Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

Digital Dialogues 2021

Dua tahun sudah pandemi Covid-19 melanda dunia. Kini, banyak negara telah memulai transisi menuju recovery (pemulihan). Seperti diketahui, pandemi secara langsung telah mempengaruhi setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk kaum pemuda yang sangat terdampak mulai dari aspek pekerjaan, kesehatan mental, hingga perubahan iklim di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, keterlibatan para pemuda dalam diskusi kebijakan terkait pemulihan di setiap tingkat dan sektor menjadi penting, karena hal tersebut berhubungan dengan masa depan yang akan mereka hadapi. 

Nah, untuk melibatkan suara pemuda dalam diskusi kebijakan terkait pemulihan dari Covid-19 ini, diperlukan suatu wadah yang menyatukan para pemuda untuk mendiskusikan isu-isu penting akibat pandemi, dan juga menyalurkan rekomendasi bagi para  pembuat kebijakan. Wadah ini lah yang diupayakan oleh ASEAN-Australia Strategic Youth Partnership (AASYP) melalui program Digital Dialogues.

ADVERTISEMENTS

Digital Dialogues merupakan wadah yang diprakarsai oleh AASYP bagi para pemuda untuk berkontribusi dalam diplomasi dan rekomendasi kebijakan

Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

AASYP Digital Dialogues 2021 | Dok. AASYP

Buat yang baru tahu, Digital Dialogues diprakarsai oleh AASYP sebagai sebuah platform dan forum bagi para pemimpin masa depan untuk berkontribusi dalam diplomasi dan pembuatan kebijakan. Pada Digital Dialogues 2021, AASYP memilih 60 delegasi dari wilayah ASEAN dan Australia untuk mengikuti seminar, pelatihan pembuatan rekomendasi kebijakan, serta diskusi yang telah dilaksanakan secara daring pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2021. 

Nah, pada tahun ini AASYP membagi Digital Dialogues ke dalam tiga topik, yaitu Balancing Diversity, Green Recovery, dan Emerging Economies. Melalui serangkaian kegiatan yang berfokus pada tiga topik tersebut, 60 perwakilan pemuda yang dipilih sesuai keahlian, interest, dan pengalaman untuk masing-masing topik, akan menghasilkan sebuah laporan yang berisi rekomendasi bagi para pembuat kebijakan termasuk pemerintah, organisasi internasional hingga NGO, dalam upaya pemulihan dari pandemi Covid-19. 

ADVERTISEMENTS

Tiga topik utama Digital Dialogues 2021 dan rekomendasi dari para pemuda ASEAN dan Australia

Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

Tiga topik Digital Dialogues 2021 | dok. AASYP

Secara keseluruhan, Digital Dialogues dan laporan yang dihasilkannya diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antar generasi dan mendorong tindakan nyata sekaligus berdampak pada masalah kebijakan, dimulai dari tingkat akar rumput hingga tingkat tertinggi pengambil keputusan. 

Nah, seperti apa jelasnya tiga topik dalam Digital Dialogues 2021 dan rekomendasi dari para delegasi pemuda ASEAN dan Australia? Langsung disimak!

ADVERTISEMENTS

1. Balancing Diversity, berfokus pada dampak pandemi terhadap perempuan dan kelompok minoritas lainnya

Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

AASYP Digital Dialogues 2021 | Dok. AASYP

Seperti mungkin kamu ketahui, di ASEAN dan Australia, peluang ke berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal dan keamanan masih kerap terbatasi karena persepsi atas gender. Terlebih di masa pandemi, hal tersebut makin dirasakan oleh perempuan dan kelompok minoritas lainnya (suku, agama, ras, etnis, orientasi seksual dan identitas gender). Oleh karena itu, Digital Dialogues 2021 melalui topik Balancing Diversity berfokus untuk mendiskusikan hal tersebut, terutama pada aspek pendidikan, pekerjaan, kesehatan fisik dan mental, serta hak-hak perempuan dan kelompok minoritas. 

Dari diskusi terkait masalah-masalah tersebut, para delegasi dalam laporannya memberikan sejumlah rekomendasi. Beberapa di antaranya adalah perlunya pengkajian serta upaya untuk menghilangkan penyebab ketimpangan dalam edukasi bagi perempuan dan kelompok minoritas. Para delegasi juga merekomendasikan isu kesetaraan gender diajarkan di tingkat sekolah melalui edukasi dan menggagas dialog dengan berbagai pihak dari berbagai lapisan masyarakat dan usia tentang kesetaraan gender. 

Nggak hanya itu, para delegasi juga merekomendasikan untuk memfasilitasi pemberdayaan perempuan keadilan sebagai representasi yang adil bagi perempuan dan kelompok minoritas, dan menginvestigasi serta mempelajari experience dari kelompok minoritas.

Selanjutnya, delegasi juga ingin para pemangku kebijakan mendukung pemulihan ekonomi yang adil, melawan kekerasan seksual sebagai dampak dari pandemi, hingga meningkatkan akses fasilitas kesehatan mental dan mengembangkan akses kesehatan gratis. 

