Jenis penipuan di zaman sekarang memang sudah banyak yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. Jika mundur beberapa tahun belakang, modus penipuan yang kerap dijalankan oleh para pelaku kejahatan adalah dengan mengirimkan pesan ancaman, keluarga yang tertimpa musibah, atau pemberian hadiah-hadiah fiktif.
Akhir-akhir ini media sosial dihebohkan dan dibuat cemas dengan modus penipuan baru melalui undangan pernikahan yang disebar melalui pesan aplikasi WhatsApp.
Lantas, bagaimana caranya pelaku melancarkan aksi jahatnya dan apa saja tips yang bisa diterapkan agar kita bisa terhindar dari penipuan tersebut? Kita simak ulasannya berikut ini yuk, Sobat Hipwee.
ADVERTISEMENTS
Modus penipuan lewat instal APK melalui pesan WhatsApp
Dilansir dari laman Liputan6.com, pesan yang disebar itu diberi nama Surat Undangan Pernikahan. Meski diberi nama undangan pernikahan, format file yang dikirimkan ternyata APK atau format file untuk aplikasi Android.
Selanjutnya, para penipu tersebut menyebar pesan undangan pernikahan melalui WhatsApp tanpa memperkenalkan dirinya. Namun, pengirim hanya meminta penerima agar membuka file yang dikirimkannya untuk mengetahui informasi yang diberikan.
Menurut pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya, modus ini hampir mirip dengan modus sebelumnya yaitu untuk mencuri SMS OTP layanan mobile banking.
“Kelihatannya rekayasa sosialnya berubah menjadi undangan kawin. Intinya sih sama saja, mengelabui korban untuk meng-install aplikasi yang sebenarnya akan dipakai untuk mencuri SMS OTP mobile banking,” kata Alfons pada Jumat (27/1/2023) sebagaimana masih dilansir dari Liputan6.com.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Masyarakat diminta untuk mengacuhkan pesan yang mencurigakan
Selanjutnya, Alfons menuturkan, ada kemungkinan aksi ini ditujukan kepada korban yang sebagian besar data kredensialnya, seperti user ID, password, hingga PIN transaksinya sudah didapatkan oleh penipu.
“Kemungkinan besar data ini sudah tersebar, misalnya dikumpulkan saat penipuan kenaikan biaya admin pertengahan tahun lalu. Saya perkirakan data kredensial tersebut sudah menyebar di kalangan penipu,” sambungnya.
Dia menyarankan kepada masyarakat yang pernah mengisi data saat ramai kasus penipuan berupa biaya transfer untuk segera mengubah password dan PIN transaksi miliknya secara berkala.
Tak lupa juga jika merasa mendapatkan pesan mencurigakan sebaiknya tidak menggubrisnya. Apalagi, jika pesan itu meminta pengguna untuk memasang aplikasi dan mengisi data-data pribadi.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Tips menghindari penipuan melalui WhatsApp
Di Indonesia sendiri berbagai kasus keamanan hingga kebocoran data ternyata sudah berkali-kali terjadi. Namun, belum mampu ditangani dengan baik dan tepat.
Agar kita bisa terhindar dari modus penipuan lewat pesan WhatsApp, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan.
- Jangan langsung menginstall APK dari pesan orang yang tidak dikenal
- Segera update aplikasi WhatsApp versi terbaru
- Jika WhatsApp dihubungkan dengan komputer atau laptop, segera log out jika sudah selesai digunakan
- Secara berkala, hapus atau simpan pesan WhatsApp agar tidak menumpuk data yang tidak diperlukan
- Tidak diperkenankan membagikan data-data pribadi seperti nomor NIK, KK, user ID, password, dll kepada orang yang tidak dikenal
Zaman sekarang para penjahat terlalu pintar untuk menciptakan modus penipuan terbaru. Tetap hati-hati dan selalu waspada ya, SoHip