Imbas Keracunan Chiki Ngebul, Kemenkes Larang Konsumsi Jajanan yang Pakai Nitrogen Cair

Belakangan ini kasus anak-anak keracunan jajanan chiki ngebul atau chikbul menjadi perhatian masyarakat, apalagi angka kasus yang semakin bertambah di beberapa daerah. Melansir dari DetikHealth, berdasarkan hasil penelusuran epidemiologi Kemenkes RI menunjukkan total ada 29 anak mengalami keracunan chiki ngebul. Kasus tersebut tersebar di Tasimalaya, Ponorogo, dan Bekasi.

Keracunan chiki ngebul yang menimpa anak-anak tersebut akibat penggunaan nitrogen cair yang membuat jajanan tersebut dikepuli asap. Beberapa korban bahkan mengeluhkan efek serius hingga kerusakan organ dalam akibat sisa nitrogen yang diyakini tertelan.

Kemenkes melarang penggunaan nitrogen cair pada makanan atau jajanan

Chiki ngebul | Foto dari Instagram

Dalam penanganan kasus keracunan chiki ngebul ini, Kemenkes sempat mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada fasilitas kesehatan dan Dinas Kesehatan dari kabupaten hingga provinsi untuk segera melaporkan bila ada kasus keracunan di daerah mereka. SE tersebut dikeluarkan usai tujuh bocah SD di Tasikmalaya keracunan chiki ngebul.

Usai SE tersebut dikeluarkan, beberapa daerah lain menyusul laporan kejadian keracunan serupa usai para korban mengonsumsi jajanan tersebut. Hal itu membuat Kemenkes akhirnya mengeluarkan SE Nomor KL.02.02/C/90.2023 tentang Pengawasan Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Siap Saji.

“Sesuai dengan surat edaran Kemenkes, maka kita saat ini adalah merekomendasikan tidak menggunakan nitrogen cair pada panganan siap saji terutama di jajanan, ” kata Direktur Peyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes Anas Ma’ruf, dinukil dari Kontan.

Dalam SE itu, Kemenkes juga meminta pemerintah daerah dan Dinas Kesehatan meningkatkan pengawasan dan pembinaan pelaku usaha yang menggunakan nitrogen cair tentang bahaya penambahan pada makanan dan konsumsinya.

Menyusul surat edaran tersebut, Kemenkses melarang masyarakat mengonsumsi makanan atau jajanan yang mengandung nitrogen cair, seperti chiki ngebul dan ice smoke, atau makanan lainnya yang dalam pengolahan maupun penyajiannya menggunakan nitrogen cair.

Standar keamanan penggunaan nitrogen cair pada makanan butuh disosialisasikan pada masyarakat

Kemenkes telah berkordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait penggunaan nitrogen cair dalam makanan. Melansir dari DetikHealth, BPOM menegaskan bahwa penggunaan nitrogen cair dalam makanan sifatnya hanya sebagai ‘penolong’ atau membantu mengondisikan penyajian makanan, bukan untuk dikonsumsi atau asapnya dihirup seperti pada jajanan chiki ngebul.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Orlahan BPOM Rita Endang menegaskan, bahwa penggunaan nitrogen cair harus sesuai standar keamanan makanan atau food grade. Bahkan, pengolahannya nggak boleh sembarangan, misalnya ada standar keamanan soal pengolahan.

“Nitrogen cair harus standar food grade. Suhu penyimpanan ada di 50 sampai 52 derajat. Para pedahang atau pengolah harus pakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap, dan konsumen dilarang mendekat saat pengolahan.” kata Rita Endang.

Rita juga mengungkap bahwa nitrogen cair nggak boleh dikonsumsi secara langsung, apalagi dalam keadaan dingin. Namun, justru biasanya para penikmat chiki ngebul lebih suka menikmati sensasi dingin dari asap yang mengebul akibat disiram nitrogen cair. Sehingga para korban keracunan diyakini menelan nitrogen cair dalam jajanan tersebut.

Sayangnya, banyak sekali pedagang chiki ngebul dan masyarakat belum tahu tentang penggunaan nitrogen cair tersebut yang aman sebagai ‘penolong’ pengolahan makanan. Sehingga, saat ini banyak kasus keracunan chiki ngebul. Keracunan itu akibat dari tertelannya nitrogen cair, dan menyebabkan kerusakan organ-organ dalam seperti usus dan lambung.

Makanya, selama SE pelarangan nitrogen cair pada makanan ini dan belum ada pelatihan atau sosialisasi penggunaan nitrogen cair yang food grade, Kemenkes melarang masyarakan untuk konsumsi jajanan yang mengandung nitrogen cair dulu. Buat kamu yang suka jajan chiki ngebul, ice smoke atau jajanan lain yang pakai nitrogen cair, mending stop dulu, ya demi keamanan.