Bila kamu bukan penggemar K-pop atau drama Korea garis keras, mungkin bakal mengalami kesulitan membedakan artis satu dengan yang lainnya. Masalahnya bagi yang awam, sekilas muka artis-artis Korea Selatan sama semua! Jelas-jelas bukan saudara beda ibu atau terpisah lahir, tapi herannya bentuk hidung maupun matanya banyak identik. Meski hanya segelintir artis yang mengakui, sudah rahasia umum bahwa Korea Selatan adalah ibukota operasi plastik atau oplas dunia.
Jika didalami lirik lagu ‘Gangnam Style’-nya PSY yang mendunia, sebenarnya merupakan gambaran bagaimana populernya budaya dan klinik oplas di daerah Gangnam. Bukan cuma artis yang lalu lalang di layar TV saja yang terlihat serupa, warga Korsel biasa juga makin banyak yang punya hidung mancung dan mata ‘belo’. Kalau dapat kesempatan mengunjungi negeri gingseng ini terutama di kota metropolitan seperti Seoul, kamu mungkin akan terheran-heran dengan langkanya wajah oriental khas Asia.
Standar kecantikan yang makin mengerucut pada fitur kebarat-baratan memang populer di negara-negara Asia, termasuk di Indonesia. Tapi tampaknya baru di Korsel, orang-orang bersedia mengubah wajahnya secara permanen lewat prosedur operasi dan tentunya dengan harga yang sama sekali tidak murah. Kali ini Hipwee ingin mengangkat sebenarnya berapa sih ‘the price of beauty‘ atau harga sebuah kecantikan sesuai standar ‘Gangnam Unnies‘, sebutan populer untuk cewek-cewek yang mempercantik diri lewat oplas.
ADVERTISEMENTS
1. Mata sipit yang sekilas cuma kayak garis adalah hal pertama yang wajib diperbaiki untuk memenuhi standar kecantikan di Korsel. Buat kelopak mata ganda adalah prosedur terpopuler
Bagi orang Indonesia, kelopak mata ganda ataupun mata yang lebar bukanlah adalah sesuatu yang biasa. Tapi di Korea, mereka rela membayar mahal untuk mendapatkan satu lipatan lagi di kelopak mata. Hargnya mulai $2000 – $4000, atau kurang lebih 26 sampai 52 juta. Yah lumayan mahal sih kalau dikonversi ke Rupiah. Kalau di Indonesia banyak anak-anak ABG minta motor atau mobil sebagai hadiah kelulusan, double eye lids surgery inilah yang jadi pilihan utama untuk kado kelulusan di Korsel.
Bagi mereka, penting banget untuk menggunakan momen liburan sebelum mulai kuliah atau semester baru untuk ‘memperbaharui’ penampilan. Saking populernya, prosedur ini bahkan sudah lagi tidak dianggap sebagai operasi tapi hanya ‘dicubit’ matanya.
2. Berikutnya adalah membuat jembatan hidung yang tinggi seperti orang barat. Supaya hidung lebih mancung dan cantik, kamu harus keluar uang mulai dari $1905 – $6286
Tak seperti orang bule yang hidungnya sudah pasti mancung, hidung orang-orang Asia itu memang cenderung pesek dan lebar. Setelah mata sipit, fitur bagian tengah wajah inilah yang seringkali ‘dianggap’ menurunkan standar kecantikan di Korsel. Maka dari itu operasi Rhinoplasty atau membangun jembatan hidung adalah prosedur terpopuler kedua setelah mata. Kalau kamu melihat artis-artis Korea yang hidungnya lurus banget bagai dimasukin kapur tulis, kemungkinan besar mereka telah melakukan prosedur ini. Maka dari itu seringkali untuk membuktikan keaslian wajah di Korea, menggoyang-goyangkan hidung adalah metode utama.
3. Di Korsel terkenal ungkapan, ‘badan harus S Line sementara wajah mesti V Line’. Wajah tirus dengan dagu lancip berbentuk huruf V adalah idaman semua orang
Mungkin hanya di Korea Selatan, bentuk rahang manusia dipermasalahkan. Padahal tiap orang terlahir dengan struktur tulang yang berbeda-beda. Adanya deskripsi spesifik akan bagaimana bentuk ideal rahang supaya masuk standar ‘cantik’, membuat banyak orang Korea berlomba-lomba memilikinya lewat operasi. Operasi yang dikenal sebagai ‘pengikisan rahang’ ini termasuk operasi serius lho. Ya soalnya tulang rahangmu benar-benar ‘dipahat’ ulang. Rasa sakit yang luar biasa maupun harga selangit yang dibandrol dengan harga $5000-$.14.000 atau sekitar Rp 65-182 juta, tidak menciutkan tekad mereka yang ingin mempercantik diri. Terbukti operasi ini merupakan salah satu jenis oplas yang paling populer.
