Sudah banyak bukti yang menunjukkan kalau Indonesia adalah gudangnya orang-orang keren dan hebat. Lihat saja bapak bangsa kita seperti Ir. Soekarno atau Tan Malaka. Sementara di bidang sains, kita juga sudah punya prestasi yang memukau sebagai sumbangsih bangsa terhadap dunia. Salah satu yang terkenal adalah mendiang B. J. Habibie dengan sejumlah hak patennya atas penemuan di bidang aeronautika.
Selain yang sudah disebutkan di atas, Indonesia juga punya para ilmuwan yang berkecimpung dalam dunia tulis menulis. Mereka bahkan sudah dapat penghargaan dan pengakuan, atas kontribusinya mengenalkan sains kepada masyarakat luas lewat tulisan yang mudah dipahami. Nah, di antara kamu mungkin pernah punya salah satu bukunya, tapi mungkin belum kenal sama penulisnya. Maka dari itu, Hipwee Feature sudah rangkum 6 ilmuwan yang berkontribusi mengenalkan sains ke masyarakat Indonesia. Yuk simak.
ADVERTISEMENTS
1. Liek Wilardjo, guru besar di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga ini pernah dapat penghargaan untuk Pengembangan Peristilahan Fisika
Liek Wilardjo adalah ilmuwan yang punya spesialisasi di bidang fisika dan matematika. Selain fisikawan, beliau juga mencintai dunia sastra dan bahasa. Harian Kompas seperti dikutip Beritagar mencatat kalau Liek Wilardjo mendapat julukan pendekar bahasa atas kepiawaiannya terhadap bahasa Indonesia. Buku-buku yang ia tulis sering jadi pegangan kuliah para mahasiswa perguruan tinggi. Seperti Pengantar Matematika untuk (Maha)siswa Sosial Ekonomi, dan Kamus Fisika Mekanika. Atas karya-karya tulisnya, pada tahun 1993 ia dapat Penghargaan untuk Pengembangan Peristilahan Fisika di Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia, dari Mendikbud Wardiman Djojonegoro.
ADVERTISEMENTS
2. Yohanes Surya, profesor sekaligus penulis yang berhasil mengorbitkan siswa/i menjadi juara olimpiade
Yohanes Surya adalah fisikawan dan penulis buku produktif kelahiran Jakarta. Ia sudah menulis kurang lebih 60 judul buku khusus seri olimpiade sains untuk SD hingga SMA. Bagian menariknya, sudah banyak siswa/i Indonesia yang berhasil meraih medali di ajang olimpiade nasional atau internasional berkat buku-buku yang ia tulis, atau lewat didikannya di Universitas Surya. Yup, beliau punya universitas milik pribadi dan diklaim sebagai kampus berbasis riset pertama di dunia. Nah, selain itu ia juga merintis pembelajaran matematika dan fisika GASING (Gampang, Asyik dan Menyenangkan), lewat buku-buku yang disajikan dengan bahasa paling ringan untuk semua kalangan.
ADVERTISEMENTS
3. Mikrajuddin Abdullah, profesor dan guru besar FMIPA ITB yang meraih penghargaan Habibie Award 2018
Masih di bidang fisika, Mikrajuddin Abdullah sangat aktif menulis topik sains baik di dalam buku atau artikel media massa. Tahun 2018 lalu ia mendapatkan penghargaan Habibie Award, karena tercatat telah menghasilkan karya-karya besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya riset di bidang nano sintesis, karakterisasi, dan pengembangan teori. Buku-buku yang ia tulis mungkin nggak asing bagi mahasiswa FMIPA. Sebut saja Fisika Dasar I, Fisika Dasar II, Pengantar Fisika Statistik, atau Pengantar Nanosains. Ia juga aktif membagikan teori sains lewat akun Facebook, dan membagikan file e-book tulisannya secara gratis lewat website personal.
ADVERTISEMENTS
4. Andi Hakim Nasution, guru besar IPB yang dijuluki Bapak Statiska Indonesia
Mendiang Andi Hakim Nasution adalah mantan rektor dan guru besar Statistika dan Genetika Kuantitatif di IPB. Ia juga dikenal karena menggagas sistem Panduan Bakat dalam penerimaan mahasiswa baru IPB, yang hari ini kita kenal dengan PMDK di tiap universitas. Adapun buku-buku yang ia tulis cukup akrab bagi mahasiswa statistika. Seperti Teori Statistika, dan Some Statistical Principles and Procedures. Seperti ditulis Tempo, ia berhasil mendesain pengajaran statistika dan matematika dengan cara yang seharusnya, yakni dengan membuat orang berpikir logis. Berkat gagasan tersebut, ia dianggap sebagai Bapak Statistika Indonesia.
ADVERTISEMENTS
5. Sartono Kartodirdjo, pelopor penulisan sejarah dengan pendekatan multidimensi
Sartono merupakan sejarawan sekaligus pelopor dalam penulisan sejarah dengan pendekatan multidimensi. Seperti dicatat oleh Komunitas Bambu, disertasinya yang berjudul ‘The Peasants’ Revolt of Banten in 1888, It’s Conditions, Course and Sequel: A Case Study of Sosial Movements in Indonesia’, dianggap sebagai jembatan perkembangan ilmu sejarah di Indonesia. Disertasi tersebut adalah bentuk protesnya terhadap penulisan sejarah Indonesia yang masih Belanda-sentris. Lewat disertasi itu pula ia berhasil meraih penghargaan Benda Prize, yang dianugerahkan sejarawan H.J. Benda pada 1977. Adapun buku-buku yang telah ia tulis di antaranya Indonesian Historiography, Sejak Indische sampai Indonesia, dan Perkembangan Peradaban Priyayi.
ADVERTISEMENTS
6. Hendra Gunawan, guru besar FMIPA ITB dan penulis buku matematika populer peraih Habibie Award 2016
Guru besar FMIPA ITB ini pada tahun 2016 dianugerahkan Habibie Award untuk kategori bidang ilmu dasar. Dilansir dari Berita Satu, Hendra merupakan matematikawan paling produktif di Indonesia. Setidaknya 55 makalahnya sudah dipublikasikan di jurnal internasional. Ia juga dikenal sebagai inovator dalam area analisis fourier modern, atau proses matematika yang digunakan untuk memecahkan masalah bentuk gelombang kompleks menjadi komponen sinusoidanya. Sebagai seorang pendidik, ia memopulerkan matematika melalui laman bermatematika.net, dan anakbertanya.com untuk menarik minat anak-anak terhadap ilmu pengetahuan. Ia juga sudah menulis buku matematika populer seperti Menguak Misteri Bilangan ππ.
Nah, itu dia 6 di antara ilmuwan Indonesia yang karena karya dan dedikasinya, berhasil memperkenalkan sains ke masyarakat luas. Meski sains itu cukup berat untuk dipahami, bukan berarti nggak bisa untuk dinikmati. Buktinya 6 ilmuwan tersebut berhasil menulis buku dengan bahasa yang mudah dibaca semua kalangan.