Mahasiswa di seluruh Indonesia sedang dalam pergolakan. Demonstrasi mahasiswa digelar di berbagai kota sebagai aksi protes, termasuk di Yogyakarta. Sepekan lalu ribuan mahasiswa di kota ini telah menggelar demo bertajuk “Gejayan Memanggil”. Namun karena tuntutan mereka belum dipenuhi, para mahasiswa kembali mengadakan demo pada Senin (30/9). Semangat dan tekad mereka sama sekali belum surut. Bahkan kali ini nggak hanya mahasiswa yang berdemo, tetapi juga sejumlah pelajar SMA / SMK. Kondisi pun makin ramai dan memanas!
Sekitar pukul 13.00 WIB, massa aksi berjalan dari dua titik kumpul yaitu UGM dan UIN. Lantas mereka bertemu di Pertigaan Gejayan untuk melaksanakan demo “Gejayan Memanggil” yang kedua. Dalam demonstrasi itu, ada sejumlah isu penting yang diperjuangkan. Hipwee sempat mengajak ngobrol sejumlah demonstran untuk mengetahui isu-isu yang mereka angkat.
ADVERTISEMENTS
1. “Negara kita sedang nggak baik-baik aja. DPR bikin aturan seenaknya yang bisa ngerugiin rakyat. Kalau nggak dilawan, kita semua bakal tertindas lho. Makanya aku ikutan demo walaupun harus bolos sekolah.” (Irwan, 17 tahun)
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. “Nyesek rasanya tiap kali baca berita tentang pelecehan seksual. Korbannya dibiarin gitu aja, sementara pelakunya cuma dikasih hukuman ringan. Harusnya pemerintah ngesahin RUU PKS biar pelecehan seksual berkurang.” (Riri, 22 tahun)
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. “Kami orang-orang Papua juga bagian dari Indonesia. Sedih rasanya ngelihat kerusuhan di sana, bahkan udah banyak orang yang meninggal. Pesan saya buat pemerintah, tolong bantu kami hentikan kerusuhan di Papua. Stop diskriminasi karena ras.” (Toni, 23 tahun)
ADVERTISEMENTS
4. “Aku pakai topeng ini buat mewakili hewan-hewan yang nggak bersalah di luar sana. Karena kebakaran hutan, mereka kehilangan tempat tinggalnya. Pemerintah harus menghukum para pembakar hutan yang kejam itu.” (Joni, 25 tahun)
5. “Heran banget deh aku, masa RKUHP nggak ngebolehin orang-orang buat mengkritik presiden? Terus gimana cara pemerintah tahu kesalahannya? Harusnya rakyat dan pers dikasih kebebasan buat mengkritik apa pun.” (Fajar, 22 tahun)
6. “Banyak yang belum paham nih kalau suami nggak boleh maksa istri buat berhubungan seks. Soalnya bisa melukai fisik dan mental istrinya. Walaupun udah menikah, harusnya sama-sama sepakat kalau mau ngeseks.” (Alam, 24 tahun)
7. “Apa kabar kabut asap di Sumatra dan Kalimantan? Kondisinya makin parah lho, bahkan ada yang sampai meninggal karena sesak napas. Tapi pemerintah kok nggak bertindak tegas.” (Tiara, 25 tahun)
8. “Yang bener aja, masa KPK mau dilemahin dan hukuman buat koruptor dikurangi? Mau jadi apa negara kita nanti? Aku nggak setuju banget sih, makanya sekarang aku ada di sini.” (Kiran, 19 tahun)
9. “Aku nggak setuju sama RKUHP yang ngelarang hewan ternak jalan-jalan di kebun orang lain. Kasihan kakekku, soalnya beliau pelihara banyak ternak. Nggak tega dong kalau beliau didenda terus.” (Fandi, 18 tahun)
10. “Paling nggak setuju sama pasal RKUHP tentang kumpul kebo. Rasanya itu urusan privat tiap orang deh, negara nggak perlu ikut campur. Kayak nggak ada kerjaan lain aja.” (Sekar, 23 tahun)
11. “DPR bagusnya tidur aja deh. Sekalinya kerja, malah bikin pasal-pasal yang ngawur dan ngerugiin banyak orang. Mereka tuh Dewan Perwakilan Rakyat atau Dewan Pengkhianat Rakyat?” (Dinar, 24 tahun)
Itulah sederet keresahan mahasiswa dan pelajar yang ikut demo “Gejayan Memanggil” versi dua. Ternyata mereka peduli banget sama negara kita. Semoga tuntutan mereka didengar oleh pemerintah ya! Kalau nggak, mungkin bakal ada demo-demo yang selanjutnya~