Ngikutin berita negeri ini emang dijamin bikin kepala pusing bukan kepalang. Tiap hari kayaknya ada aja koruptor yang tertangkap basah menilap ratusan miliar uang rakyat. Termasuk kasus korupsi yang saking besarnya sampai disebut-sebut sebagai ‘megakorupsi’ yaitu kasus pengadaan e-KTP. Ini adalah kasus yang bukan cuma pusing buat didengarkan, tapi juga benar-benar mempersulit hidup kita sebagai rakyat biasa. Meski pemerintah sendiri yang sudah mewajibkan, nyatanya malah banyak warga yang masih harus antri berbulan-bulan untuk dapat blangko e-KTP. Apalagi KTP reguler udah nggak diterima di mana-mana, ‘kan pusing juga buat yang belum kebagian e-KTP.
Salah satu kontroversi terbaru kasus e-KTP yang bikin miris tapi juga sedikit meringis, adalah beredarnya foto Setya Novanto yang sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Ketua Umum Partai Golkar yang sekaligus menjabat Ketua DPR ini memang sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait korupsi e-KTP oleh KPK. Mungkin maksudnya jadi bukti kalau bapaknya benar-benar sedang sakit sampai tidak bisa memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa. Tapi foto ini justru banyak dipertanyakan karena banyak kejanggalannya.
Kontroversi foto Setya Novanto ini jadi bukti kalau kasus ‘megakorupsi’ ini masih jauh dari kata selesai. Belum lagi kalau dilihat realitanya di lapangan, masih banyak warga yang belum memiliki e-KTP karena berbagai keterbatasan pemerintah. Pengadaan e-KTP jelas masih belum beres. Tapi ditengah segala keributan tersebut, seorang menteri negara ini malah menyebutkan kalau e-KTP bakal segera ketinggalan zaman. Sebagaimana dilansir dari laman Antara, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan bahwa teknologi e-KTP yang masih diributkan- dan sangat sulit diurus itu, akan segera tergantikan dengan teknologi kartu yang lebih canggih.
Yang katanya teknologinya bakal ketinggalan aja belum semua dapat, masa mau diganti dengan KTP baru lagi?! Yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
Tenang-tenang, bagi yang lagi ngurus e-KTP ya teruskan aja. Bukan bermaksud buat kebijakan baru, Menristekdikti cuma ingin menginformasikan kalau udah ada teknologi yang lebih canggih buat kartu identitas
“KTP elektronik yang lagi ramai, nantinya akan ditinggalkan. Ditinggalkan karena ada inovasi baru dengan ada penemuan mikrochip sangat kecil yang ditanam dalam pembuluh darah”, kata Nasir sebagaimana dilaporkan Antara.
Bukan bermaksud memperkeruh suasana, Menristekdikti tampaknya hanya ingin memberi tahu kalau sudah ada teknologi yang jauh lebih canggih dari kartu identitas elektronik baru kita saat ini. Makanya secara teknologi, e-KTP Indonesia bakal segera ketinggalan zaman karena udah banyak bermunculan teknologi yang lebih canggih lagi. Tapi emang sejak kapan sih negara kita terdepan dalam bidang teknologi?!
Sekilas teknologi yang dibicarakan Pak Menteri sewaktu kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur (28/9), bahkan udah nggak lagi berbentuk kartu tapi mikrochip yang langsung ditanam di dalam tubuh. Wah kalau di Indonesia, teknologi secanggih itu mungkin baru sebatas mimpi. Tapi ya nggak ada salahnya juga untuk bermimpi tinggi. Nah sebenarnya teknologi semacam apa sih yang dimaksud dan emangnya udah beneran ada?!
ADVERTISEMENTS
Mungkin begini yang dimaksud Pak Menteri, teknologi microchip yang ditanam dalam tubuh. Ternyata sebuah perusahaan udah ‘menanami’ chip canggih ke tangan pegawainya sejak 2015
Sebuah perusahaan Swedia bernama Epicentre merupakan pelopor dalam pemakaian teknologi ini. Sebagaimana dilansir The Washington Post, 150 karyawan perusahaan ini secara suka rela jadi percontohan dengan ditanami microchip canggih berjenis Radio-Frequency Identification (RFID). Kegunaan chip ini bisa sangat bervariasi, dari untuk penanda absen di kantor sampai menyimpan data personal seperti kondisi kesehatan. Ya tentu saja bisa dibuat sebagai kartu identitas seperti, tanpa harus lagi membawa kartu fisik kemana-mana.
Meski sekilas disebut sebagai teknologi kartu tanda penduduk, tapi sebenarnya belum ada sih negara yang menggunakan teknologi canggih dan sedikit mengerikan ini —ya masa ‘ditanam’ dalam tubuh, untuk KTP. Paling-paling kartu identitas nasional yang tergolong ‘canggih’ sekarang lebih fokus pada fungsi. Banyak negara yang sudah menggunakan single identification atau satu kartu untuk berbagai fungsi dari kartu identitas, pemilu, pajak sampai asuransi kesehatan. Ada juga kartu identitas nasional yang udah pakai teknologi biometrik canggih sehingga KTP bahkan bisa dipakai sebagai tanda tangan digital untuk bertransaksi di dunia maya. Seperti KTP Portugal.
ADVERTISEMENTS
Nggak usah pakai chip atau kartu biometrik canggih deh. Yang penting e-KTP bisa cepat diurus, nama dan datanya juga nggak salah-salah aja udah cukup
Kalau misalkan data-data penduduk di negeri ini beneran dicek secara detail, pasti kelihatan bagaimana masih semrawutnya sistem pencatatan kependudukan Indonesia. Nama aja kayaknya masih sering ada yang salah ketik, apalagi data-data yang lain. Mungkin karena sistemnya yang belum rapi ini, insiden atau kriminalitas dengan menggunakan KTP ganda masih banyak terjadi. Apalagi dengan terungkapnya ‘megakorupsi’ pengadaan e-KTP ini, masalah kartu wajib buat tiap warga negara ini makin berlapis.
Jadi mungkin tidak perlu berharap muluk-muluk dulu soal teknologi, mending diberesin dulu sistem yang udah ada. Semoga permasalahan e-KTP ini bakal cepat selesai deh…