Bencana alam erupsinya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur membuat masyarakat Indonesia berduka. Pada Sabtu (4/12/2021), sekitar pukul 15.00 WIB beredar video di internet memperlihatkan warga berduyun-duyun mencari tempat berlindung dari rumah masing-masing.
Menurut Koordinator Mitigasi Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meletusnya Gunung Semeru diawali dengan keluarnya lahar pada pukul 13.30 WIB. Erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal ini membuat warga panik hingga diimbau untuk mengungsi.
ADVERTISEMENTS
Akibat erupsinya Gunung Semeru, 13 orang dinyatakan meninggal serta 45 korban lainnya alami luka bakar
Searing ash towered in the sky over the Indonesian island of Java on Saturday after the Semeru volcano erupted, killing at least one person and injuring dozens. https://t.co/Xn3gjoZPXI pic.twitter.com/1GTrwAZh8g
— The New York Times (@nytimes) December 4, 2021
Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan guguran awan panas mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapituran, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Berdasarkan laporan BNPB yang dipantau dari Pos Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.
Melansir dari Kompas, Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) menyebut akibat awan guguran dari Gunung Semeru 13 korban dinyatakan meninggal dunia, dua di antaranya sudah dikenali. Untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Lumajang.
Sementara itu, sebanyak 45 orang mengalami luka bakar ringan sampai sangat parah. 17 orang yang alami luka berat langsung dirujuk ke RSUD dan RS Bhayangkara.
BPBD setempat menentukan tiga lokasi pengungsian sementara masyarakat terdampak abu vulkanik Semeru, yakni di Pertigaan Jalan Pronojiwo Desa Supiturang, Balai Desa Sumber Wuluh Candipuro dan Balai Desa Kamarkajang Candipuro. Erupsi yang cukup parah membuat hampir semua rumah di area Curah Kobokan hancur.
ADVERTISEMENTS
Proses evakuasi dinilai agak lambat lantaran kondisi medan yang sudah dipenuhi lumpur
Para korban dilaporkan telah bertambah di puskesmas setempat. Dinas Kesehatan Lumajang saat ini butuh pasokan obat-obatan untuk luka bakar. Tenaga kesehatan disebut membutuhkan perlengkapan tambahan untuk merawat korban.
Sementara itu, dari 300 kepala keluarga yang ada di Curah Kobokan hampir semuanya dievakuasi. Namun, tak bisa dimungkiri jika memerlukan waktu cukup panjang lantaran kondsi medan yang sulit. Sebab, lumpur sudah menyebar dan semakin dalam di daerah sekitar.
“Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dikarenakan lumpur itu setinggi hampir lutut kaki. Kami juga dibantu komunitas jeep sehingga sampai saat ini masih proses evakuasi. Mudah-mudahan yang sisa ini bisa segera terevakuasi,” tutur Wakil Bupati Lumajang, Indah Masdar kepada CNBC.
ADVERTISEMENTS
Data sementara yang didapatkan BNPB, sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa atau kelurahan pada 9 kecamatan
Gunung Semeru mengalami erupsi yang disertai awan panas guguran dan hujan abu vulkanik tebal pada pukil 14.54 WIB. Erupsi tersebut membuat dua kecamatan gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu sore. Warga pun berhamburan menyelamatkan diri dari awan panas erupsi.
Menurut data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, kejadian bencana awan panas guguran berdampak di enam desa yang berada di dua kecamatan Kabupaten Lumajang. Sedangkan, sebaran abu vulkanik telah berdampak di 11 desa atau kelurahan pada sembilan kecamatan.
Diketahui, Gunung yang terletak di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang ini mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu. Dampak erupsi Semeru tak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga kerusakan materi. Semoga warga bisa mendapat penanganan secara cepat, dan masyarakat di sekitar Gunung Semeru dilindungi dari bencana serupa.