Zaman memang sudah berubah. Dengan jaringan internet, kamu bisa mengakses banyak informasi dari seluruh dunia. Bukan cuma informasi tertulis, sekarang banyak orang yang sudah meninggalkan saluran TV nasional dan beralih ke TV kabel dengan saluran dari seluruh dunia atau streaming Youtube. Lewat berbagai media baru tersebut, tipe atau macam tontonan juga makin beragam. Bukan lagi cuma video klip zaman MTV, konser pun sekarang bisa ditonton secara live di berbagai situs. Era inilah yang melahirkan berbagai tren aneh dalam konten berbagai video viral yang ditonton jutaan orang. Salah satunya adalah video-video mukbang.Â
Tren yang awalnya populer di Korea Selatan ini, juga sudah mulai menjamur di Indonesia. Semakin banyak saja Youtuber atau orang yang merekam dirinya sedang menyantap makanan porsi besar dan mengunggahnya ke internet. Kenapa juga ada orang yang mau melihat orang asing makan dengan rakusnya? Bukan cuma mau melihat, banyak orang Korea Selatan yang bahkan rela membayar demi melihat mukbang. Meski konsep ini masih terdengar aneh buat sebagian orang, QUARTZ  melaporkan bahwa pelaku mukbang di Korea Selatan sampai ada yang bisa menghasilan US$10 ribu atau Rp130 juta per bulannya. Wow!
Apa sih mukbang itu sebenarnya? Penasaran? Yuk simak ulasan Hipwee News & Feature kali ini.
ADVERTISEMENTS
Porsi besar, kamera, dan monolog adalah unsur utama dari mukbang. Belakangan tren ini menjadi sangat populer
Secara bahasa, mukbang adalah gabungan dari dua istilah, yaitu ‘muok-da (makan) dan ‘bang-song’ (siaran). Jadi sederhananya, mukbang adalah acara makan yang disiarkan. Kamu pun bisa membuat video mukbang dengan makan di depan webcam yang nantinya diunggah online atau live-streaming dari Youtube maupun platform lain seperti Instagram. Biasanya porsi makanannya sangat besar sampai bikin penonton terheran-heran bagaimana bisa menghabiskan semua itu sendirian. Dalam mukbang, pelakunya disebut dengan Broadcasting Jockey atau BJ. Kalau di Indonesia, mukbang biasanya jadi tontonan populer di Youtube, kebanyakan BJ mukbang di Korea Selatan menyiarkan video melalui situs bernama Afreeca TV.
ADVERTISEMENTS
Situs online semacam Bigo inilah yang membuat mukbang di Korsel jadi ladang uang. Bukan hitungan iklan, viewers, atau subscribers, tapi hanya ‘sumbangan’ suka rela dari penonton setia
Di era digital seperti ini, blogger dan Youtuber sudah mulai diklasifikasikan sebagai profesi yang menghasilkan. Namun jika pendapatan dari pekerjaan online seperti itu biasanya berasal dari pemasangan iklan yang ditentukan oleh jumlah viewers atau subscribers, sumber pendapatan BJ di Afreeca TV terbilang unik. Fitur khusus bernama ‘Star Ballons’ di Afreeca TV memungkinkan para penonton memberi reward atau hadiah langsung dalam bentuk balon virtual, yang nantinya bisa diuangkan.
Masa iya sih ada orang yang suka rela membayar?
Percayalah, ternyata ada orang yang secara cuma-cuma mau memberikan uang kepada para BJ dengan cara ini. BJ di atas, Yoo Soo He atau yang dikenal sebagai The Diva adalah salah satu BJ paling terkenal. Pada tahun 2014 ia memecahkan rekor dengan mendapatkan 335 ribu Star Ballons yang bisa diuangkan setara dengan Rp250 juta, hanya dalam sekali siaran. BJ lain yang dikenal sebagai BJ SOFÂ mengaku tiap harinya paling tidak ia bisa mendapatkan US$ 180 atau sekitar Rp2,3 juta. Jumlah yang tentunya sangat lumayan jika mengingat kerjanya hanya siaran makan.
ADVERTISEMENTS
Sama seperti Youtuber atau blogger, banyak orang tergiur dan bermimpi ingin jadi BJ terkenal. Namun pekerjaan ‘impian’ ini ternyata juga banyak tantangannya
BJ-BJ terkenal seperti The Diva atau Fitness Fairy di atas populer karena punya ciri khas yang kuat. Demi menarik penonton, BJ The Diva bahkan tidak segan-segan menyebut penontonnya sebagai suami. Sedangkan Fitness Fairy menggabungkan konsep fitness dengan mukbang Bukan juga cuma cewek cantik saja, banyak cowok bahkan anak sekolahan yang sukses jadi BJ. Salah satu BJ cowok yang terkenal adalah BJ Banzz. BJ satu ini bahkan mengaku dirinya harus olahraga selama 6-10 jam tiap harinya untuk menjaga six packs kesukaan penontonnya.
Mukbang ternyata tidak sesimpel ‘menonton cewek cantik makan‘ belaka. Meskipun bukan acara lomba makan atau liputan kuliner ala-ala Pak Bondan, mukbang ternyata punya daya tarik sendiri bagi sejumlah orang. Banyak juga orang yang mengaku mendapat kepuasan tersendiri jika melihat mukbang.Â
ADVERTISEMENTS
Namun terlepas dari semua cerita sukses di atas, para ahli melihat mukbang sebagai sebuah fenomena psikologis yang menyedihkan. Mukbang bisa populer karena banyak orang kesepian
Sebagai negara dengan internet tercepat di dunia, warga Korea Selatan mengandalkan jaringan web untuk melakukan banyak hal. Termasuk mencari teman makan. Ini kenyataan yang cukup menyedihkan sih. Di negara yang tiap hari makin maju, makin banyak penduduknya yang memilih tetap single demi mengejar karier dan mencari hiburan online. Seorang peneliti dan kritikus sosial dari The Future Company, Jeff Yang menjelaskan bagaimana fenomena mukbang sebenarnya berakar dan bisa populer karena semakin banyak warga Korea Selatan merasa kesepian dan tidak punya teman makan.
Apalagi dining out atau makan di luar rumah di negeri gingseng, masih dipandang sebagai kegiatan kelompok karena kebanyakan menu restoran diperuntukkan untuk 3-4 orang. Jadi lebih malas lagi orang makan sendirian ke luar. Makanya mukbang atau siaran makan ini jadi populer, terutama di jam-jam makan malam. Ditambah lagi dengan faktor kecepatan dan ketersediaan internet yang luar biasa. Warga Korea Selatan tidak merasa membuang internet maupun uangnya sia-sia demi streaming acara mukbang yang berjam-jam. Wah kalau di Indonesia sih, banyak orang yang masih pikir kuota internet.
Internet memang mengubah banyak aspek kehidupan manusia. Termasuk konsep hiburan atau tontonan apa yang kita anggap menghibur. Mukbang bukan tontonan aneh pertama lho yang jadi tren viral? Ada video reaction yang hanya berisi reaksi atau respon orang melihat sesuatu, sampai video haul yang memajang barang-barang belanjaan. Meski sekilas terdengar aneh dan tidak berfaedah, ternyata tontontan ini terbukti populer di kalangan millennial. Mungkin termasuk kamu.