Baru-baru ini, publik sedang dihebohkan dengan serial The Last of Us garapan HBO. Bukan cuma karena ada aktris senior Christie Hakim dan aktor Yayu Unru yang ikut main di serial itu saja, tapi juga latar cerita yang di ambil di Jakarta.
Di episode dua yang The Last of Us yang berjudul “Infected”, diceritakan Dr. Ratna (Christie Hakim) yang merupakan ilmuan mikologi menemukan jamur Cordyceps. Jamur inilah yang diduga akan menginfeksi manusia menjadi zombie. Nggak heran bila banyak yang penasaran dengan jamur Cordyceps.
Ternyata, jamur Cordyceps ada di dunia nyata, loh. Namun, benarkah bisa menginfeksi manusia hingga menjadi zombie? Tentunya, zombie hanya ada di film ya SoHip, karena Cordyceps ini ternyata punya banyak manfaat, loh. Sperti apa Cordyceps di dunia nyata? Yuk simak fakta menarik jamur Cordyceps.
ADVERTISEMENTS
Jamur Cordyceps dalam film The Last of Us dapat mengubah manusia menjadi zombie
Dalam serial The Last of Us ini, planet bumi dilanda pandemi yang disebabkan infeksi jamur Cordyceps. Jamur ini membuat pasien positif terinfeksi akan menjadi zombie dengan tingkat kekuatan berbeda. Diceritakan kalau infeksi jamur Cordyceps ini hanya bisa diselamatkan dengan vaksin.
Meski diceritakan menjadi penyebab infeksi zombie dan terkesan fiksi, tapi tenyata jamur Cordyceps ini benar-benar ada, loh. Seperti yang dikutip dari jurnal Cordyceps spp: A Review on Its Immune-Stimulatory and Other Biological Potentials yang Hipwee nukil dari CNN Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Cordyceps biasa ditemukan di ketinggian 3600 hingga 4000 meter di atas permukaan laut
Cordyceps ini berasal dari bahasa Yunani ‘kordyle’ yang berarti klub dan bahasa latin ‘ceps’ yang berarti kepala. Melansir dari CNN Indonesia, jamur ini bisa ditemukan di ketinggian 3600 hingga 4000 meter di atas permukaan laut.
Jamur Cordyceps ini bisa ditemukan di Amerika Utara, Eropa, Asia terutama di negara-negara seperti China, Jepang, Nepal, Bhutan, Vietnam, Korea, dan Thailand. Nggak hanya di situ saja, jamur Cordyceps juga bisa tumbuh di daerah seperti Kumaun Himalaya dan Garhwal Himalaya di India. Bahkan, jamur Cordyceps spesies C.gunni juga ditemukan di Australia.
ADVERTISEMENTS
Cordyceps tumbuh dan berkembang biak mengikuti inangnya
Menurut beberapa penelitian, Cordyceps merupakan genus jamur yang hidup sebagai parasit pada larva serangga. Jamur tersebut biasanya menginfeksi serangga dan arthropoda jenis tertentu, dengan menjadikan serangga tersebut sebagai inangnya untuk terus berkembang biak.
Siklus hidup jamur ini dimulai lewat spora yang mendarat di serangga. Setelah itu mereka akan berkecambah dengan menumbuhkan filamen kecil seperti benang yang disebut hifa. Lambat laun, hifa akan berubah menjadi miselium (akar jamur) yang perlahan memakan serangga dari dalam tubuhnya hingga mereka akhirnya mati.
ADVERTISEMENTS
Cordycpes bukan menginfeksi manusia jadi zombie, tapi serangga yang jadi zombie
Dalam serial The Last of Us, jamur Cordyceps ini menyerang manusia dan mengubahnya menjadi zombie. Namun tenang saja, itu hanyalah fiksi. Faktanya, makhluk hidup yang dapat menjadi zombie akibat jamur Cordyceps adalah serangga seperti semut, belalang, laba-laba dan artropoda.
Secara perlahan, jamur Cordyceps yang menginfeksi tubuh serangga mampu mengambil alih sistem saraf dan otak dan mengubahnya menjadi zombie. Cordyceps menggunakan tubuh serangga untuk menopang hidupnya, dengan tujuan untuk melengkapi siklus hidupnya.
Jaringan tubuh dari serangga yang terinfeksi jamur ini akan dimakan dan digantikan oleh organ-organ tubuh jamur tersebut. Otak serangga akan diserang dari dalam hingga rusak. Hal ini lalu yang membuat serangga bereaksi seperti layaknya zombie.
Proses penularan jamur ini lewat spora yang menyebar akan menyerang serangga lain yang berada di sekitarnya layaknya seperti zombie yang menyerang siapa saja yang ditemuinya dan akan menularkan virus.
ADVERTISEMENTS
Jamur Cordyceps punya banyak manfaat untuk kesehatan
Di antara spesies jamur ini yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah C. Sinensis dan C. Militaris. Meski dimanfaatkan sebagai obat, tapi melansir dari CNN Indonesia, studi toksikologi tetap perlu dilakukan untuk menjamin keamanannya sebagai obat. Misalnya untuk melawan radikal bebas, mencegah kanker, mengontrol gula darah, dan mendukung sistem imun. Masyarakat yang menggunakan jamur ini adalah China, Tibet, Nepal, dan India.
“Studi saintifik menunjukkan ada aktivitas biologis yang lebih beragam di C. Militaris dibanding C. Sinesis. C. militaris terbukti melakukan aktivitas berikut: ergogenik, imunostimulasi, antitumor, antioksidan, antiinflamasi, antivirus, pelindung saraf, dan hipolipemik,” demikian ditulis para pakar dalam artikel berjudul Cordyceps militaris: An Overview of its Chemical Constituents in Relation to Biological Activity, dikutip dari CNN Indonesia (27/01/2023)
Wah, ternyata dari serial The Last of Us ini selain ceritanya seru dan mendebarkan, sekalian bisa belajar banyak hal dari jamur Cordyceps ini, yang ternyata ada di dunia nyata dan bahkan bisa dimanfaatkan. Atau dari kamu ada yang baru tahu kalau ternyata semut bisa jadi zombie?