Kamu udah tahu belum kalau Indonesia punya salju? Eits, bukan salju buatan yang kayak di mal itu, ya! Ini salju asli! Salju yang ada di Indonesia terletak di Puncak Jaya pada rangkaian Pegunungan Jayawijaya, Papua. Pegunungan ini tingginya mencapai 4.884 mdpl sehingga temperatur di Puncak Jayawijaya jadi sangat dingin dan memungkinkan terbentuknya salju.
Sayangnya, salju abadi di Puncak Jaya sekarang sudah tak lagi abadi. Buat yang penasaran kenapa kok saljunya tak lagi abadi, cus baca ulasannya di bawah!
ADVERTISEMENTS
Diprediksikan punah tahun 2025
Mengutip Kompas, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi es di Jayawijaya akan punah 3 tahun lagi. Prediksi ini berdasarkan penelitian BMKG yang menemukan fakta bahwa lapisan es di Puncak Jaya semakin menyusut. Bahkan, katanya, area es hanya tersisa 1 persen atau sekitar 2 kilometer persegi. Angka ini terhitung kecil karena awalnya, area es di Puncak Jaya adalah 200 kilometer persegi.
ADVERTISEMENTS
Penyebab mencairnya es di Puncak Jaya
BMKG mengatakan bahwa hal ini terjadi karena perubahan iklim. Alhasil, salju di Puncak Jaya nggak bisa bertahan dari terpaan cuaca panas iklim tropis. Ternyata, perubahan iklim ini cukup ekstrem, loh, sehingga Jakarta ikut terkena dampaknya. Sejak 2016, suhu udara di Jakarta sudah meningkat 1,5 derajat celcius. Hal ini tentu melampaui prediksi yang mengatakan bahwa suhu udara di Jakarta baru akan meningkat 1 derajat di tahun 2030.
ADVERTISEMENTS
Gunung Jayawijaya dan salju abadi
Sebelum lapisan salju yang menyelimuti Puncak Jaya cuma jadi cerita, yuk kenalan dulu sama Pegunungan Jayawijaya! Pegunungan ini terletak di Provinsi Papua dan berdiri kokoh setinggi 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Saking tingginya, setiap 100 meter, temperatur udara akan turun 1 derajat Celcius. Artinya, temperatur di Puncak Jayawijaya bisa turun sampai 49 derajat Celcius dari temperatur di permukaan laut.
Di Pegunungan Jayawijaya, masih banyak puncak lain dengan ketinggian berbeda, loh! Untuk puncak yang masih berselimutkan es dan salju, ada Puncak Nggapulu atau Soekarno, Puncak Soemantri, dan Puncak Carstensz Timur.