Setiap tahun, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) menghadirkan berbagai kesenian yang bisa dinikmati masyarakat. Mulai dari pameran seni rupa, pertunjukan musik, pemutaran film, dan sebagainya. Rangkaian acara tersebut biasanya diselenggarakan secara langsung dan berhasil memancing banyak pengunjung.
Namun, pelaksanaan FKY tahun ini berbeda akibat pandemi corona. Untuk menghindari penularan virus, FKY digelar dengan mengutamakan keamanan serta menerapkan berbagai protokol kesehatan.
ADVERTISEMENTS
Festival Kesenian Yogyakarta resmi dibuka pada 21 September 2020. Karena sedang pandemi, orang-orang bisa menikmatinya secara langsung maupun daring
Pembukaan FKY 2020 berlangsung di Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada Senin (21/9) pukul 17.00 WIB. Sejumlah tamu undangan hadir dengan mengenakan masker dan menjaga jarak. Acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Utama FKY, Paksi Raras Alit. Dia menjelaskan bahwa FKY tahun ini berlangsung pada 21-26 September 2020. Tema yang diangkat adalah “Mulanira 2 – Akar Hening di Tengah Bising”.
“Meskipun FKY 2020 senyap tanpa keramaian di luar, tanpa panggung dan tanpa pawai, tapi harapannya bisa bergerak seperti akar di tengah pandemi Covid-19 dan tetap memberikan napas pada kerja-kerja kesenian. Agar semua tetap terjaga dan menyala,” kata Paksi.
FKY memang hadir dengan konsep yang berbeda di tengah pandemi. Sebagian besar rangkaian acara, seperti pemutaran film dan talk show kesenian, dilaksanakan secara daring. Jadi orang-orang bisa menikmatinya melalui situs resmi, kanal YouTube, maupun siaran radio khusus FKY. Ada pula pameran kesenian yang berlangsung di Museum Sonobudoyo dengan menerapkan protokol kesehatan.
Peraturan tersebut disambut baik oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X yang turut memberikan sambutan langsung saat pembukaan FKY. Begitu pula dengan Hilmar Farid selaku Direktur Jenderal Kebudayaan RI yang memberikan sambutan secara daring. Hilmar berharap agar FKY 2020 bisa menjadi kesempatan untuk menata kembali ekosistem budaya yang terserang pandemi corona. Setelah rangkaian sambutan itu, FKY 2020 resmi dibuka secara seremonial dengan ditekannya tombol khusus oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.
ADVERTISEMENTS
Setelah pembukaan, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan sejumlah tamu undangan menikmati pameran seni di di Museum Sonobudoyo
Para tamu undangan menyaksikan Pameran Seni Rupa Akar Hening di Tengah Bising di Museum Sonobudoyo. Ada 33 seniman yang berpartisipasi. Melalui karya masing-masing, mereka berusaha mewujudkan “ruang hening” atau ketenangan dalam bisingnya kehidupan sehari-hari. Ada berbagai medium yang diciptakan seperti lukisan, patung, instalasi, fotografi, audio visual, hingga pertunjukan khusus.
Orang-orang bisa menikmati pameran dengan berkunjung langsung ke Museum Sonobudoyo pada 21-26 September 2020, pukul 10.00 – 18.00 WIB. Tentu para pengunjung maupun petugas harus menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, orang-orang bisa menyaksikan pameran secara virtual melalui situs resmi FKY. Berkat teknologi kamera 360°, rasanya seperti mengunjungi galeri secara langsung!
ADVERTISEMENTS
Pembukaan FKY turut dimeriahkan oleh kolaborasi lintas seni yang mengundang Landung Simatupang dan Kunto Aji
Setelah peresmian, para tamu menikmati pertunjukan tari topeng dari Anterdans oleh Anter Asmorotedjo. Tarian yang berjudul WIT ini menandakan dimulainya kehidupan yang baru. Ada pula kolaborasi lintas seni antara Landung Simatupang (sastra), Kunto Aji (musik), dan Lintang “Kenali Rangkai Pakai” Radittya (instalasi). Pertunjukan tersebut membuat suasana semakin meriah.
Dalam keterbatasan, FKY 2020 berusaha menghadirkan kesenian untuk masyarakat dengan sebaik mungkin. Sayang nih kalau kita melewatkannya! Jika ingin berkunjung langsung ke lokasi, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan kalau ingin menikmatinya secara daring, kita bisa mengunjungi laman fkymularina.com atau kanal YouTube Festival Kesenian Yogyakarta. Jangan sampai ketinggalan~