Di zaman serba digital seperti sekarang, kehidupan kita sangat dekat dengan teknologi informasi dan komunikasi. Salah satunya dalam bidang ekonomi. Tak bisa dimungkiri, makin hari makin banyak kegiatan ekonomi yang mengalami digitalisasi. Tak mengherankan bila digital marketing dan dompet digital banyak diterapkan pelaku ekonomi. Namun, harus diakui juga jika praktik ekonomi digital masih belum menyeluruh di Indonesia.
Tinggal di kawasan hilir, masyarakat desa kerap dianggap ‘tertinggal’, khususnya dalam penggunaan teknologi digital untuk kegiatan ekonomi. Jika masyarakat kota sudah tidak asing lagi dengan penggunaan perangkat digital mulai dari media sosial, pengelolaan website, hingga pelaksanaan rapat secara online, masyarakat desa masih sangat mengandalkan kegiatan ekonomi konvensional. Oleh karena itu, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Siberkreasi Local Festival (SLF) yang digelar tanggal 11-12 Juni 202, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi, menyelenggarakan kegiatan literasi digital khusus bagi masyarakat Bali.
ADVERTISEMENTS
Fasilitasi pelatihan literasi digital 10 desa dengan beragam topik sesuai kebutuhan masyarakat lokal
Dengan menggandeng Siberkreasi, STMIK Primakara dan relawan TIK Provinsi Bali, Kemkomifo menggelar kegiatan literasi digital, Minggu (13/6). Kegiatan nasional itu mengusung tema “Indonesia Makin Cakap Digital” melalui pelatihan di 10 desa dengan 10 topik pelatihan yang berbeda.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara offline di Desa Pasekbali, Sumerta Kaja, Sumerta Kelod, Sumerta Kauh, Saba, Pesinggahan, Keramas, Petang, Bhuana Giri dan Sukawana,” terang Rizki Ameliah, Kordinator Program Literasi Digital, Kekominfo, sesuai rilis yang Hipwee terima, Selasa (15/06/2021).
Setiap desa mendapatkan pelatihan yang berbeda-beda sesuai kebutuhannya. Misalnya, Desa Paksebali Klungkung Go Digital menerima pelatihan tentang peningkatan penggunaan media komputer dalam pengelolaan website desa. Sementara itu, Kantor Desa Pesinggahan Klungkung menerima pelatihan soal penggunaan Microsoft Office dan meeting online. Nah, masyaraka Desa Kerta Gianyar lebih fokus pada workshop penggunaan Facebook Ads dan Instagram Ads bagi kelompok sadar wisata.
“Pelatihan penggunaan teknologi di bidang pertanian dan industri di lingkungan Desa Bhuana Giri. Pelatihan soal peningkatan kualitas pertanian dengan pengembangan teknologi di wilayah Desa Sukawana Kintamani,” lanjut Rizki Ameliah selaku Wakil Ketua Umum Siberkreasi, sesuai rilis yang Hipwee terima, Selasa (15/06/2021).
ADVERTISEMENTS
Selenggarakan pelatihan untuk masyarakat desa agar terwujud hilirisasi ekonomi digital
Ekonomi digital diprediksi akan semakin meningkat di masa depan. Fenomena ini juga diperkirakan akan membuat persaingan ekonomi kian tinggi. Agar mampu menghadapi persaingan, masyarakat di segala lapisan harus memahami dan menguasai ekonomi digital. Jadi, tak cuma masyarakat kota, masyarakat desa pun mampu menggunakan perangkat digital untuk kegiatan ekonomi dengan maksimal.
Kegiatan literasi digital nasional khusus masyarakat Bali ini dihadiri langsung oleh sekitar 25-50 orang dari setiap desa. Harapannya, peserta pelatihan mampu meningkatkan digitalisasi desa di Bali. Selain itu, mereka diharapkan mejadi teladan bagi penduduk desa lainnya. Sehingga semakin banyak desa yang melek soal pemanfaatan ekonomi digital.
Tak hanya mewujudkan hilirisasi ekonomi digital, Kemkominfo juga terus berupaya mengembangkan ekosistem ekonomi digital. Mulai dari membangun infrastruktur fisik, membangun infrastruktur data, membuat program pendampingan ekonomi digital, hingga menyiapkan talenta digital. Sehingga ekonomi digital semakin cepat tercapai di Indonesia.
Acara yang digagas oleh Kemkominfo ini patut diacungi jempol. Semoga kegiatan serupa bisa segera digelar di daerah-daerah lainnya, ya. Sehingga pemanfaatan perangkat digital untuk memajukan kegiatan ekonomi semakin merata di seluruh wilayah di Indonesia, baik di kota maupun di desa.