ADVERTISEMENTS

2. Green Recovery, berfokus pada isu perubahan iklim dan lingkungan yang seolah terabaikan selama pandemi

Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

AASYP Digital Dialogues 2021 | Dok. AASYP

Jauh sebelum pandemi Covid-19, perubahan iklim dan lingkungan telah menjadi persoalan serius. Sayangnya, dalam dua tahun terakhir isu ini seolah terkesampingkan karena pemerintah dan masyarakat hanya berfokus pada penanganan pandemi. Padahal, di masa pandemi ini isu perubahan iklim dan lingkungan menjadi semakin serius karena adanya peningkatan jumlah limbah medis. Hal inilah yang diangkat sebagai topik utama Green Recovery.

Untuk menyikapi masalah iklim dan lingkungan yang makin parah di masa pandemi ini, para delegasi merekomendasikan beberapa hal.

Pertama, para delegasi ingin pemangku kebijakan menciptakan peraturan untuk pengolahan limbah medis sekaligus membuat kampanye untuk menumbuhkan kesadaran akan pengolahan limbah medis. Selain itu, delegasi juga merekomendasikan peningkatan investasi pemerintah untuk menciptakan protokol dan prosedur pengolahan limbah plastik.

Delegasi juga mendorong peran pemerintah di tingkat internasional, dan merekomendasikan aturan dan sejumlah insentif dari pemerintah untuk mengurangi emisi karbon, mendorong ethical green practice dan menciptakan infrastruktur serta akses untuk renewable energy (energi baru terbarukan).

Nggak hanya itu, delegasi juga menilai penting keikutsertaan masyarakat dalam pengembangan aturan serta hukum tentang perubahan iklim dan isu lingkungan. Mereka juga merekomendasikan agar pemerintah mendukung gerakan pelajar, mahasiswa dan pemuda dalam isu lingkungan, serta memfasilitasi pelatihan untuk kelompok tani. Satu lagi, para delegasi juga merekomendasikan pengembangan implementasi hukum tentang pencegahan penggundulan hutan dan perlindungan hewan.  

ADVERTISEMENTS

3. Emerging Economies, berfokus pada peningkatan dan pengembangan perdagangan antar negara-negara di ASEAN dan Australia

Tiga Isu Utama Akibat Covid-19 dan Strategi Pemulihan untuk Pemerintah dari Para Pemuda ASEAN dan Australia

AASYP Digital Dialogues 2021 | Dok. AASYP

Selama empat dekade terakhir, kawasan ASEAN telah berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Tercatat ekonomi ASEAN memiliki PDB gabungan sebesar 3,2 triliun dolar Amerika Serikat di tahun 2019, dan ini menjadikannya ekonomi dan pasar perdagangan terbesar kelima di dunia. 

Nah, perlu diketahui bahwa ASEAN diharapkan menjadi yang terbesar keempat di tahun 2030 nanti. Oleh karena itu, topik Emerging Economies yang diusung Digital Dialogues 2021 bertujuan untuk mendiskusikan pentingnya peningkatan dan pengembangan perdagangan antar negara-negara di ASEAN dan Australia, serta upaya pemerataan akses dan inovasi digital sebagai respons atas pandemi. 

Untuk itu, rekomendasi pertama dari para delegasi adalah pemerataan akses digital yang mencakup pengembangan pelatihan kemampuan dan pengetahuan digital, membangun fasilitas penopang digital di seluruh wilayah, dan pengembangan infrastruktur untuk akses internet yang lebih kuat.

Delegasi juga merekomendasikan kesetaraan pengembangan digital melalui kolaborasi dan pembagian ilmu, serta meningkatkan pengetahuan tentang digital financial bagi kelompok marginal. Mereka juga menginginkan pengembangan edukasi melalui platform digital, dan penetapan regulasi pada bidang ekonomi digital. 

Selain itu, rekomendasi delegasi selanjutnya adalah menjaga keberlanjutan agrikultur dan cadangan makanan di masa depan melalui pengembangan teknologi. Mereka juga merekomendasikan peningkatan dukungan terhadap masyarakat yang akan mendapatkan keuntungan dari investasi dan teknologi. 

Seperti yang telah disinggung, laporan Digital Dialogues diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antar generasi dan mendorong tindakan nyata sekaligus berdampak pada masalah kebijakan. Rekomendasi pemulihan dari para delegasi yang terangkum dalam laporan ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kebijakan dalam upaya pemulihan dari pandemi Covid-19. 

Nah, buat kamu yang ingin mempelajari lebih lanjut terkait tiga topik utama Digital Dialogues 2021 serta rekomendasi yang ditulis 60 delegasi pemuda dari ASEAN dan Australia, laporan Digital Dialogues secara lengkap bisa kamu unduh di laman aasyp-digital-dialogues.org , atau klik di sini . Dan apabila kamu ingin tahu lebih lanjut tentang AASYP, silakan kunjungi website mereka di aasyp.org .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kopito Ergo Sum -- Aku minum kopi maka aku ada.

Editor