Saat membuka media sosial, mungkin kamu melihat tagar #BlackLivesMatter yang sempat viral. Gerakan ini muncul akibat kasus rasisme di Amerika yang menimpa George Floyd, seorang warga kulit hitam. Kejadian bermula saat Floyd baru saja membeli barang dari toko di wilayah Powderhorn, selatan Kota Minneapolis, pada Senin (25/5). Lalu dia didatangi polisi atas dugaan penggunaan uang palsu.
Karena dia menolak ditangkap, seorang polisi bernama Derek Chauvin menggunakan lututnya untuk menahan Floyd di antara kepala dan lehernya. Kedua polisi lainnya juga menekan tubuh Flyoid, sementara satunya diam saja. Perbuatan sang polisi membuat Floyd nggak bisa bernapas hingga akhirnya meninggal dunia! Keempat polisi yang terlibat pun langsung dipecat, tetapi tetap aja nggak bisa meredam kemarahan masyarakat. Banyak orang yang turun langsung ke jalanan untuk menuntut keadilan lebih lanjut.
ADVERTISEMENTS
1. Kasus George Floyd memicu gelombang protes di berbagai negara bagian Amerika Serikat. Diawali dengan damai, mereka berdemo untuk memperjuangkan keadilan bagi orang kulit hitam
Dilansir dari New York Times, sehari setelah kematian Floyd, ratusan orang membanjiri jalanan Minneapolis untuk menuntut keadilan. Awalnya aksi ini dilakukan secara damai. Tetapi kemudian, sejumlah pendemo melakukan aksi vandalisme pada mobil-mobil polisi. Mereka juga mengincar tempat tinggal keempat polisi yang terlibat dalam kasus Floyd. Dalam hitungan hari, protes ini melebar ke berbagai negara bagian Amerika Serikat. Beberapa di antaranya adalah Memphis, Minnesota, Los Angeles, Atlanta, dan New York.
ADVERTISEMENTS
2. Lama-kelamaan, demonstrasi berubah menjadi kerusuhan. Sejumlah orang melakukan penjarahan di toko-toko barang bermerek
Sejumlah pengunjuk rasa masuk ke pusat perbelanjaan Lenox Square Mall di Atlanta. Diketahui bahwa Lenox adalah salah satu pusat perbelanjaan di kawasan tenggara Amerika Serikat. Mal ini menaungi sejumlah toko barang bermerek seperti Louis Vuitton, Prada, dan Cartier. Dilansir dari CNN, juru bicara polisi mengonfirmasi bahwa terjadi aksi vandalisme dan penjarahan di sana. Bahkan polisi juga memperkirakan adanya penjarahan di toko Buckhead Target.
ADVERTISEMENTS
3. Para pengunjuk rasa juga menyerbu kantor CNN di Atlanta. Mereka melakukan aksi vandalisme di sana dan di gedung-gedung sekitarnya
Ratusan pendemo tumpah ruah di jalanan dekat Atlanta’s Centennial Olympic Park. Mereka melakukan vandalisme di kantor berita CNN. Ada yang menaiki logo besar bertulisan CNN, ada juga yang mencoretinya dengan berbagai grafiti. Bahkan sejumlah orang tampak memecahkan dinding kaca pintu masuk kantor berita tersebut. Selain CNN, ternyata beberapa gedung lain di sekitar sana juga mengalami vandalisme serupa.
ADVERTISEMENTS
4. Sejumlah perusuh membakar beberapa mobil polisi di Chicago. Aksi bakar-bakaran ini juga terjadi di sejumlah restoran dan toko
Tindakan para perusuh semakin nggak terkendali. Mereka menghancurkan jendela-jendela mobil polisi, mendorong salah satu mobil sampai terbalik, dan membakar beberapa mobil sampai rusak parah. Selain itu, ternyata mereka juga membakar sejumlah restoran toko onderderdil mobil. Suasananya sungguh mengerikan, di mana-mana api berkobar dan mengepulkan asap pekat.
ADVERTISEMENTS
5. Tindakan para perusuh membuat mereka bentrok dengan pihak kepolisian. Peluru karet dan gas air mata pun ditembakkan di mana-mana
Aksi unjuk rasa yang awalnya berjalan dengan damai berubah menjadi kerusuhan besar. Sejumlah oknum memanfaatkan kesempatan ini untuk melakukan tindak pidana. Tetapi, polisi nggak tinggal diam. Mereka menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah kerumunan. Pihak demonstran membalasnya dengan melempar kembang api dan botol berisi urin. Akibatnya, konfrontasi semakin memanas dan tampak beberapa petugas menyerang balik dengan pukulan tongkat.
ADVERTISEMENTS
6. Bersamaan dengan terjadinya kerusuhan, seorang pemuda dikabarkan meninggal dunia. Dia ditembak oleh seorang oknum nggak dikenal
Sebelumnya, beredar kabar ada pemuda berusia 19 tahun yang ditembak saat berada di tengah kerusuhan. Tetapi, pihak kepolisian telah mengoreksinya dan merilis berita yang benar. Ternyata peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat (29/5) malam, saat korban yang berusia 21 tahun dan dua temannya berada dalam mobil yang diparkir di Detroit.
Tiba-tiba ada seorang oknum yang mendekat dan menembaki mereka. Korban yang terluka sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya nggak terselamatkan. Polisi belum bisa mengonfirmasi apakah pihak-pihak yang terlibat merupakan bagian dari protes, tetapi penembakan itu memang terjadi di pusat kota tempat berlangsungnya kerusuhan.
Rentetan kejadian ini betul-betul menyeramkan ya. Sungguh nggak terduga, unjuk rasa yang awalnya berjalan dengan damai justru berkembang menjadi kerusuhan yang menimbulkan banyak kerugian. Semoga orang-orang ini masih ingat tujuan awal mereka turun ke jalanan, yaitu menuntut keadilan bagi George Floyd dan warga kulit hitam lainnya yang mengalami kasus rasisme. Tapi sekarang, demo telah berubah jadi kerusuhan yang brutal di berbagai kota di Amerika. h