“Satu hal yang baik tentang musik; ketika mendengarnya, kamu tidak akan merasa sakit.”
Tentu banyak dari kita yang setuju dengan kutipan Bob Marley di atas. Musik memang layaknya “obat” yang begitu mujarab menghalau rasa kesal, suntuk, atau bahkan stres yang tengah dirasa.
Betapa nikmatnya berkendara sepulang kantor menikmati jalanan lengang sambil mendengar lagu-lagu andalan diputar. Dan entah kesialan atau kekesalan macam apa yang kamu dapat selama seharian bekerja, seperti bisa luruh begitu saja dari pikiran.
Kamu mungkin penyuka musik-musik keras yang dibawakan Metallica, suka lagu dangdut yang sedang hits layaknya “Sakitnya Tuh Di Sini” milik Cita-Citata, atau termasuk penggemar garis keras band-band indie Indonesia. Apapun itu, musik punya efek yang hampir sama pada kebanyakan pendengarnya. Kenapa musik bisa bikin hari-harimu lebih bahagia? Ini lho alasannya!
ADVERTISEMENTS
1. Ketika rutinitas harian membuat kita stres dan tertekan, musik terbukti bisa mendamaikan hati dan pikiran
Hal ini mungkin hanya bisa dimengerti oleh mereka yang biasa mendengarkan musik setiap harinya. Saat sembari menuntaskan pekerjaan kantor, ketika jam istirahat kantor, hingga saat menjelang tidur setelah sepulang beraktivitas.
Penelitian seorang doktor dari University of Gothenburg membuktikan bahwa mendengarkan musik setiap hari akan mencegah kemungkinan terserang stres. Dan sekalipun kamu sudah merasakan stres, setidaknya musik bisa mengurangi tingkat stres yang kamu rasakan. Penelitian ini didasarkan pada dua penelitian sebelumnya yang menjelaskan bahwa musik mampu membangun mood positif pada pendengarnya.
ADVERTISEMENTS
2. Musik bisa memberi rasa nyaman, bahkan bagi mereka yang sedang berjuang di ruang operasi
Kamu mungkin akan terkejut mendengarnya, tapi fakta ini sebelumnya pernah diulas oleh majalah TIME. Bahwa memutar musik dalam ruang operasi terbukti bisa menurunkan tingkat stres dan memberikan efek rasa nyaman bagi pasien, sekalipun pasien tersebut dalam kondisi tidak sadar. Penelitian ini dilakukan oleh Cleveland Clinic pada beberapa penderita parkinson ketika mereka menjalani operasi pembedahan otak.
ADVERTISEMENTS
3. Mereka yang biasa mendengar musik setiap hari, punya kemampuan pendengaran dan mengolah bunyi yang mumpuni
Jurnal Psychology Aging memuat penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 tentang manfaat musik bagi pendengaran dan kemampuan manusia mengolah bunyi. Hasilnya, para musisi yang hampir seumur hidupnya diisi dengan kegiatan bermusik atau mendengarkan musik punya kemampuan mengolah bunyi yang baik.
Selain itu, kualitas organ-organ pendengaran mereka pun terbukti lebih prima daripada orang awam yang tak terbiasa mendengar musik. Ketika itu, penelitian dilakukan pada 163 orang, dengan 74 diantaranya adalah musisi yang terbiasa mendengar bunyi-bunyian sepanjang hidupnya. Hasil penelitian ini kemudian sempat diulas secara mendalam di Washington Post.
ADVERTISEMENTS
4. Aliran darah dalam tubuh bisa lebih lancar jika mendengarkan musik kamu jadikan kebiasaan
University of Maryland Medical Center mengumumkan sebuah penemuan tentang keterkaitan kebiasaan mendengarkan musik dan kesehatan jantung. Menurut mereka, musik mampu mempengaruhi terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam tubuh manusia. Hal ini dinilai baik karena pelebaran pembuluh darah akan menjadikan aliran darah lebih lancar. Ketika orang mendengarkan musik dan merasa bahagia, akan terjadi pelebaran pembuluh darah hingga 26% dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENTS
5. Musik terbukti bisa mempercepat proses penyembuhan setelah sakit atau cidera
Fakta ini dibuktikan oleh Pain Research Center di University of Utah. Bahwa musik ternyata sangat baik jika diperdengarkan pada orang-orang yang sedang dalam proses penyembuhan setelah sakit atau cidera. Misalnya, saat kamu sedang dalam masa penyembuhan lantaran mengalami cidera tulang dalam kecelakaan misalnya.
