Kejadian tsunami dan gempa bumi yang pernah melanda negeri, rupanya masih dan akan terus menyisakan rasa trauma yang begitu besar bagi masyarakat. Bagi kalian yang pernah jadi korban bahkan sampai kehilangan orang-orang tersayang, pasti tahu betul bagaimana rasanya. Tak heran setiap ada peringatan tsunami atau gempa bumi, ketakutan otomatis akan muncul tanpa kompromi.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di Sulawesi Selatan, warga ketakutan setelah tersiar kabar akan ada tsunami dan gempa besar. Kabar ini muncul setelah ada orang menemukan ikan oarfish di laut Kepulauan Selayar. Ikan oarfish sendiri banyak dikaitkan sebagai pertanda munculnya tsunami atau gempa bumi. Menurut cerita, ikan ini pernah muncul tepat sebelum gempa Palu melanda. Hmm.. apa ya pendapat BMKG soal legenda yang masih banyak dipercaya masyarakat ini?
ADVERTISEMENTS
Ikan oarfish dilaporkan muncul ke permukaan perairan Selayar Senin kemarin. Kemunculannya menghebohkan warga karena dikaitkan dengan adanya tsunami dan gempa besar
Media sosial sempat diramaikan dengan video penangkapan ikan oarfish yang terjadi di Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Video yang diunggah Senin, 9 Desember kemarin itu jadi pembahasan di mana-mana lantaran dikaitkan dengan ramalan tsunami dan gempa besar.
Ikan oarfish diketahui merupakan jenis ikan yang hidup di lautan dalam. Banyak orang percaya jika ikan ini muncul ke permukaan, artinya ia sedang gelisah karena ada yang tidak beres di dasar laut, entah lempeng bumi bergerak atau terjadi longsor di bawah air, sehingga memicu tsunami dan gempa bumi. Legenda yang mengaitkan ikan oarfish, tsunami, dan gempa bumi itu ternyata juga dipercaya penduduk Jepang. Ikan oarfish dianggap sebagai pembawa pesan dari dasar laut.
ADVERTISEMENTS
Sayangnya, kepercayaan itu dibantah oleh BMKG. Menurut mereka nggak ada hubungannya antara kemunculan ikan oarfish dengan tsunami atau gempa bumi
Dibantah BMKG via www.liputan6.com
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, mengatakan kalau kemunculan ikan oarfish tidak bisa dikaitkan dengan peristiwa tsunami atau gempa bumi. Soal ini pernah ada penelitiannya lo. Majalah Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah memuat tulisan tentang fenomena kemunculan oarfish dengan bencana gempa bumi. Hasilnya bertentangan dengan kepercayaan masyarakat selama ini. Dari 336 kemunculan ikan, terdapat 221 perstiwa gempa bumi. Tapi dari jumlahnya yang ratusan itu, hanya 1 gempa yang muncul dalam waktu 30 hari setelah penampakan oarfish.
ADVERTISEMENTS
Fenomena naiknya biota laut ke permukaan hingga terseret ke pesisir bukan lah hal yang langka. Penyebabnya beragam, salah satunya karena terseret arus laut
Bukan fenomena langka via www.suara.com
Naiknya hewan laut ke permukaan atau terbawa ke pesisir ini bisa dikaitkan dengan fenomena upwelling. Fenomena ini terjadi ketika air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar, bergerak dari dasar ke permukaan laut. Upwelling membuat biota yang hidup di dasar laut terbawa arus ke permukaan. Jika mereka nggak cukup beruntung ya bisa terseret sampai pesisir.
Kemungkinan lain bisa jadi karena hewan tersebut sedang sakit atau sekarat, sehingga nggak bisa melawan tekanan yang ada di dalam air dan terbawa sampai ke permukaan atau bibir pantai. Jadi kemunculan oarfish di atas jauh lebih masuk akal kalau dikaitkan dengan fenomena upwelling ini, menurut para ahli.