Belakangan ini sejumlah manuver yang dilakukan Bill Gates seolah selalu menyita perhatian dunia. Tak lagi menduduki predikat orang terkaya di dunia sepertinya sama sekali nggak bikin Bill Gates jadi risau dan keberatan. Bill Gates justru aktif dalam kegiatan amal dan kemanusiaan yang dilakukannya dalam payung lembaga yang ia dirikan bersama sang istri, yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.
Belum lama ini, Bill Gates membuat dunia tersentuh dengan keputusannya untuk melunasi hutang Nigeria demi pengobatan penyakit polio. Kali ini ia kembali membuat perhatian tertuju kembali padanya. Kini, ia menginvestasikan setengah triliun kekayaannya untuk membiayai riset rekayasa genetika sapi. Tujuannya bukan buat bisnis lho. Dilansir melalui BBC, Bill Gates melakukannya demi kebutuhan pangan di daerah yang kekurangan bahan pangan seperti Afrika agar bisa terpenuhi. Wow, keren banget ya pendiri Microsoft satu ini. Yuk simak selengkapnya di uraian Hipwee News & Feature berikut!
ADVERTISEMENTS
Kali ini investasi Bill Gates bukan untuk bisnis, tapi 537 M disumbangkan untuk pengembangan riset genetika sapi
Bill Gates mengatakan pada BBC di sela-sela kegiatan kunjungannya di Universitas Edinburg bahwa ia kini tengah melakukan banyak kegiatan yang ‘bagus untuk dikerjakan’. Bill & Melinda Gates Foundation kini menginvestasikan 40 juta dollar Amerika atau sekitar 537 miliar rupiah untuk membiayai sebuah riset dan pengembangan binatang ternak. Tujuannya lagi-lagi untuk aksi kemanusiaan yaitu memenuhi kebutuhan pangan di daerah tertinggal.
Riset binatang ternak ini difokuskan untuk mencari formulasi rekayasa sapi terbaik. GALVmed (Global Alliance for Livestock Veterinary Medicines) adalah lembaga penelitian non profit yang dapat hibah dana dari Bill Gates dan dipercaya mampu menciptaakn formulasi gen sapi yang gemuk dan produktif. Intinya akan lebih banyak penduduk yang bisa menikmati daging dan susu sapi dengan harga terjangkau.
ADVERTISEMENTS
Sapi hasil rekayasa gen diharapkan bisa 4 kali lebih produktif dan bertahan di kondisi alam Afrika. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pangan di sana
Penelitian yang dilakukan nantinya bakal menghasilkan spesies sapi super dari hasil persilangan dan rekayasa genetika. Bahkan Bill Gates mengatakan kalau sapi ini bakal punya daging dan susu 4 kali lebih banyak dari sapi pada umumnya.
“You can have a cow that is four times as productive with the same survivability,” ujar Bill Gates ketika diwawancarai Times.
Menciptakan spesies sapi yang bisa bertahan di panasnya suhu di Afrika memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi ketika sapi itu juga harus bisa memberikan lebih banyak daging dan susu untuk kebutuhan pangan penduduk. Maka jika sapi super benar-benar berhasil dikembangkan, hasilnya pasti sangat membantu masyarakat Afrika. Terutama kepada peternak miskin dan masyarakat yang kelaparan. Keberhasilan ini bakal mengubah kehidupan banyak orang.
ADVERTISEMENTS
Meski ada yang mempertanyakan etika merekayasa binatang, tapi mungkin ini adalah cara efektif untuk memastikan pasokan pangan di masa depan
Manuver Bill Gates selain dapat pujian dari banyak orang juga menimbulkan pertanyaan bagi sebagian lainnya. “Emang boleh ya merekayasa gen binatang demi kebutuhan makan manusia?”. Sebelumnya ia juga dikritik kalau dengan menambah jumlah ternak lebih banyak maka gas methana yang dihasilkan juga bisa menyumbang kerusakan alam dan global warming. Menanggapi isu ini Bill Gates nggak tinggal diam. Ia bahkan sudah memperhitungkan risiko ini sebelumnya.
“Sementara banyak pertanyaan tentang; apakah bisa memenuhi kebutuhan pangan dengan produk binatang tanpa menghancurkan alam, faktanya banyak penduduk miskin di luar sana yang bergantung pada hasil ternak untuk memenuhi penghasilan dan kebutuhan nutrisi mereka. Saya percaya mereka seharusnya bisa meningkatkan efisiensi ternak layaknya di negara maju.” Tulis Bill Gates melalui blog pribadinya.
Bill Gates melihat bentuk misi ini dari sisi kemanfaatan yang lebih besar untuk umat manusia dan penduduk yang serba berkekurangan. Seperti yang kita tau, dataran Afrika adalah dataran gersang yang sulit ditumbuhi tanaman. Kondisi persediaan air yang tidak merata juga membuat hewan ternak sulit dikembangkan. Apalagi beberapa kawasan di Afrika masuk dalam kategori negara miskin yang membuat mereka semakin sulit mengembangkan ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENTS
Rekayasa binatang bukan pertama kali dilakukan manusia. Kita bahkan saat ini sudah menikmati ayam broiler sebagai hasil rekayasa gen ayam
Ayam broiler yang kita konsumsi sekarang adalah contoh hasil rekayasa genetika yang berhasil dikembangkan selama ini. Pada saat permintaan pasar daging ayam meningkat ilmuwan mengembangkan inovasi ayam dengan daging paling banyak dan pertumbuhan paling singkat. Percobaan ini sudah dirintis sejak 1916 dan menyilangkan jenis ayam Cornish dengan ayam Plymouth Rock sehingga didapatkan spesies ayam broiler yang khusus dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Dimulainya penelitian spesies sapi diharapkan juga bisa layaknya mengembangkan ayam broiler. Namun kali ini tujuan Bill Gates bukanlah untuk meraup keuntungan atas penjualan dagingnya, tetapi lebih kepada bagaimana caranya membantu penduduk di Afrika.
Dengan niat baik Bill Gates, nggak menutup kemungkinan kalau nantinya pemerataan kesejahteraan bisa diberikan kepada seluruh penduduk bumi. Baik itu yang tinggal di daerah miskin atau negara kaya sekalipun bisa sama-sama menikmati kualitas hidup yang sama. Mulia banget ya tujuannya, semoga dengan ini akan banyak Bill Gates-Bill Gates lain yang juga membantu sesamanya.