Pandemi corona bukan saja menyerang kesehatan fisik banyak orang. Pandemi ini juga berhasil menyerang sisi psikologis banyak orang yang terpaksa melakukan karantina di rumah masing-masing selama berbulan-bulan. Sepertki kita tahu, rasa bosan dan jenuh membuat seseorang rentan stress yang berakhir pada memburuknya kesehatan mental.
Merawat kesehatan mental sama pentingnya dengan merawat kesehatan fisik. Bahkan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan mental justru bis berakibat lebih parah di masa pandemi ini. Nah untuk merawat kesehatan mental kita, pada 10 Oktober 2020 hari ini kita merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Buat kamu yang penasaran yuk simak sekilas sejarah hari kesehatan mental dan apa gunanya untuk kita hari ini.
Hari Kesehatan Mental Dunia berawal dari perayaan sebuah organisasi. Peringatan ini diresmikan karena gerakannya yang positif, mendorong dan menolong banyak orang
Hari Kesehatan Mental Dunia diperingati pertama kali pada tanggal 10 Oktober 1992. Hal ini dimulai berdasarkan kegiatan rutin Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental yang dicanangkan Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter. Hari tersebut kemudian resmi diperingati setiap tahun sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia.
Menariknya Hari Kesehatan Mental Dunia ini selalu memiliki tema setiap tahunnya. Apa maksudnya? Tema ini adalah hal yang berkaitan dengan isu kesehatan mental yang tren dan diangkat karena urgensinya di seluruh dunia. Pada tahun 1994, di mana pertama kalinya peringatan Hari Kesehatan Mental di Seluruh Dunia mengangkat tema ‘Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia’ sementara tahu kemarin peringatan ini mengangkat tema Promosi Kesehatan Mental dan Pencegahan Bunuh Diri.
Di masa pandemi, Hari Kesehatan Mental Sedunia mengangkat tema investasi kesehatan mental. Hal ini berkaitan dengan kondisi kesehatan mental masyarakat yang terpengaruh karena pandemi
Sepenting apa sih sebenarnya peringatan Hari Kesehatan Mental ini? Lalu apa sih yang harus kita lakukan untuk mensukseskan hal tersebut? Beberapa bulan terakhir setiap orang di Indonesia mendapat tantangan. Dari mulai petugas kesehatan yang lelah secara fisik dan mental, pelajar dan mahasiswa yang beradaptasi dengan pembelajaran jarak jauh sampai mereka yang harus kehilangan pekerjaan atau kehilangan sanak saudara karena pandemi.
Pandemi corona berhasil menekan mental semua orang. Hal ini banyak diakibatkan karena konsekuensi ekonomi akibat corona. Menurut banyak pihak, investasi akan kesehatan mental di masa pandemi ini akan dibutuhkan di tahun-tahun mendatang. Melihat hal tersebut kali ini Hari Kesehatan Mental Dunia mengangkat tema investasi dalam kesehatan mental.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental adalah salah satu bidang kesehatan masyarakat yang paling sering dianggap sepele. Hampir 1 miliar di dunia memiliki gangguan kesehatan mental dan saat ini makin banyak orang yang terpengaruh secara psikis karena pandemi corona.
Nah untuk memperingati hari kesehatan mental ini, kita perlu lebih aware terhadap isu kesehatan mental. Jika kamu rasa membaca berita covid, melihat orang lain liburan semasa pandemi, hingga melihat berita ramai-ramai di media sosial karena omnibus law ini membuatmu terganggu secara mental, kamu boleh kok skip mengikuti berita sejenak. Yuk mulai bijak investasikan kesehatan mental kita.
Jika kamu, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan menyakiti diri sendiri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567. Kamu juga bisa menghubungi hotline bunuh diri dari Kemenkes pada nomor (021) 500-454.
Selama masa pandemi ini, kamu juga bisa menghubungi Layanan Psikologi Pandemi Corona dengan hotline di bawah ini ya.