Meski sudah berada di zaman modern, nggak dimungkiri kita masih hidup di antara berbagai mitos. Dari nggak boleh gunting kuku pada malam hari, hingga mitos mata kedutan yang sering diyakini sebagai pertanda ada yang kangen. Ada yang kamu percayai?
Nah, untuk mata kedutan, ternyata menurut penjelasan medis nggak ada kaitannya dengan pertanda kangen atau mitos lainnya lo. Lalu ada apa sebenarnya di balik mata kedutan? Yuk, simak penjelasannya.
ADVERTISEMENTS
Mata kedutan merupakan kondisi yang nggak berbahaya, tapi cukup menganggu
Secara medis, mata kedutan dikenal dengan istilah myokymia, yakni kondisi yang memicu pergerakan ringan berulang pada kelopak mata bagian atas maupun bawah. Namun, jika kamu mengalami kedutan atau kejang yang cukup kuat hingga memaksa kedua kelopak mata menutup, ini merupakan kondisi berbeda yang disebut blepharospasm.
Nah, kedutan pada mata biasanya muncul secara spontan tanpa diawali tanda tertentu. Umumnya, kondisi ini nggak berbahaya karena akan hilang sendiri. Tapi kondisi ini cukup menganggu karena bisa berlangsung selama beberapa detik hingga bertahan beberapa menit.
Meski begitu, melansir Healthline, dalam beberapa kasus yang jarang terjadi mata kedutan bisa jadi tanda awal dari gangguan gerakan kronis. Terutama jika kedutan di mata disertai dengan kedutan di area wajah lain, atau gerakan yang nggak terkendali.
Untuk penyebab pasti mengapa mata kedutan sebenarnya belum diselidiki lebih dalam. Hal ini karena memang belum ada masalah serius yang muncul akibat mata kedutan. Namun, para ahli mengatakan kondisi ini bisa jadi tanda kalau tubuh sedang kelelahan, atau akibat stres dan perasaan tertekan. Selain itu, faktor gaya hidup juga dapat meningkatkan risiko mata kedutan, seperti konsumsi alkohol, tembakau, atau kafein yang berlebih.
ADVERTISEMENTS
Cegah mata kedutan dengan cukup istirahat, dan kunjungi dokter jika kondisi berlarut hingga memengaruhi bagian wajah lain
Nah, meski mata kedutan cenderung nggak berbahaya, nggak ada salahnya untuk waspada. Karena seperti telah disebutkan, kedutan mata bisa merujuk pada kondisi blepharospasm, yakni kedipan kronis dan tak terkendali yang memengaruhi kedua mata. Kondisi ini bisa dialami siapa saja, tapi lebih sering ditemukan pada orang dewasa khususnya perempuan.
Untuk itu, sebagai langkah waspada kamu bisa bikin catatan kapan kedutan mata terjadi, dan berapa lama ia berlangsung. Kamu juga bisa mencatat berapa asupan kafein, tembakau, atau alkohol, serta tingkat stres dan berapa lama durasi tidur selama periode kedutan mata.
Jika dari pantauan catatan tersebut ternyata kamu mengalami mata kedutan karena kurang istirahat, cobalah untuk tidur 30 menit hingga satu jam lebih awal untuk meredakannya. Selain itu, kurangi dulu konsumsi kafein, batasi durasi memandang gawai, dan beri kompres hangat saat mata berkedut. Obat tetes mata juga bisa digunakan jika kedutan diiringi gejala mata kering.
Tapi kalau kedutan nggak reda selama beberapa minggu, lalu mata mudah merah dan mengeluarkan cairan, atau bahkan mulai memengaruhi bagian lain dari wajah, sebaiknya kamu mengunjungi dokter karena kondisi ini harus segera dapat penanganan medis.
Itu dia penjelasan mengapa terkadang mata kita kedutan. Bukan karena ada yang kangen atau mitos lainnya, ya.