Penyebaran Covid-19 yang semakin marak, membuat masyarakat khawatir. Pasalnya kita nggak pernah tahu apa badan kita sudah terular atau belum. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan swab test. Karena itu banyak perusahaan atau layanan umum yang membutuhkan hasil swab untuk memastikan kesehatan masyarakat.
Beberapa waktu lalu media sosial sempat ramai memperbincangkan harga swab test. Menurut beberapa warganet harga swab test hanya diperuntukan bagi orang-orang berada. Pasalnya harga swab test yang ada tergolong cukup mahal. Bahkan ada kelakar yang menyebut kalau swab test sama dengan UMR-nya masyarakat Yogyakarta. Jadi kalau orang Yogyakara ingin swab test, mereka harus bekerja selama satu bulan dulu. Melihat banyak kritikan soal harga swab test, Kemenkes akhirnya mengeluarkan kebijakan baru tentang harga maksimal untuk melakukan swab test.
ADVERTISEMENTS
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan resmi menetapkan harga maksimal 900 ribu untuk swab test
Pada Jumat, 2 Oktober 2020 Kementrian Kesehatan dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) resmi menyepakati harga swab test atau PCR mandiri. Harga baru untuk mendeteksi Covid-19 secara maksimal tersebut adalah 900 ribu rupiah.
“Jadi ada kesepakatan bersama batas tertinggi biaya swab dan pemeriksaan real time PCR mandiri yang bisa kami pertanggungjawabkan untuk ditetapkan kepada masyarakat yaitu sebesar Rp900.000,” kata Plt. Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir, seperti dilansir Tirto.
Dalam pernyataannya Kemenkes menyatakan bahwa harga tersebut ditetapkan demi menyeragamkan harga test PCR. Sebab saat ini masih ada perbedaan harga di setiap daerah menyoal pelayanan PCR. Selain itu Kementrian Kesehatan bersama BPKP juga akan memonitor pelaksanaan harga swab.
“Pada kesempatan sore hari ini kami meminta kepada semua dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota untuk dapat melakukan pengawasan terhadap fasilitas pelayanan kesehatan di dalam hal pemberlakuan harga tertinggi pengambilan swab atau pemeriksaan real time PCR,” tutup Abdul.
ADVERTISEMENTS
Indikator-indikator seperti harga jasa dokter, harga barang dan biaya administrasi jadi alasan penetapan harga 900 ribu untuk swab test
Kamu pasti bertanya “Lalu apa sebenarnya indikator penetapan harga 900 ribu untuk swab test? Kok bisa nemu angka 900 ribu rupiah?” Nah menurut pihak Kemenkes, harga 900 ribu adalah hasil diskusi selama 3 kali dengan pihak BPKP. Harga tersebut juga dihitung berdasarkan hasil survei kepada beberapa pelayanan kesehatan sebagai acuan menentukan harga.
Nah ada cukup banyak indikator yang menentukan harga 900 ribu untuk swab test. Pertama adalah jasa pelayanan, bahan, dan biaya-biaya terkait pelaksaan tes. Dari segi jasa, konsumen harus membayar dokter pelayanan, dokter mikrobiologi klinik, tenaga kerja ekstraksi, dan jasa pengambilan sampel. Sementara itu segi bahan, konsumen harus membayar untuk APD level 3, harga reagen, harga ekstraksi, dan harga PCR.
Nggak hanya itu harga 900 ribu juga sudah termasuk harga pemakaian listrik, air, telepon, maintenance, alat penyusutan, dan alat pengelola limbah. Lalu ada juga biaya administrasi yaitu biaya pendaftaran dan biaya pengiriman hasil tes.
Ya meski memang masih cukup lumayan mahal terutama bagi teman-teman dengan UMR seperti di Yogyakarta, namun harga dari Kemenkes ini turun cukup jauh dibanding harga yang selama ini berada di pasaran. Ke depannya semoga saja harga swab test ini ini bisa lebih murah lagi. Ya kalau bisa sih gratis. Hehe.