Tak bisa dimungkiri, keberadaan ojek online saat ini begitu penting khususnya bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Saat dimana-mana macet, ojek online dirasa jadi pilihan cepat dibanding harus menyetir sendiri menembus barisan kendaraan yang memenuhi jalanan. Selain cepat, ojol juga sangat praktis serta terjangkau. Cuma tinggal buka aplikasi, masukkan tujuan, driver ojol akan datang menjemput.
Nggak cuma bermanfaat bagi kita saja, adanya ojol sebenarnya juga bisa mempermudah para penyandang disabilitas bepergian dari satu tempat ke tempat lain ketika banyak transportasi umum lainnya tidak ramah akan kebutuhan mereka. Tapi sayang seribu sayang, baru saja di Jakarta ada peristiwa yang bikin hati pilu. Seorang pria tuna netra harus menerima penolakan dari sejumlah driver. Bagaimana ya kisah selengkapnya?
ADVERTISEMENTS
Seorang pengguna Instagram membagikan kejadian sedih yang baru ia saksikan sendiri. Pria tuna netra ditolak mentah-mentah oleh driver ojol yang diminta mengantarnya!
Akun Instagram @great_frans mengunggah video yang memperlihatkan seorang pria tuna netra sedang bingung mencari ojek untuk menuju suatu tempat. Di sebelah pria ini ada wanita petugas KRL yang tampak membantunya, karena kejadian itu memang terjadi di dekat Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat.
Petugas KRL meminta salah satu driver yang kebetulan ada di dekat mereka untuk mengantar pria tuna netra itu. Si pria lantas terlihat menggerakkan jarinya di layar HP-nya, entah apa yang sedang ia lakukan. Namun tak disangka, si driver yang sudah menunggu terlihat meninggalkan pria tuna netra sambil bicara, “Ahhh lama, lama. Lo aja tuh yang ambil!” ia menunjuk driver lain yang ada di dekatnya.
ADVERTISEMENTS
Penolakan tak hanya terjadi sekali. Setelah driver pertama pergi, ada dua driver lain di sekitar situ, ternyata keduanya malah saling lempar dan enggan mengantar pria tuna netra
Sesaat setelah driver pertama pergi, pria tuna netra menanyakan kepada petugas KRL, kemana driver itu pergi, karena ia ingin menanyakan kodenya berapa. Petugas KRL yang juga nggak bisa menyembunyikan kebingungannya, bertanya dengan lirih ke driver di depannya. Ia juga sempat me-lobby para pengemudi, supaya mau mengantar pria itu. Tapi mirisnya, para driver justru saling lempar, “Lo aja tuh anter!”.
ADVERTISEMENTS
Di tengah kebingungan itu, datanglah pengemudi lain yang akhirnya bersedia mengantar pria tuna netra ke tempat tujuan. Bahkan ia ikhlas jika tidak dibayar
Pengemudi ojol bernopol B 3583 TBC, datang meredakan kegaduhan yang terjadi di sana. Ia menghampiri kerumunan dan menanyakan tujuan si pria tuna netra. Ternyata pria itu mau ke kantor Kemendikbud. Ia juga mengaku belum melakukan pemesanan lewat aplikasi. Beruntungnya, di driver baik hati ini bersedia mengantar tanpa lewat pemesanan online dulu. Bapak driver juga mengatakan mau penumpangnya bayar atau tidak, terserah, ia diantar dulu ke tempat tujuan.
Kejadian ini begitu menyayat sekaligus menyejukkan hati. Di saat beberapa orang menolak mentah-mentah penumpang disabilitas, cuma gara-gara menunggu lama dan mungkin nggak mau repot juga, ternyata masih ada yang berbaik hati mau menolong tanpa pamrih. Duh, semoga aja perlakuan tidak adil ini nggak akan terulang dan bisa jadi pembelajaran bagi para driver di luar sana ya!