Siapa sih yang tak tahu kabar soal kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud? Jauh-jauh hari sebelum Sang Raja datang, banyak orang sudah memperbincangkan segala sesuatu tentangnya. Mulai dari rombongan yang dibawa dengan jumlah yang fantastis, pangeran-pangeran Arab yang sudah pasti jadi idola para cewek, sampai apa sebenarnya agenda kunjungannya sendiri. Kunjungan resmi kenegaraan sebenarnya hal yang biasa. Namun saking mewahnya kunjungan rombongan Arab Saudi pertama setelah 47 tahun ini, memang menyedot perhatian luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Kunjungan yang akan berlangsung selama 9 hari ini membawa banyak sekali cerita. Salah satunya adalah 25 pangeran yang ikut serta dalam kunjungan ini. Sekilas pasti banyak orang yang berpikir, wah banyak banget pangerannya. Tapi buat yang paham sejarah singkat Arab Saudi mungkin tahu bahwa itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan pangeran Arab Saudi, belum semuanya. Memang berapa sih jumlah total pangeran Arab Saudi dan kalau memang sebanyak itu bagaimana coba cara Raja memilih pewaris tahtanya? Biar tambah paham, simak sebentar deh ulasan Hipwee News & Feature ini.
ADVERTISEMENTS
1. Sebagai satu dari sedikit monarki absolut yang tersisa, kekuasaan Kerajaan Arab Saudi bertahan sejak 1818. Semua keturunan Raja hingga saat ini menyandang gelar kebangsawanan
Menurut laporan The Economist, secara perhitungan kasar jumlah keluarga Kerajaan Arab Saudi yang masih hidup pada tahun 2014 mencapai 15 ribu orang. Diantara 15 ribu orang keturunan pendiri House of Saud yaitu Muhammad bin Saud (1818-91), hanya 2000 orang yang benar-benar punya akses terhadap kekuasaan Arab Saudi saat ini. Jika tahu fakta ini, sebenarnya jumlah rombongan Arab Saudi yang sebesar 1.500 orang itu wajar-wajar saja.
Sepanjang sejarah peradaban, raja memiliki banyak istri juga bukanlah sebuah hal yang luar biasa atau tidak normal. Tapi kasus Arab Saudi memang sedikit istimewa karena praktik poligami memang masih diterima secara luas dalam masyarakat. Lihat saja pangeran yang keturunan langsung Raja Salman. Dari istri pertama dan kedua saja kurang lebih ada 12 pangeran. Sementara keponakan-keponanakn Raja Salman sendiri yang masih keturunan Raja Abdulaziz Al Saud sendiri belum terhitung jumlah pastinya berapa. Rasanya perlu waktu cukup lama untuk mencari tahu seberapa banyak pangeran yang dimiliki oleh Arab Saudi. Kalau kamu ingin menghitung silsilah keluarganya satu-satu, silakan.
ADVERTISEMENTS
2. Lalu dari sekian banyak keturunan raja, bagaimana caranya pewaris tahta ditentukan?
Belum selesai kebingungan dengan jumlah pasti pangeran yang dimiliki Royal Family of Saudi Arabia ini. Pasti ada dari kamu yang juga mulai bertanya-tanya, jika jumlah pangerannya saja sulit dihitung lalu bagaimana raja menentukan penerusnya? Ya namanya juga monarki absolut, artinya semua kekuasaan berada di tangan raja. Jadi siapa yang akan jadi raja selanjutnya ya sepenuhnya tergantung kemauan raja yang berkuasa alias suka-suka rajanya.
Namun perlu diketahui bahwa semua raja Arab Saudi sejak tahun 1953, adalah anak atau keturunan langsung dari pendiri Arab Saudi modern yaitu Raja Abdulaziz atau Ibn Saud. Saking pentingnya figur raja pertama yang menemukan minyak di Arab Saudi ini, belum ada raja setelahnya yang mencalonkan anaknya sendiri. Pasti masih saudara atau keturunan langsung Raja Abdulaziz. Tak terkecuali Raja Salman yang sekarang berkuasa. Kabarnya beliau adalah anak ke-25 Raja Abdulaziz.
Pastinya tidak proses suksesi ini akan segera berubah. Hampir semua keturunan langsung Raja Abdulaziz sudah lanjut usia. Maka dari itu ke depannya menentukan penerus tahta bukan lagi keputusan raja sepenuhnya, tapi ada majelis pangeran khusus yang bakal membantu memutuskan.
ADVERTISEMENTS
3. Sekarang putra mahkota pertama dan kedua sudah di tentukan, kira-kira apa sih yang jadi faktor penilaiannya?
Masa kepemimpinan Raja Salman ini mungkin bakal jadi periode transisi paling penting dalam sejarah Arab Saudi. Sampai sekarang Raja Salman telah menetapkan dua penerus. Masih melanjutkan tradisi sebelumnya, Raja Salman menunjuk saudaranya sendiri Pangeran Muqrin bin Abdulaziz sebagai putra mahkota. Namun pada bulan April 2015, Pangeran Muqrin mengundurkan diri dari posisi tersebut. Akhirnya Raja Salman memilih kembali saudaranya sebagai pengganti, Pangeran Mohammad bin Nayef ditunjuk sebagai putra mahkota yang baru.
Nah sampai di situ, pilihan Raja Salman tidak jauh berbeda dari raja-raja sebelumnya yaitu memilih saudaranya sendiri yang masih keturunan langsung Raja Abdulaziz. Akan tetapi untuk posisi wakil putra mahkota, Raja Salman akhirnya berani menunjuk anaknya sendiri Pangeran Mohammad bin Salman. Jika pangeran ini nantinya berhasil naik tahta, dia akan jadi raja pertama Arab Saudi yang bukan anak Raja Abdulaziz tapi cucunya.
Besarnya silsilah keluarga memang memberi keunikan tersendiri bagi Kerajaan Arab Saudi. Namun seringkali rumitnya hubungan keluarga itu juga jadi sumber konflik bagi kerajaan yang kaya minyak ini. Apalagi urusan siapa yang bakal jadi raja selanjutnya, rawan banget menimbulkan perpecahan sih. Lihat saja besok siapa ya yang kira-kira akan beneran menggantikan Raja Salman?