Memberi salam, bertegur sapa dan berjabat tangan itu hal yang sangat lumrah kita lakukan di Indonesia. Kalian pasti sudah terbiasa cium tangan ke orang yang lebih tua dari kita, apalagi pas lebaran. Selain meminta maaf, di situ juga bukti bahwa kita selalu menghormati mereka. Mungkin banyak yang berpikiran kalau tradisi ini erat hubungannya dengan agama Islam, tapi kalau melihat persebarannya di nusantara, sepertinya kurang tepat juga. Bukan juga hanya budaya spesifik dari satu pulau atau suku.
Secara umum di Indonesia, kita menyebut itu sebagai tradisi salim. Salim dilakukan ketika kita bertemu orang yang lebih tua, menjabat tangannya lalu meletakan punggung tangannya ke kening kita. Maknanya yaitu untuk menghormati orang yang lebih tua. Bagi orang yang lebih tua salim atau sungkem diartikan sebagai ungkapan cinta kasih dan doa. Mungkin kita tak pernah berpikir panjang tentang kebiasaan ini, tapi ternyata faktanya cukup menarik.
Jangan sekali-kali salim dengan guru atau calon mertuamu jika mereka berasal dari Inggris atau negara-negara Barat. Bahkan negara Asia Timur juga sepertinya tidak mempraktikan hal ini. Tapi ada juga negara-negara seperti Indonesia yang telah menjadikan salim sebagai tradisi. Mau tahu negara mana aja?! Yuk simak penemuan Hipwee News & Feature ini!
1. Dalam pencarian google, budaya ini justru lebih dikenal sebagai tradisi Filipina dengan nama ‘Mano Po’. Bahasa Filipina dan Indonesia masih serumpun, ada hubungannya tidak ya?
Nggak hanya di Indonesia, tradisi salim atau mencium tangan juga dimiliki oleh Filipina. Orang Filipina menyebutnya ‘Pagmamano’ atau ‘Mano Po’. Mano Po adalah sebuah tradisi untuk menghormati orang yang lebih tua dengan mencium tangannya tidak dengan bibir melainkan meletakan punggung tangan orang yang dijabat tangannya di kening. Persis seperti tradisi salim di Indonesia ya?!
Mirip juga dengan Indonesia, Mana Po juga merupakan cara para generasi muda meminta restu dan doa dari yang tua. Nah kalau di Filipina, ada yang bilang Mano Po itu sejarahnya merupakan kombinasi atau akulturasi budaya Cina dan Spanyol yang berkembang pada masa pra-kolonial. Ada juga yang bilang sebenarnya berakar dari budaya Arab yang sempat singgah. Tapi istilah Mano Po sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Spanyol yang artinya meminta tangan.
2. Kabarnya di Malaysia kalau perempuan nggak menyodorkan tangannya untuk salim, tak diperbolahkan tuh bersalaman dengan perempuan.
Malaysia yang notabene penduduknya muslim seperti di Indonesia juga punya tradisi salim. Bedanya, Malaysia dengan budaya Arab yang masih lumayan kental punya aturan sendiri ketika salim. Salah satunya dengan melarang lelaki bersalaman perempuan jika si perempuan tak menyodorkan tangannya terlebih dahulu. Banyak sumber menyebutkan bahwa akar tradisi bersalaman di Malaysia berasal dari tradisi umat Islam dari Arab. Jika begitu apakah Indonesia juga terinspirasi dari akar tradisi yang sama?
3. Karena pengaruh dari Malaysia, Brunei juga punya tradisi salim yang hampir sama
Nggak jauh beda dari Malaysia. Brunei yang banyak penduduknya berasal dari Malaysia juga memiliki tradisi salim atau mencium tangan seperti Malaysia. Jika diamati memang budaya berjabat tangan itu dimiliki banyak oleh negara rumpun melayu ya guys… Apakah mereka dipengaruhi budaya yang sama ya?
4. Tapi jika memang benar bahwa tradisi salim di negara-negara ASEAN berasal dari budaya muslim Arab, kok di Arab Saudi sendiri sekarang dilarang ya?!
Tradisi mencium tangan para ulama atau kyai di suatu pesantren memang sudah terpupuk dan tumbuh subur, katanya sih terpengaruh budaya di Arab Saudi. Tapi di Arab Saudi sendiri ternyata sudah dilarang lho. Dilansir dari Suara Merdeka, sudah sejak 2005 Raja Arab Saudi dengan tegas melarang tradisi mencium tangan. Selain dianggap merendahkan derajat manusia di antara manusia yang lain, tradisi cium tangan juga berisiko menimbulkan musyrik. Banyak yang mendukung upaya Arab Saudi, namun nggak sedikit juga yang berbeda pandangan dengan keputusan Raja Abdullah itu.
Cukup membingungkan juga ya asal-usul dari tradisi ini. Tradisi yang jelas merumpun di negara-negara Asia Tenggara ini, ternyata juga punya makna yang hampir sama. Tapi jika dulu kita mengira ‘salim’ itu mengacu pada ‘salam’ dalam Bahasa Arab, ternyata tidak sesederhana itu. Terutama jika mengingat bagaimana tradisi ini juga menyebar luas di Filipina yang notabene bukan negara dengan populasi muslim yang dominan. Ya ini hanya sekadar informasi, biar kalian semua tahu saja. Bagi sebagian besar orang di dunia ini, menempelkan kening kita ke punggung tangan orang itu bukan tanda hormat, justru aneh!