Pandemi Covid-19 telah mengakselerasi transformasi digital di Indonesia. Popularitas bank digital adalah salah satu bukti akselerasi transformasi digital tersebut. Banyak masyarakat kini mengandalkan bank digital untuk pengelolaan finansial yang praktis.
Sayangnya, popularitas bank digital turut meningkatkan kejahatan siber. Dalam hal ini, penyedia layanan harus terus mengembangkan keamanan berkelanjutan, dan pengguna layanan harus meningkatkan kesadaran terkait perlindungan data pribadi demi menutup celah kejahatan siber.
Untuk itu, Jenius dari Bank BTPN, blu by BCA Digital, BCA, BNI dan Twitter Indonesia berkolaborasi meluncurkan program kampanye edukasi #DatamuRahasiamu, demi mengimbangi perangkat keamanan yang terus mereka kembangkan.
ADVERTISEMENTS
Program kampanye edukasi #DatamuRahasiamu akan dijalankan melalui kanal komunikasi resmi masing-masing penyedia layanan digital
Kolaborasi antara empat bank kenamaan dan media sosial burung biru ini akan memanfaatkan kanal komunikasi resmi masing-masing untuk edukasi berkelanjutan terkait perlindungan data pribadi. Selain itu juga akan ada kegiatan bersama untuk tujuan yang sama. Urgensi dari program ini adalah maraknya kasus kejahatan siber meski penyedia layanan seperti bank digital terus mengembangkan sistem keamanannya.
“Keamanan bertransaksi digital merupakan tanggung jawab bersama antara penyedia layanan perbankan maupun penggunanya. Harapannya melalui kolaborasi ini dapat meningkatkan tingkat edukasi nasabah mengenai pentingnya menjaga data pribadi,” kata Senior Vice President Marketing Communication BCA Norisa Saifuddin dalam peluncuran program kampanye edukasi #DatamuRahasiamu, Rabu (8/9).
Digital Banking Head Bank BTPN Irwan Tisnabudi mengatakan program ini bukan hanya untuk memperluas jangkauan edukasi melalui kanal komunikasi masing-masing kolaborator. Lebih jauh, ia menjelaskan kolaborasi ini akan menjadi ruang bagi para kolaborator berdiskusi dan mengambil langkah terkait kejahatan siber yang dialami pengguna masing-masing layanan digital.
“Saya berharap program kolaborasi ini ke depannya bisa merangkul lebih banyak pihak, karena ini bukan hanya bertujuan mengedukasi masyarakat, tetapi juga jadi ruang diskusi terkait hal-hal yang menyangkut kejahatan siber di masing-masing layanan digital,” kata Irwan.
ADVERTISEMENTS
Modus kejahatan digital akan terus berkembang, tetapi risiko kerugian dapat diminimalkan
Melalui program ini, pengguna layanan digital diharapkan memiliki edukasi yang ideal terkait perlindungan data pribadi. Ditegaskan lagi oleh Senior Executive Vice President Bisnis Digital BNI Rian Eriana Kaslan, keamanan berlapis yang terus dikembangkan penyedia layanan digital tak akan berarti jika pengguna masih belum memahami pentingnya menjaga keamanan data pribadi.
“Kejahatan siber itu marak terjadi karena pengguna layanan digital masih belum teredukasi dengan baik. Melalui program ini, pengguna layanan akan diajak untuk mengerti apa yang harus mereka lakukan dengan data pribadi, termasuk tidak memberikan informasi sensitif kepada pihak yang mengaku dari bank, karena bank nggak akan pernah menanyakan data pribadi nasabah,” jelas Rian.
Sementara Country Industry Head Twitter Indonesia Dwi Adriansyah mengatakan keterlibatan Twitter Indonesia dalam program ini sangat penting, karena penggunaan Twitter pada tahun ini meningkat pesat dibandingkan tahun lalu. Pria yang akrab disapa Ade ini juga mengatakan percakapan yang bergulir di Twitter tak jarang jadi kesempatan bagi pelaku kejahatan siber beraksi.
Seperti diketahui, media sosial merupakan ladang subur bagi aksi kejahatan siber selain telepon. Beberapa kasus yang marak terjadi melibatkan akun palsu yang menyerupai akun asli milik penyedia layanan digital, atau ambil alih akun yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab untuk melancarkan penipuan.
“Twitter berkomitmen menjadi bagian dari peningkatan kesadaran masyarakat agar lebih mengerti pentingnya menjaga keamanan data, terutama ketika sedang berada di ranah digital. Sebelumnya kita sudah punya kebijakan terkait larangan mengunggah informasi pribadi tanpa consent dari pemilik data. Twitter juga sudah punya kebijakan yang tidak membolehkan sebuah akun menyiratkan afiliasi dengan pihak mana pun untuk memperoleh informasi pribadi orang lain. Pengguna bisa melaporkan hal ini jika menemukannya,” ujar Ade.
Peluncuran program kolaborasi edukasi keamanan #DatamuRahasiamu ini menjadi awal dari kegiatan edukasi keamanan yang akan dilakukan secara berkelanjutan, dan terbuka bagi berbagai pihak yang ingin menjadi kolaborator.
Modus kejahatan digital akan terus berkembang. Namun, risiko kerugian dapat diminimalkan dengan penambahan keamanan dari penyedia layanan dan peningkatan kesadaran pengguna layanan untuk terus melindungi informasi pribadi.