Situs nonton film gratis idola kawula muda, IndoXXI dikabarkan akan mengakhiri masa-masa kejayaannya di awal tahun 2020. Belum lama ini Kominfo menyatakan akan memberantas situs atau website ilegal yang berisi pembajakan atau konten-konten sejenis, termasuk IndoXXI. Rencana pemerintah itu sebenarnya sudah berjalan sejak lama, namun ditargetkan tahun depan internet Indonesia bisa jauh lebih sehat.
Mungkin tak sedikit kalian yang bertanya-tanya, dari mana situs semacam IndoXXI mendapat keuntungan? Padahal siapa pun yang nonton film di sana, mau film genre apapun, dengan resolusi berapapun tetap aja nggak dipungut biaya alias gratis! Siapa sangka, walau menyediakan film atau serial bajakan, cuan-cuan IndoXXI mengalir bagaikan air, bahkan per tahunnya mereka bisa mengantongi miliaran rupiah! Wih… apa fakta menarik lainnya terkait lini bisnis situs ilegal itu ya?
ADVERTISEMENTS
1. Sebetulnya sudah sejak lama IndoXXI ‘kucing-kucingan’ dengan pemerintah, tapi ia termasuk rajin gonta ganti domain. Soalnya memang keuntungannya bisa mencapai miliaran per tahun lo!
Worth of Web pernah memprediksi pendapatan yang diperoleh situs IndoXXI. Menurutnya, dalam waktu 1 bulan aja, situs tersebut bisa mengantongi 585 juta rupiah! Jika ditotal, dalam setahun mereka bisa memperoleh 7 miliar rupiah! Masih menurut Worth of Web, IndoXXI diperkirakan juga memiliki nilai yang mencapai 26,7 miliar rupiah. Sedangkan situs IDTUbe.me yang juga dimiliki IndoXXI, nilainya mencapai 32,1 miliar! Gila sih… Itu duit semua ya…?
ADVERTISEMENTS
2. Lalu, dari mana IndoXXI memperoleh keuntungan sefantastis itu, kalau kita aja nontonnya selalu gratis? Ternyata cuan mereka berasal dari iklan-iklan yang terpasang di halaman situsnya!
IndoXXI ternyata bertahan hidup dari pemasukan iklan. Perusahaan-perusahaan memasang iklan banner maupun pop-up di halaman website IndoXXI. Tempat yang disediakan IndoXXI untuk pemasangan iklan ini juga terbilang cukup banyak. Jadi nggak heran kalau tampilan halaman di situsnya ramai banget kayak pasar. Saking padatnya, sampai-sampai kita sering salah klik tombol yang membawa kita ke situs tertentu.
IndoXXI juga menyediakan tempat bagi mereka yang mau memasang iklan judi dan pornografi. Tentunya, mereka ini berani membayar mahal, karena nggak semua situs, website, atau media sosial mau menerima iklan yang menawarkan produk melanggar hukum kayak gitu. Mungkin ini juga yang jadi pertimbangan Kominfo buat menghapus situs tersebut, soalnya bisa dibilang pengakses IndoXXI ini nggak cuma dari kalangan orang dewasa aja, tapi juga remaja dan anak-anak. Khawatirnya mereka justru salah fokus buat buka iklan judi atau pornografi itu.
ADVERTISEMENTS
3. Banyak dari kita yang nggak sadar kalau situs-situs gratisan macam IndoXXI itu jadi gudangnya malware atau virus. Kalau sudah gini, keamanan data kita bisa jadi korban
Selain menyediakan layanan nonton gratis, IndoXXI juga memungkinkan penggunanya untuk mengunduh film atau serial secara gratis pula. Tapi biasanya pengguna akan diarahkan untuk mengklik tombol tertentu atau mengunduh aplikasi atau software khusus agar film yang diinginkan bisa terunduh. Nah, langkah ini biasanya rentan disusupi malware. Aplikasi yang diunduh itu menyimpan virus yang bisa membahayakan keamanan data kita sebagai pengguna.
ADVERTISEMENTS
4. Mungkin hampir semua orang suka dengan yang berbau gratisan, tak terkecuali produk-produk kreatif seperti film. Tapi kalau diperolehnya dari pembajakan, itu sih namanya melanggar HAKI
Alasan lain kenapa Kominfo memblokir IndoXXI karena situs tersebut melakukan pembajakan besar-besaran terhadap film, serial, hingga karya musik. Padahal di negara kita ada undang-undang yang melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Produk-produk ilegal itu jelas akan mencederai HAKI, seharusnya siapapun yang menikmati karya tersebut diwajibkan mengeluarkan biaya, namun berbeda dengan yang dilakukan IndoXXI yang membuat semua produk jadi gratis.
ADVERTISEMENTS
5. Pembajakan jadi musuk besar kreator atau orang-orang yang bekerja di industri kreatif. Sedih nggak sih membayangkan karya yang dibuat mahal-mahal malah digandakan dan dibagikan gratis?
Coba bayangkan jika kita telah menciptakan sebuah karya dengan susah payah, dengan biaya yang tidak murah, sampai rela pulang telat terus, tapi ujung-ujungnya karya tersebut justru digandakan oleh pihak lain yang nggak kita ketahui dan dibagikan secara gratis. Ambil contoh kecil misalnya foto deh, saat kita udah panas-panasan buat mengambil momen yang hanya berlangsung sekali, tapi oleh orang lain foto itu malah dicuri lalu dibagikan secara cuma-cuma. Ditambah ternyata orang itu juga mengeruk keuntungan dari sana. Waduh, pasti rasanya kesel banget.
Sebenarnya sama aja kayak apa yang dilakukan IndoXXI selama ini. Pembajakan jelas sangat merugikan kreator atau pembuat film. Kalau dibiarkan, tindakan itu bisa membunuh kreativitas. Kreativitas yang harusnya dipupuk, dihargai mahal, malah dianggap sesuatu yang nggak ada harganya. Lama-lama kreator bisa malas eksplorasi lagi, lha wong ujung-ujungnya dicuri?
Hmm.. semoga pemilik IndoXXI bisa beneran suportif dengan langkah pemerintah memberantas situs-situs bajakan ya, biar para pekerja industri kreatif tetap hidup dan semangat menciptakan karya!