Hati-hati, Merantau ke Jakarta Tingkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas. Ini Kata Penelitian

Diabetes dan obesitas di Jakarta

Bagi sebagian besar orang, merantau ke ibukota setelah lulus kuliah jadi impian terbesar. Citra ibukota yang menjanjikan lapangan pekerjaan yang luas –dan gaji yang besar, jadi alasan mereka lebih memilih buat meninggalkan kampung halaman dan mengadu nasib di sana. Malah nggak sedikit yang belum punya kerjaan tapi sudah nekat pergi ke Jakarta.

Tapi hati-hati nih, menurut penelitian, merantau ke Jakarta bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes dan obesitas lo! Kalau baca alasannya sih masuk akal juga. Wah, kira-kira kenapa ya? Simak uraiannya bareng Hipwee News & Feature kali ini yuk!

ADVERTISEMENTS

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup urban dengan risiko diabetes dan obesitas. Hasilnya cukup mengejutkan

Hati-hati, Merantau ke Jakarta Tingkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas. Ini Kata Penelitian

Salah satunya suka makan junk food via tirto.id

Tim peneliti dari Universitas Indonesia menemukan fakta bahwa orang yang satu tahun tinggal di Jakarta, berat badannya naik sebesar 0,4 kilogram. Lingkar perutnya juga bertambah rata-rata 0,5 sentimeter. Riset tersebut juga menunjukkan kalau angka diabetes melitus di perkotaan lebih tinggi jika dibandingkan di pedesaan.

Data tersebut dipicu oleh gaya hidup masyarakat urban yang kurang sehat –seperti makan makanan cepat saji dan kebiasaan menghabiskan waktu di depan komputer atau laptop. Olahraga pun juga malas-malasan. Faktor-faktor itulah yang jadi pemicu kegemukan.

Penelitian di atas diperkuat dengan riset serupa yang dilakukan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018. Katanya 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia mengalami obesitas lo!

Hati-hati, Merantau ke Jakarta Tingkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas. Ini Kata Penelitian

Orang Indonesia banyak yang obesitas ternyata via beritagar.id

Sebanyak 35% orang dewasa di Indonesia ternyata dilaporkan mengalami obesitas. Data yang diperoleh pada tahun 2018 itu meningkat kalau dibandingkan tahun 2007 dan 2013 lo, Guys, yang masing-masing sebesar 19% dan 26%.

Namanya obesitas, pasti erat kaitannya dengan diabetes. Benar aja, angka diabetes di Indonesia naik juga sejalan dengan angka obesitas yang juga meningkat. Sekitar 1 dari 10 orang di Indonesia –atau 10,9%– mengidap diabetes melitus. Masih menurut Riskesdas, DKI Jakarta menempati posisi pertama sebagai kota yang tingkat diabetesnya tertinggi se-Indonesia sebesar 3,4%, dilansir Republika .

Sedih sih, padahal niatnya ke Jakarta buat meniti karir, eh malah nambah-nambahin penyakit. Bukan penderitanya aja yang rugi, tapi negara juga~
Hati-hati, Merantau ke Jakarta Tingkatkan Risiko Diabetes dan Obesitas. Ini Kata Penelitian

Padahal niatnya meniti karir ya… via www.merdeka.com

Kelebihan lemak di dalam tubuh ini selain merugikan diri sendiri juga bisa merugikan negara. Obesitas selain memicu diabetes juga bisa memicu penyakit mematikan lainnya, seperti jantung, gagal ginjal, kebutaan, amputasi, dan stroke. Penyakit-penyakit itu yang sering merenggut banyak nyawa di Indonesia dan sering dikaitkan dengan beban pembiayaan kesehatan yang tinggi.

Tapi memang sih, kayaknya kalau tinggal di kota besar tuh langsung auto malas bergerak. Saat weekdays sudah sibuk bekerja dari pagi sampai malam, weekend maunya malas-malasan aja di kos. Alhasil, lemak-lemak pun tertimbun dalam tubuh. Duh, kalau kamu termasuk yang begini, mending segera tobat aja deh, biar masa tuanya nggak sakit-sakitan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An amateur writer.

Editor

An amateur writer.

CLOSE