Coba hitung berapa banyak plastik yang kamu pakai hari ini?
Sampah plastik hasil sarapan pagi aja deh coba dihitung. Makan roti, dibungkusnya pakai plastik. Minum air, botolnya terbuat dari plastik. Bikin kopi, eh bungkus kopinya juga berbahan plastik. Setelah itu, bungkus roti, botol air, dan bungkus kopi dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diikat sebelum dibuang lagi ke tempat sampah yang sebelumnya dilapisi plastik. Demi sarapan pagi yang tidak seberapa itu, kita sudah menggunakan berbagai jenis plastik yang hanya bakal terurai puluhan atau ratusan tahun mendatang.
Mirisnya, ternyata kebanyakan kantong plastik di dunia ini emang hanya dipakai selama 15 menit aja. Bahkan, sebagaimana dikutip dari National Geographic, lebih dari 40% plastik yang diproduksi itu cuma dipakai satu kali lalu dibuang begitu saja dan menggunung jadi sampah. Di titik ini, kita memang butuh kebijakan ekstrem untuk menangani sampah plastik.
Sebenarnya manusia bisa kok survive tanpa tas kresek, sedotan, atau plastik sekali pakai lainnya. Lihat saja kehidupan di tempat-tempat yang sudah melarang penggunaan plastik sekali pakai ini. Asal ada niat, bisa kok! Yuk baca ulasannya bersama Hipwee News & Feature.
ADVERTISEMENTS
1. Di Kenya, kita bisa masuk penjara sampai empat tahun gara-gara menggunakan plastik sekali pakai. Hiii serem ya~
Kenya sudah melarang warganya menggunakan plastik sekali pakai di seluruh bagian negara ini. Hal berpengaruh juga lho ke pembuat dan distributor dari plastik sekali pakai. Aturan ini nggak main-main. Ada hukuman penjara dan juga denda untuk orang yang menjual ataupun memakai plastik sekali pakai di negara ini,
Meski belum bisa mengukur dampaknya, aturan ini sebenarnya lebih bertujuan untuk memperbaiki dan menjaga sektor agrikultur, pariwisata, dan perikanan dari tumpukan sampah plastik.
ADVERTISEMENTS
2. Karena sampah plastik mulai membanjiri jalanan, India mulai melarang penggunaan plastik sekali pakai sejak tahun 2016 kemarin
Jalanan di Karmataka, India sudah mulai ‘dijajah’ oleh sampah plastik. Tak hanya itu, sampah plastik juga sudah mulai menganggu jalur air. Karena dinilai mulai berbahaya, pemerintah melakukan pelarangan penggunaan dan produksi plastik sekali pakai, termasuk alat makan plastik.
Karena baru diterapkan tahun 2016 yang lalu, maka dampak dari aturan pelarangan plastik sekali pakai sampai ke produsen dan distributornya ini belum bisa terukur.
ADVERTISEMENTS
3. Jika ingin berbelanja di Inggris, kita harus mengeluarkan uang ekstra untuk membeli kantong plastiknya. Kalau nggak mau keluar uang, ya bawa kantong belanja sendiri aja.
Aturan kantong plastik berbayar ini sudah diterapkan oleh Inggris sejak bulan Oktober 2015 lho. Pembeli harus menambah biaya lima pence tiap kantong plastik yang digunakan.
Hasilnya, diperkirakan bahwa penggunaan kantong plastik sudah berkurang lebih dari 80%. Bahkan, hal ini juga menguntungkan secara ekonomi lho. Buktinya dana untuk membersihkan sampah plastik berkurang sebesar 60 juta poundsterling. Wow!
ADVERTISEMENTS
4. Di Tiongkok, pengurangan sampah plastik dilakukan dengan memberlakukan denda pada perusahaan yang mendistribusikan kantong plastik secara ilegal
Tiongkok, yang menyumbang banyak sampah plastik, juga mulai sadar akan pentingnya mengurangi penggunaan plastik, terutama plastik sekali pakai. Di toko-toko, sudah diberlakukan pelarangan penggunaan kantong plastik. Jika melanggar, toko akan didenda hingga 10.000 yuan.
Sebanyak 66% penggunaan sampah plastik sudah berkurang sebagai hasil dari diberlakukannya aturan tersebut. Tidak main, main, ada 600.000 orang diterjunkan untuk mengecek apakah aturan tersebut benar-benar dilaksanakan secara konsisten.
ADVERTISEMENTS
5. Sampah plastik di kawasan pantai mulai meresahkan pemerintah Chili sehingga pelarangan kantong plastik pun akan segera diberlakukan
Pelarangan penggunaan kantong plastik mulai diterapkan di Chili untuk kawasan pantai. Karena aturan tersebut, sekitar 230 kota, termasuk daerah metropolitan dan wisata, diharuskan tidak menggunakan kantong plastik lagi. Ada denda sebesar USD 300 bagi pelanggar. Aturan tersebut sudah disahkan sejak akhir tahun 2017 namun baru akan diberlakukan mulai bulan Oktober 2018.
ADVERTISEMENTS
6. Di Australia, pelarangan kantong plastik ini mendapat dukungan dari warganya dan menjadi populer lho. Keren ya!
Pada tahun 2011, penggunaan kantong plastik mulai dilarang oleh The Australian Capital Teritory (ACT). Kantong plastik yang dilarang adalah plastik sekali pakai dengan ketebalan 35 mikron. Pemerintah menyarankan warganya untuk membawa tas belanja sendiri.
Kampanye tanpa plastik ini terbilang sukses karena berhasil mengurangi setengah sampah plastik. Selain itu, hal ini jadi populer di kalangan warga Australia bahkan mendukung pelarangan kantong plastik ini.
Indonesia pernah juga lho menerapkan sistem kantong plastik berbayar. Tiap plastik yang dipakai, dikenai biaya Rp200
Di Indonesia sendiri, pada tahun 2016, aturan untuk mengurangi kantong plastik pernah diberlakukan dengan sistem kantong plastik berbayar dimana orang harus membayar untuk tiap penggunaan kantong plastik. Namun, karena tidak ada regulasi yang kuat, maka aturan ini perlahan menghilang.
Tantangan menerapkan aturan kantong plastik berbayar ini salah satunya terletak pada dukungan masyarakat terhadap kebijakan ini. Dengan kesadaran sendiri, sebenarnya bisa kok mengurangi sampah plastik misalnya dengan membiasakan membawa kantong belanja dan botol minum sendiri.
Semua kembali pada kemauan diri untuk memulainya. Yuk mulai kurangi menggunakan kantong plastik. Hidup tanpa plastik itu sama sekali nggak mustahil kok.