Bersepeda jadi salah satu kegiatan favorit orang-orang selama pandemi. Selain bisa mengusir kebosanan akibat di rumah terus, bisa juga jadi sarana olahraga. Nggak heran kalau berbagai jenis sepeda diborong untuk memenuhi hobi baru ini. Mereka pun rutin bergowes baik sendirian maupun bersama orang lain.
Sayangnya, masih banyak orang yang nggak mematuhi imbauan kesehatan selama bersepeda bareng. Bahkan ada kabar terbaru munculnya klaster penularan virus corona dari komunitas sepeda di Blitar, Jawa Timur. Karena ada perawat yang mengikuti komunitas tersebut, banyak tenaga medis di Blitar juga ikut tertular. Berikut kisah selengkapnya.
ADVERTISEMENTS
Sejumlah 30 tenaga medis di Blitar dilaporkan positif Covid-19. Berdasarkan tracing, para tenaga medis ini tertular karena mengikuti komunitas sepeda yang sama
Dilansir dari Kompas, kejadian nggak terduga menimpa para tenaga di medis di RSUD Ngudiwaluyo, Blitar. Awalnya ada empat orang yang positif corona setelah menjalani tes swab. Mereka diduga tertular saat mengikuti komunitas gowes yang sama. Setelah itu, ruangan masing-masing orang diperiksa untuk memantau sejauh mana penularan terjadi.
Menurut Endah Woro selaku Direktur Utama RSUD Ngudiwaluyo, ada 65 tenaga medis yang telah menjadi tes. Ternyata 30 orang di antaranya positif tertular Covid-19. Mereka terdiri dari 5 dokter, 14 perawat, dan 11 pegawai administrasi. Pihak rumah sakit pun langsung menutup sejumlah layanan, termasuk instalasi bedah selama dua hari.
ADVERTISEMENTS
Penularan diduga terjadi saat empat tenaga medis makan bersama setelah gowes. Lalu mereka menularkannya pada para rekan di rumah sakit
Dilansir dari laman Detik, salah satu tenaga medis yang diduga menjadi sumber penularan, menceritakan kronologi kejadian. Saat itu mereka sudah memakai masker untuk menghindari penularan selama bersepeda bareng. Setelah gowes selesai, mereka pergi ke rumah teman untuk makan bersama. Saat itulah masker dilepas untuk menikmati hidangan dari tuan rumah. Diduga terjadi penularan airbone di dalam ruangan meskipun mereka sudah berusaha menjaga jarak aman. Sebab virus corona juga bisa menyebar melalui udara, apalagi kalau ruangannya tertutup dan ventilasi kurang baik.
Kejadian ini membuat Direktur Endah menyayangkan tindakan para tenaga medisnya. Dia sudah berusaha menertibkan protokol kesehatan di rumah sakit. Tetapi di luar jam kerja, para karyawan justru mengabaikan kesehatan sehingga terjadilah hal yang nggak diinginkan.
ADVERTISEMENTS
Dari kejadian tersebut, kita perlu berhati-hati saat bersepeda. Pastikan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kegiatan kumpul-kumpul setelahnya
Jangan lupa bahwa tujuan bersepeda adalah menyehatkan tubuh, jadi jangan sampai tertular virus corona karena kegiatan itu. Ada sejumlah tips yang bisa dipatuhi untuk mencegahnya, mulai dari memakai masker. Seandainya kita kesulitan bernapas saat bersepeda, jangan menurunkan atau melepas masker, tetapi turunkan aja kecepatan bersepeda. Jadi pernapasan kita bakal kembali normal perlahan-lahan.
Selain itu, jaga jarak sekitar dua meter dengan para peseda yang lain. Pilih aja rute yang sepi supaya nggak perlu berdesakan. Yang nggak kalah penting adalah menghindari kegiatan kumpul-kumpul setelah gowes. Mulai dari makan bersama, nongkrong, sampai wefie alias selfie bareng yang biasanya mengharuskan orang-orang untuk merapat.
Jangan lupa untuk menyiapkan perlengkapan yang bisa melindungi kita saat gowes. Misalnya hand sanitizer untuk menjaga kebersihan saat nggak ada fasilitas cuci tangan. Kita juga perlu membawa botol air minum sendiri supaya nggak perlu membelinya di warung maupun minta punya teman.
Dengan menaati tips kesehatan itu, semoga kita tetap aman saat gowes. Jangan sampai tertular penyakit, apalagi saat tujuan utama kita bersepeda adalah menyehatkan tubuh. Tetaplah berhati-hati demi diri sendiri dan orang lain!