Seorang remaja di South Carolina, USA, meninggal sebulan yang lalu akibat terlalu banyak mengonsumsi kafein dalam waktu dekat. David Allen yang berumur 16 tahun mendadak kolaps di tengah-tengah pelajaran. CNN melaporkan, dokter mendiagnosa bahwa David meninggal karena “caffeine-induced cardiac” atau kardiak yang dipicu kafein. Kondisi tersebut menyebabkan ‘arrhythmia‘ atau denyut jantung tidak normal. Arrhythmia sebenarnya tidak berbahaya, tapi dalam kasus tertentu bisa menyebabkan kematian.
Yang mengejutkan dari kasus ini adalah penyebab kematiannya. Meskipun dipicu kafein, biasanya orang bisa meninggal karena ada kondisi jantung sebelumnya yang mungkin belum diketahui. Tapi kasus David ini benar-benar murni karena kafein, lebih tepatnya overdosis kafein. Berarti kafein bisa beneran berbahaya dong?! Bukan dalam aspek jangka panjang atau risiko kesehatan lain,tapi efek langsungnya. Padahal minuman berkafein semacam kopi dan soda, sudah biasa dikonsumsi sehari-hari.
Apa iya, kafein sebahaya itu sampai bisa merengut nyawa seseorang? Baca selengkapnya deh ulasan Hipwee News & Feature ini!
ADVERTISEMENTS
Overdosis kafein David disebabkan oleh 3 minuman berkafein yang cukup umum: kopi, soda, dan energy drink. Yang berbahaya dan bikin fatal, semuanya diminum dalam selang waktu 2 jam saja
Dalam waktu dua jam sebelum dinyatakan meninggal, diketahui David mengonsumsi tiga minuman berkafein. Satu gelas kopi dari restoran siap saji, Mountain Dew (minuman semacam soda), dan minuman berenergi. Meski ketiganya adalah mengandung kafein cukup tinggi, tapi sebenarnya minuman ini cukup umum dikonsumsi sehari-hari. Namun ternyata sangat berbahaya meminum ketiganya bersamaan.
Hasil otopsi menunjukan bahwa David dalam kondisi bersih dari alkohol dan narkoba. Pun David tidak punya masalah kesehatan yang bisa berdampak bahaya bila bertemu dengan kafein. Kepada The Guardian, pihak rumah sakit yang memeriksa David menyatakan bahwa bukanlah overdosis kafein yang menyebabkan kematian David, melainkan bagaimana sejumlah kafein yang dikonsumsi dalam rentang waktu yang pendek.
ADVERTISEMENTS
David bukan satu-satunya. Di Amerika, beberapa kasus kematian ataupun kesehatan tingkat berat terjadi karena konsumsi kafein yang berlebihan
Meski jarang, tapi kafein memang berkaitan dengan beberapa kasus kesehatan yang fatal. Apalagi bila diminum oleh orang yang memang memiliki riwayat kesehatan kurang “ramah” dengan kafein. Seperti yang dilansir oleh the Guardian, tahun 2011 lalu seorang siswi SMA dengan riwayat penyakit jantung tewas setelah mengonsumsi 2 kaleng minuman berenergi yang totalnya mengandung kafein 480mg. Lalu ada juga 2 orang remaja yang sekarat setelah tanpa sengaja diberi minuman yang kandungan kafeinnya setara dengan 300 cangkir kopi.
ADVERTISEMENTS
Apa yang menimpa remaja ini juga mirip dengan kasus Mita Diran. Karyawan yang tewas setelah lembur 30 jam dengan bantuan berbagai minuman energi
Beberapa tahun yang lalu, Indonesia juga gempar dengan meninggalnya seorang karyawan bernama Mita Diran. Berita ini jadi heboh, pasalnya sebelum meninggal, Mita yang bekerja sebagai copy writer di agensi periklanan sempat ngetwit “30 hours of working and still going strooong”. Selama itu juga Mita mengonsumsi energy drink. Kombinasi antara tubuh yang kelelahan dan sampai di ambang batas, sekaligus konsumsi berbagai minuman berenergi, Mita meninggal dunia karena serangan jantung, tak lebih dari 24 jam setelah jatuh koma.
ADVERTISEMENTS
Meskipun dampak positifnya banyak, tetap saja konsumsi kafein harus dibatasi. Tak jauh beda dengan rokok dan alkohol, kafein berlebihan bisa menyiksa tubuhmu
“Bukan berarti bahwa kita harus menghindari kafein. Tapi kami percaya bahwa orang harus memperhatikan seberapa banyak kafein yang dikonsumsi, sebagaimana alkohol dan rokok.” Ungkap Garry Watts, pihak pemeriksa David Allen di rumah sakit.
Kopi yang diminum David mengandung 140mg kafein, Mountain Dew mengandung 90mg kafein, sementara minuman bernerginya mengandung 240mg kafein. Jumlah tersebut untuk remaja tergolong tinggi, apalagi bila dikonsumsi dalam rentang waktu yang sangat pendek.
Jadi berapakah konsumsi kafein yang aman? Menurut The US Food and Drug Administration dan Europe Food Safety Authority, untuk orang dewasa kadar 400mg kafein sehari masih tergolong aman? Namun semua itu tentu dipengaruhi oleh kondisi kesehatan masing-masing orang. Bila kamu memiliki riwayat penyakit jantung ataupun lambung, risiko dampak kafein tentu lebih tinggi dibanding yang sehat.
ADVERTISEMENTS
Kafein bukan hanya ada dalam kopi. Inilah yang mungkin membuat konsumsi kafein kita tanpa disadari, ternyata tinggi
Kopi dan minuman stimulan lainnya memang menjadi hal yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Apalagi oleh pekerja kreatif yang seringkali lembur malam-malam. Tanpa kopi, rasanya ada yang kurang dan pekerjaan pun kurang maksimal. Tapi kita sering lupa bahwa kafein bukan hanya dalam kopi. Jadi ketika kita minum soda lalu dilanjut minum secangkir kopi, maka sudah ada dua minuman berkafein yang masuk ke tubuh.
Dalam satu botol minuman berenergi terdapay 240mg kafein, sementara dalam 340gram soft drink atau minuman bersoda terdapat 23-69mg kafein. Bahkan teh dan cokelat yang “ramah” itu juga memiliki kandungan kafein meski tidak sebesar kopi atau minuman berenergi yang kandungan kafeinnya mencapai 240mg per botol. Jadi kita harus benar-benar jeli menghitung berapa banyak kafein yang sudah kita konsumsi, agar tidak berlebihan.
Apakah kamu termasuk orang yang “nggak bisa mikir sebelum ketemu kopi“? Kopi memang bisa membuat pikiran lebih jernih dan menimbulkan semangat. Dalam kadar tertentu kafein juga bisa menjadi sahabat sehat. Bahkan kafein bisa menekan risiko penyakit jantung dan diabetes bila dikonsumsi dan diproses dengan benar. Tapi lagi-lagi kembali ke rumusan awal, apa pun bila berlebihan bisa berdampak buruk. Sebab kalau berlebihan, kafein yang punya banyak manfaat baik bisa sama berbahayanya dengan alkohol dan rokok.