Medium nonton film hari ini nyaris berada dalam genggaman. Meski begitu, pengalaman nonton di bioskop masih belum terkalahkan. Mulai dari sensasi ngantri beli tiket, jajan berondong jagung, hingga mengajak si dia kencan. Poin terakhir ini agaknya masih jadi jalan ninja ngajak gebetan jalan. Kalau kata Joko Anwar sih, serunya menikmati film di bioskop juga bikin kita berinteraksi dengan orang yang nggak dikenal dalam satu tujuan: nonton.
Sekalipun tanpa inovasi yang berarti penonton bioskop bakal terus ada, industri ini enggak berpuas diri. Cinema XXI contohnya. Sebagai jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI dalam komitmennya terus meningkatkan pengalaman dan kenyamanan menonton masyarakat Indonesia. Kali ini mereka membawa teknologi terdepan dalam industri sinema Indonesia berupa IMAX with Laser.
ADVERTISEMENTS
Pertama di Indonesia dan ketiga di ASEAN, IMAX with Laser ini bakal bikin pengalaman nonton makin nyata
Jika sebelumnya studio IMAX milik Cinema XXI mengandalkan prisma yang ada di proyektor untuk memancar cahaya jadi warna di layar, kini teknologi baru IMAX mengusung laser 4K. Teknologi anyar ini mampu berikan resolusi lebih baik, visual lebih detail dengan jangkauan warna dua kali lipat lebih tajam dan lebih lebar untuk gambar yang lebih nyata.
Dihadirkan untuk pertama kali di Gandaria City IMAX, SVP Theatre Development IMAX Corporation, John M. Schreiner, menjelaskan penerapan teknologi IMAX with Laser ini juga mencakup pembaharuan instalasi kualitas suara melalui 12 saluran audio. Pembenahan ini terutama di bagian sisi kiri-kanan dan bagian atas studio, yang berkatnya kamu bisa rasakan suara serta efek dengan jangkauan lebih baik dan akurat.
āMelalui pembaharuan teknologi audio dan visual, menonton film di studio IMAX with Laser akan menciptakan pengalaman yang istimewa karena penikmat film akan terhanyut layaknya berada di dalam adegan film,ā ucap John di acara peluncuran IMAX with Laser Gandaria City IMAX, Cinema XXI Gandaria City, Jakarta, Kamis (6/2/2020).
ADVERTISEMENTS
Meski mengusung teknologi āmahalā untuk pengalaman nonton lebih baik, Cinema XXI tetapkan harga tiket yang sama dengan studio reguler mereka
Jika biasanya pembaharuan teknologi berimbas pada kenaikan harga yang harus dibayar konsumen, hal tersebut nggak diterapkan Cinema XXI terhadap studio IMAX with Laser. Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol, mengatakan untuk bisa menikmati teknologi anyar besutan IMAX, penonton cukup bayar tiket seharga tiket studio reguler masing-masing jaringan Cinema XXI.
āKualitas terbaik bukan berarti harus dengan harga yang menjulang. Di IMAX/IMAX with Laser di Gandaria City, kita buka harga yang sama dengan studio reguler. Contoh, kalau di (Cinema XXI) Gandaria City itu Senin-Kamis (harga tiket) Rp 45 ribu, Jumat Rp 55 ribu, Sabtu-Minggu Rp 65 ribu. Jadi untuk studio IMAX/IMAX with Laser harga tiketnya sama,ā jelas Dewinta.
Mengaku nggak mengorbankan kualitas demi harga tiket yang tetap murah, Dewinta menjelaskan kalau hal ini merupakan bagian dari komitmen Cinema XXI dalam mengapresiasi penonton film di Indonesia. Dengan segala keunggulan teknologi anyar ini penonton disuguhkan peningkatan kualitas dan pengalaman menonton dengan harga yang terjangkau.
āMeski harga tiket studio IMAX with Laser sama dengan studio reguler Cinema XXI, kami enggak mengorbankan kualitas yang akan dinikmati penonton. John M. Schreiner adalah perwakilan tim global IMAX yang datang langsung untuk memastikan semua teknologi ini berjalan sesuai dengan standar global mereka,ā terang Dewinta.
Nah, sebelumnya untuk kamu yang mau coba nonton di studio IMAX with Laser, enggak semua film yang sedang tayang tersedia pula studio ini. Hanya film yang telah menjalani proses produksi dan pasca produksi menggunakan format IMAX Experience dengan teknologi IMAX DMR (Digital Re-mastering) lah yang bisa tayang. Adapun film yang telah dan bisa kamu tonton di IMAX with Laser adalah Birds of Prey, Top Gun, Black Widow, Wonder Woman 1984, Mulan, dan No Time for Die.
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya nonton lalu lupa, pengalaman sinematis harus diraih dalam penikmatan karya sinema
Dalam kesempatan yang sama, sutradara Joko Anwar mengatakan kehadiran teknologi IMAX with Laser merupakan sebuah keuntungan bagi penonton dan sineas. Ia menjelaskan, sebagai penonton teknologi ini memungkinkannya untuk mendapatkan pengalaman sinematis lebih apik dari biasanya.
āKalau dari sisi filmmaker, saya rasa teknologi IMAX with Laser ini adalah sebuah kesempatan untuk semua filmmaker untuk bisa mengeksplorasi medium dan format. Bisa lebih jauh mengeksplorasi usaha mewujudkan storytelling yang bikin penonton enggak pasif, melainkan aktif di dalam dunia yang kita ciptakan,ā jelas sang sutradara film Perempuan Tanah Jahanam.
Ia juga menjelaskan kalau sebenarnya masyarakat Indonesia enggak punya alasan untuk enggak nonton film di bioskop. Argumen itu ia utarakan dengan perbandingan, kenyamanan fasilitas dan harga tiket bioskop Indonesia jauh lebih murah ketimbang bioskop luar negeri yang lebih mahal, minus kenyamanan seperti yang kita nikmati.
āBayangkan saja di Amerika itu kita nonton film itu udah 10 dolar, paling murah 8-9 dolar (sekitar 150 ribu) untuk bioskop yang biasa. Kalau di Indonesia, tempat duduk nyaman, gambar-suara luar biasa kualitasnya. Apalagi sekarang IMAX di-upgrade jadi IMAX with Laser tanpa perbedaan harga. Di negara lain, kalau misal di-upgrade ke IMAX with Laser itu mungkin bisa dua kali lipat (harga tiketnya). Jadi nggak ada alasan kita nggak nonton di bioskop,ā tutup Joko.
Nggak hanya berhenti pada pembaharuan teknologi di Gandaria City IMAX, Cinema XXI yang menurut Dewinta ingin jadi rumah kedua bagi para pecinta film di Indonesia, juga akan melakukan pembaharuan IMAX with Laser di Kelapa Gading IMAX dan nggak menutup kemungkinan untuk studio IMAX di jaringan Cinema XXI lainnya.