Belakangan ini, kita cukup sering mendengar istilah “the new normal” atau normal yang baru. Kalimat ini muncul seiring dengan banyaknya perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia karena virus corona. Beberapa seperti penggunaan masker, yang dulu mungkin cuma dilakukan para pekerja medis saat bertugas, atau pengendara sepeda motor supaya terhindar dari polusi udara, kini hampir semua orang memakai masker saat keluar rumah. Atau mencuci tangan pakai sabun yang sekarang nggak cuma dilakukan sebelum dan sesudah makan aja, tapi juga di seluruh aktivitas.
Nah, ternyata saat zaman dulu ada penyakit mewabah di dunia, kesadaran masyarakat di Amerika akan kesehatan pun ikut meningkat. Hal tersebut mendorong mereka menciptakan inovasi-inovasi yang tujuannya meminimalisir persebaran penyakit. Puluhan bahkan ratusan tahun setelahnya, inovasi-inovasi tersebut jadi sesuatu yang normal! Bahkan kita pun telah “menikmati”nya dan sudah jadi bagian dari kehidupan kita sejak lama. Apa saja sih benda-benda itu?
ADVERTISEMENTS
1. Sekarang, banyak orang yang bikin built-in closet, atau lemari yang menyatu dengan dinding. Penginnya biar lebih ringkas dan nggak memakan tempat. Ternyata inovasi ini muncul karena orang Amerika zaman dulu mulai aware sama kuman
Kalau kita perhatikan, di rumah-rumah jadul pasti ada lemari penyimpanan yang kadang ukurannya pun luar biasa besar. Seiring berjalannya waktu, ternyata orang mulai sadar kalau adanya perabot lemari besar dan berat itu menyulitkan mereka saat ingin membersihkan rumah. Susah banget mau digeser-geser. Sedangkan kalau nggak dibersihkan, bakal mengundang debu dan kuman yang tentunya bikin penyakit. Maka dari itu, terciptalah ide menciptakan built-in closet, biar membersihkannya gampang dan ruangan di rumah juga jadi lebih lega.
ADVERTISEMENTS
2. Zaman dulu, setiap rumah di Amerika cuma punya 1 kamar mandi yang biasanya terletak di lantai dua dekat kamar tidur. Tapi lalu muncul ide untuk menempatkan kamar mandi di dekat pintu masuk, biar tamu yang mau menumpang ke WC nggak perlu naik ke atas
Masa di mana penyakit TBC dan influenza jadi masalah krusial, orang jadi kepikiran buat bikin kamar mandi kedua yang ditempatkan di dekat pintu masuk. Padahal sebelumnya, rata-rata orang cuma punya 1 kamar mandi yang terletak di lantai dua dekat kamar tidur. Karena ingin meminimalisir penularan penyakit, dibuatlah kamar mandi satu lagi khusus buat tamu yang datang dan ingin menumpang ke WC.
ADVERTISEMENTS
3. Kesadaran orang akan bahaya debu dan bakteri juga menginspirasi rancangan desain interior. Kalau dulu rumah-rumah identik dengan warna gelap, dekorasi kayu, dan tirai-tirai tebal, sekarang jauh lebih minimalis
Coba deh perhatikan gaya rumah di era Victoria. Rumah di masa itu identik dengan warna gelap, dekorasi kayu, tirai tebal, dan lantai bermotif yang tujuannya menyamarkan debu dan kotoran. Setelah orang mulai paham kalau debu bisa bikin penyakit, rancangan desain interior pun juga berubah. Ketimbang warna gelap, sekarang orang lebih memilih warna putih atau terang, biar kalau kena debu ketahuan. Dekorasi kayu dengan ukiran meliuk-liuk pun sudah mulai ditinggalkan karena susah dibersihkan.
ADVERTISEMENTS
4. Penyakit yang mengintai manusia zaman dulu juga menginspirasi terciptanya rok di atas mata kaki dan sepatu. Alasannya tentu biar nggak gampang kotor dan membawa bakteri
Kalau lihat film-film era kolonial, kita pasti ngeh kalau cewek-cewek di masa itu seneng banget pake rok lebar berlapis-lapis yang panjangnya sampai menyentuh tanah. Mau mereka lari-larian di hutan, padang rumput, tempat-tempat becek, bajunya tetep kayak gitu. Nah, setelah orang mulai peduli sama kebersihan, fashion tersebut mulai dimodifikasi. Rok-rok nggak lagi dibikin panjang menyentuh lantai, tapi cukup sampai di atas mata kaki. Selain pakaian, orang juga mulai menciptakan sepatu. Jadi awalnya sepatu itu bukan buat sekadar gaya aja Guys, tapi untuk meminimalisir persebaran virus atau kuman!
ADVERTISEMENTS
5. Nggak cuma berupa benda, hal lain di zaman dulu yang berubah karena penyakit adalah mindset orang soal kecantikan. Dulu saat TBC melanda, orang malah berlomba-lomba memoles wajah biar keliatan putih dan kurus kayak penderita TBC. Aneh banget emang 🙁
Kebanyakan penderita TBC akan memiliki wajah yang pucat dan tubuh yang kurus. Tapi di tahun 1800-an, penampilan kayak gitu malah yang banyak dicari. Alhasil, orang berlomba-lomba memoles wajah gimana biar keliahatan putih dan kurus. Mereka juga rela pakai korset yang mengekang bagian perut demi nggak terlihat buncit! Ternyata mindset cantik itu = putih dan kurus, sedikit banyak masih terbawa hingga sekarang ya!
Itulah segelintir hal normal di masa sekarang yang ternyata bermula dari wabah atau penyakit. Di masa depan, bukan nggak mungkin kalau apa yang kita gunakan atau lakukan sekarang jadi sesuatu yang normal. Bisa jadi anak cucu kita akan menganggap masker itu adalah fashion, seperti kita menganggap sepatu di masa sekarang.