan suasana yang haru dan bangga!
ADVERTISEMENTS
Tiga set yang melelahkan dan permainan yang berlangsung lebih dari satu jam berbuah manis. Untuk pertama kalinya trofi berhasil diraih
Pertandingan Indonesia vs Tiongkok pada final Piala Suhandinata tersebut berlangsung hingga 4 partai. Poin pertama Indonesia diberikan oleh pasangan ganda campuran junior Daniel Marthin dan Indah Cahya Sari dan disusul oleh Putri Kusuma Wardhani. Pada partai ketiga, Tiongkok mulai menyusul ketertinggalan dengan mengalahkan tunggal putra junior Bobby Setiabudi setelah 3 set yang sangat sengit.
Akhirnya, ganda putri junior Febriana Dwipuji Kusuma dan Putri Syaikah berhasil memastikan kemenangan timnas Indonesia dengan memenangkan partai ke-4. Kesemua partai tersebut ditempuh dalam tiga set dengan waktu permainan yang lebih dari satu jam. Hal itu membuktikan perjuangan timnas junior Indonesia untuk mencapai kemenangan ini tidak main-main.
ADVERTISEMENTS
Sempat kalah di partai ketiga, tim Indonesia tidak down. Dukungan dari suporter yang terus menerus datang membuat tekad semakin kuat
“Perjuangan anak-anak betul-betul luar biasa. Sebenarnya kami bisa menang 3-0. Waktu kejadian Bobby (Setiabudi), sempat kepikiran jangan-jangan keulang lagi final AJC (Asia Junior Championships 2019), sudah unggul 2-0 akhirnya kalah. Tapi saya langsung singkirkan pikiran begitu. Saya yakin kalau kita tetap bisa, yakin terus, akhirnya bisa menang 3-1,” ujar Susy Susanti, Manajer Tim Indonesia seperti yang dilansir dari website resmi PBSI.
Kekalahan yang terjadi saat sudah final memang sering menjadi beban. Apalagi bila menjalani laga penentuan. Tak jarang hal ini membuat mental jadi down, sehingga memengaruhi jalannya pertandingan. Untung saja hal tersebut tidak terjadi di partai ke-4 final ini. Semangat Febriana dan Putri tetap membara, apalagi dukungan dari suporter juga terus datang.
“Sempat tegang di gim pertama, tapi waktu interval saya dengar suporter memberi semangat, itu menaikkan semangat saya juga. Sayang saja kalau sampai final hasilnya tidak bagus, harus mati-matian,” jelas Febriana seperti yang tertulis pada website PBSI.
ADVERTISEMENTS
Suhandinata adalan nama yang diambil dari tokoh bulu tangkis asal Indonesia. Sejak diadakan di tahun 2000, ini kali pertama Indonesia membawa trofi pulang
Piala Suhandinata atau Kejuaraan Dunia Junior Beregu ini merupakan kompetisi tahunan yang digelar oleh Badminton World Federation untuk atlet bulu tangkis berusia di bawah 19 tahun. Nama Suhandinata sendiri diambil sebagai bentuk penghormatan atas tokoh bulu tangkis asal Indonesia, Suharso Suhandinata. Tokoh yang dijuluki “diplomat bulu tangkis” ini berhasil menyatukan dua organisasi bulu tangkis terbesar di dunia yaitu International Badminton Federation (IBF) dan World Badminton Federation (WBF).
Sejak digelar pertama pada tahun 2000 di Malaysia, Indonesia berhasil menjadi peringkat ketiga pada tahun 2000, 2002, dan 2004, serta menjadi runner up di tahun 2013, 2014, dan 2015. Setelah perjalanan panjang itu akhirnya kita bisa meraih peringkat pertama dan membuat ibu pertiwi bangga. Selamat!
Setelah ini masih akan ada Kejuaraan Dunia Junior Perseorangan yang akan digelar pada tanggal 7-13 Oktober 2019. Yuk, kita dukung dan semangati atlet-atlet Indonesia. Semoga kabar baik lainnya segera menyusul~