Selain perawatan intensif dan konsumsi obat-obatan, musik bisa dijadikan obat tambahan yang akan mempercepat kesembuhanmu. Hal ini lantaran musik mampu mengurangi rasa cemas atau kaget yang dirasakan seorang pasien yang mengalami cidera. Lewat penelitian yang melibatkan 143 orang, hasil penelitian ini kemudian dimuat di Journal of Pain.
ADVERTISEMENTS
6. Agar kemampuan mengingat tetap terjaga, nggak ada salahnya akrab dengan musik setiap harinya
Berbagai penelitian membuktikan bahwa musik bisa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Salah satu penelitian tersebut dilakukan di Hong Kong dan diulas di WeMD. Namun tak hanya mendengar secara pasif saja, kebiasaan memainkan alat musik pun terbukti ampuh membuat daya ingat anak-anak tetap terjaga.
Pasalnya, ketika mendengar atau memainkan alat musik, anak-anak akan terlatih untuk fokus pada apa yang didengarnya. Mereka akan memaksimalkan diri agar bisa mengingat dan memainkan nada hingga not yang tepat pada suara dan instrumen mereka.
7. Musik membantu menjaga organ-organ dalam otak tetap prima
Musik memang erat kaitannya dengan kerja otak manusia. Dalam penelitian tahun 2011 yang kemudian dimuat jurnal Neuropsychology misalnya, menjelaskan bahwa orang yang paling sering mendengarkan musik memiliki ketajaman berpikir hingga mampu meraih nilai tertinggi dalam ujian. Hal ini diungkapkan oleh seorang peneliti dari University of Kansas Medical Center yang pernah meneliti sekitar 70 orang.
8. Musik bisa jadi salah satu obat mujarab bagi mereka yang terserang penyakit stroke
Kabar gembira bagi mereka yang pernah terserang stroke, terapi musik ternyata bisa jadi obat alternatif yang ampuh. Di tahun 2008, jurnal Brain memuat tulisan tentang keterkaitan musik dan penderita stroke. Dalam ulasan tersebut dijelaskan bahwa para penderita stroke akan banyak terbantu jika suka mendengarkan musik.
Selain kemampuan mengingat mereka akan meningkat, musik pun seperti memberikan rangsangan ke otak sehingga sedikit demi sedikit otak akan kembali sinkron dengan seluruh organ dalam tubuh. Dibuktikan dalam penelitian bahwa pasien yang suka mendengarkan musik mengalami proses pemulihan yang jauh lebih cepat daripada pasien lain yang hanya mendengarkan audio book atau bahkan tak mendengarkan apa-apa.
9. Seperti halnya pijat, musik pun mampu memberikan efek rileks dalam tubuh
Pijat adalah kegiatan yang bisa membuat tubuh rileks, tapi dijelaskan dalam jurnal Depresion & Anxiety musik pun bisa memberikan efek yang sama seperti pijat. Setidaknya, saat mendengarkan musik, tubuh tidak akan merasa cemas atau khawatir pada hal-hal yang terjadi di sekitar.
Group Health Research Institute membuktikan bahwa orang dewasa yang mendapatkan 10 jam pijatan akan mengalami efek yang sama dengan mereka yang sekadar rutin mendengarkan musik setiap hari selama 3 bulan. Pembuktian yang dilakukan melibatkan 68 orang, terdiri dari kelompok yang merasakan pijatan sambil mendengarkan musik, berbaring sambil mendengarkan musik tapi tidak dipijat, dan kelompok yang hanya dipijat saja tanpa mendengarkan musik.
10. Musik ampuh meredam rasa cemas dan memunculkan mood positif dalam dirimu
Musik mungkin tak membawa manfaat yang sifatnya instan bagi para penderita kanker. Bukan berarti pasien bisa sembuh begitu saja, tapi setidaknya musik membantu mereka membangun mood positif saat berjuang melawan penyakitnya.
Hal ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Drexel University. Mereka menjelaskan bahwa musik tak hanya membantu membangun mood positif, tetapi juga membantu pasien kanker untuk merilis stres dan kecemasan dalam dirinya. Ada lebih dari 1800 pasien kanker yang terlibat dalam penelitian oleh Cocrane Collaboration yang akhirnya membawa angin segar pada para penderita kanker.
Nah, berdasarkan alasan-alasan di atas, tak salah bila banyak dari kita yang memang hobi mendengarkan musik. Bagi kamu yang belum terbiasa, mungkin bisa mulai mengakrabkan diri dengan musik mulai hari ini, ya! 🙂