ADVERTISEMENTS
4. Setelah rahangnya berbentuk V, secara keseluruhan bentuk muka ideal adalah yang menyerupai telur. Maka dari itu dahi yang lebar dan datar harus direkayasa ulang
Setelah bentuk rahang, kali ini bentuk dahi. Orang Korea percaya bahwa mereka yang bentuk mukanya bulat menyerupai telur itu cantik luar biasa. Untuk mendapatkan kesan itu, operasi forehead augmentation jadi salah satu pilihan populer. Dengan biaya sekitar $2000 atau Rp 26 jutaan, lemak yang diambil dari bagian lain tubuh seperti pantat atau paha akan disuntikkan ke dahi. Operasi ini tergolong salah satu operasi yang sederhana jika dibandingkan prosedur sebelumnya. Maka dari itu biayanya pun tergolong murah. Tapi ya kenapa juga ya orang Korea sampai rela serepot ini hanya demi disebut cantik semata.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
5. Tapi ada juga yang makeover seluruh badan. Kamu yang pernah nonton film 200 Pounds Beauty pasti paham
Film ‘200 Pounds Beauty’ ini menceritakan tentang seorang penyanyi, yang punya suara bagus tapi penampilan kurang menarik. Supaya bisa tambil dengan dirinya sendiri di panggung, dia memutuskan untuk mengoperasi seluruh tubuhnya. Dari ujung rambut sampai ujung kaki. Di Korea, operasi plastik jenis ini lumayan populer juga. Biaya yang kamu butuhkan kurang lebih $20.000 – $55.000 atau 260 – 715 juta. Tapi kamu ngeri nggak sih, seluruh badanmu dipermak dan tulang-tulangmu (mungkin) dipotong?
6. Mahalnya harga kecantikan di Korea. Tak hanya soal uang, tapi juga risikonya yang tak main-main besarnya
Selama ini kita mungkin berpikir bahwa Korea adalah negara yang memungkinkanmu datang dengan wajah yang sekarang dan pulang dengan wajah yang sangat berbeda. Lalu kita mungkin berpikir menjadi cantik mudah sekali di sana, asalkan punya uang dan biayanya pun tak terlalu mahal dibanding negara lainnya. Tapi kalau dipikir-pikir, selain uang juga perlu keberanian. Seringan-ringannya operasi plastik selalu saja ada dua kemungkinan: berhasil dan gagal. Operasi plastik yang gagal bukannya membuat wajah jadi cantik malah mengerikan. Belum lagi, masa pemulihannya juga lumayan lama dan menyakitkan. Yah, mungkin benar, cantik itu luka.
7.  Dalam masyarakat yang makin terobsesi dengan penampilan luar, menjadi cantik bukan lagi dilakukan demi pujian. Nyatanya, ‘orang cantik’ memang hidupnya banyak dimudahkan
Kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa sih orang Korea terbiasa operasi plastik? Apakah sulit menerima diri sendiri sebagai bentuk syukur atas apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta? Banyak alasan kenapa orang memilih untuk operasi plastik. Ada yang memang ingin sekadar supaya lebih cantik, ada juga yang berharap dengan memperbaiki penampilan bisa menambah rasa percaya diri. Untuk memahami ini, kamu bisa nonton reality show Korea, ‘Let Me In’. Ini adalah acara make over peserta dari ujung kaki hingga ujung rambut.
Pesertanya terdiri dari orang-orang yang memiliki ‘kekurangan’ dan diseleksi dengan ketat. Sebagian besar mengaku, dengan penampilan yang buruk itu mereka sering mendapatkan perlakuan nggak menyenangkan. Mulai dari di-bully hingga kurang kesempatan untuk berkarya. Ada juga yang fisiknya mengalami kerusakan karena kecelakaan atau penyakit. Dengan filosofi fisik bukan sesuatu yang tidak bisa diubah, operasi plastik dianggap sebagai cara untuk bisa hidup lebih layak. Bahkan dalam konteks lapangan kerja yang seharusnya mempekerjakan orang berdasar kemampuan, banyak orang Korea percaya bahwa penampilan juga sama menentukannya.
Populernya budaya operasi plastik ini pada akhirnya bukan sekadar urusan medis saja. Tak hanya dipakai sendiri, pemerintah melihat potensi pariwisata yang bisa digarap. Produknya berupa Seoul Plastic Surgery Trip untuk orang-orang non-Korea. Tentu trip di sini tujuannya untuk menjalani operasi plastik di klinik-klinik yang ada di kota Seoul. Yang mereka tawarkan adalah pengurusan adminsitrasi, jadi saat terbang ke Korea, orang hanya tinggal menjalani operasi saja tanpa harus antre dulu. Harga yang lebih mudah juga menjadi poin utama. Ya, kurang lebih mirip dengan travel agent.
Menjadi cantik ternyata berat juga ya. Mahal dan sangat besar risikonya. Jadi kalau kamu nggak punya banyak uang, lebih baik belajar menumbuhkan kecantikan dari dalam saja yuk?