Seiring perkembangan zaman, persaingan memasuki dunia kerja semakin ketat. Jika mengesampingkan dampak pandemi, kondisi tersebut telah terjadi sejak munculnya beragam inovasi yang mengubah lanskap industri dan kesempatan kerja secara global.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk membekali angkatan kerja dengan keterampilan baru yang dibutuhkan masa depan. Khusus bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), hal tersebut kian penting karena yang dimandatkan adalah mereka bisa bekerja begitu lulus.
Pembekalan itu coba diberikan British Council melalui kegiatan ‘SMK Work Ready Conference 2021’ yang digelar secara virtual bersama HSBC Indonesia, Rencanamu, dan iTELL dengan dukungan penuh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada 26 dan 27 Maret 2021.
ADVERTISEMENTS
Untuk dapat mempersiapkan pelajar ke dunia kerja harus diawali dengan pengembangan kemampuan guru
Mengusung tema ‘Jobs of the Future’, SMK Work Ready Conference 2021 menghadirkan deretan ahli, praktisi pendidikan, pelaku industri hingga pemangku kebijakan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada guru dan pelajar SMK mengenai tren karier saat ini dan di masa depan.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, HMA Owen Jenkins mengatakan tema yang diusung SMK Work Ready Conference 2021 sejalan dengan komitmen Inggris, di samping sangat penting untuk guru yang memainkan peranan mendasar dalam menentukan masa depan generasi muda.
“Kegiatan ini sejalan dengan komitmen negara Ingris dalam mendukung perkembangan pendidikan di Indonesia dan menyiapkan masyarakat Indonesia untuk pasar dunia,” kata Owen dalam pembukaan SMK Work Ready Conference 2021, Jumat (26/3/2021)
Untuk itu pada hari pertama, kegiatan dilangsungkan khusus bagi para guru. Panel pertama adalah diskusi bertemakan ‘Akselerasi Potensi SMK Menuju Indonesia 5.0’ dengan topik terkait pekerjaan masa depan, pemaksimalan para lulusan SMK untuk memasuki dunia kerja, dan bagaimana peran sekolah mempersiapkan lulusan SMK selama pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Tiga topik di atas masing-masing dibawakan oleh Reti Dyah Sudarto dari International Labour Organization, Romy Gustiansyah selaku VP Rencanamu, dan Gumawang Jati selaku President iTELL.
Setelah itu dilanjutkan dengan panel kedua dengan tajuk ‘Voices from Classroom’, di mana 10 guru dari 10 SMK di DKI Jakarta berbagi panggung untuk berkisah tentang pengalaman mereka menerapkan praktik baik keterampilan siap kerja siswa melalui PJJ.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam pembukaan mengatakan pengembangan kemampuan guru dan pihak sekolah adalah langkah kunci untuk memajukan pendidikan Indonesia. Dengan itu, menurutnya, Indonesia dapat mencetak lulusan SMK yang bukan hanya bermodal ijazah, melainkan berkompetensi.
“Investasi terbaik untuk memajukan pendidikan adalah upgrade guru dan pemimpin sekolah. Lulusan SMK yang kita harapkan bukan cuma punya ijazah, tetapi juga kompetensi. Kegiatan ini memungkinkan skema tersebut terjadi,” kata Wikan.
ADVERTISEMENTS
Pelajar SMK akan diajak mengetahui cara menjadi lulusan yang kreatif dan kompetitif
Setelah membekali para guru, SMK Work Ready Conference 2021 hari kedua akan disambung dengan diskusi untuk pelajar bertemakan ‘Menjadi Lulusan SMK yang Kreatif & Kompetitif di Indonesia 5.0’. Adapun topiknya seputar tren karier di Indonesia hingga 2030, cara memaksimalkan potensi diri, berkarya setelah lulus, hingga cara agar stand-out dalam persaingan kerja.
Para pelajar SMK juga dapat mengetahui berbagai tips dan trik memasuki berbagai bidang karier dari para ahli, seperti Caron Toshiko selaku Head of Program Skilvul, Samira Shihab, Founder & CEO Stellar Women, dan Fashion Ilustrator Dinda Puspitasari.
Melalui kegiatan SMK Work Ready Conference 2021, Senior VP Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko mengatakan HSBC Indonesia ingin mengambil peran untuk masa depan yang berkelanjutan, dengan cara ikut menyiapkan pelajar SMK dengan pembekalan soft skill.
“Kegiatan ini bertujuan menyiapkan pelajar SMK dari bangku sekolah menuju dunia kerja. Kita menyadari ada pelajar yang perlu dibantu terutama dalam hal soft skill,” kata Nuni.
Apa yang disampaikan Nuni juga sempat disinggung oleh Wikan. Ia menjabarkan sekurangnya empat keluhan pengguna tenaga kerja terhadap angkatan kerja lulusan universitas adalah soft skill, seperti kurang tahan menghadapi tekanan dunia kerja, kurang bisa bekerja sama dalam tim, kemampuan berkomunikasi, dan gampang bosan.
Untuk itu British Council menyatakan siap untuk terus memfasilitasi pelajar Indonesia agar memiliki daya saing di dunia kerja, dengan cara meningkatkan soft skill dan keterampilan lain yang dibutuhkan pekerjaan masa depan.
“Kami akan memfasilitasi pelajar SMK dalam mengasah soft skill sekaligus menyediakan networking untuk memasuki dunia kerja. Kami juga memiliki banyak mitra, salah satu yang terkuat di Indonesia adalah HSBC,” kata Deputy Director British Council Indonesia, Colm Downes.
Kegiatan SMK Work Ready Conference 2021 hari pertama bisa disaksikan ulang melalui tayangan di kanal YouTube British Council Indonesia. Untuk kegiatan hari kedua pada Sabtu (27/3/2021) akan digelar secara live di kanal yang sama mulai pukul 09.00 WIB