Selama pandemi ini, meski sebagian besar interaksi bergantung hanya lewat pertemuan virtual, nyatanya banyak kegiatan bermanfaat yang bisa kita ikuti secara cuma-cuma. Mulai dari diskusi, sharing session dengan para ahli, hingga bahkan pelatihan keahlian. Menjadi satu hal yang patut disyukuri mengingat sebelum pandemi, hal seperti itu jarang diadakan secara cuma-cuma. Pun ada, kesibukan luar rumah seringkali nggak mengijinkan untuk bisa ikutan.
Berbagai kegiatan virtual tersebut diadakan bukan sekadar untuk melipur bosan selama di rumah saja. Melainkan satu bentuk persiapan memasuki geliat dunia yang akan lebih menantang di era setelah pandemi. Seperti Astra Daihatsu Motor yang menggelar pelatihan dan pendidikan untuk siswa SMK binaan mereka karena melihat kondisi hari ini sebagai momentum meningkatkan kesadaran akan pendidikan dan keahlian.
ADVERTISEMENTS
Cara baru Daihatsu di tengah pandemi berkontribusi kepada masyarakat
Meski rangkaian pelatihan dan pendidikan yang digelar Daihatsu ini dilakukan secara virtual, Kepala Divisi General Affair Astra Daihatsu Motor, Haryanto Nurya Hadiwijaya, mengatakan materi yang diberikan kepada guru dan siswa SMK ini tetap mencakup soft skill, hard skill, dan workshop facility. Hal ini merupakan salah satu upaya Daihatsu untuk selalu membagikan pengetahuan dan keterampilan meski dengan cara baru, karena kualitas pendidikan sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia.
“Pintar Bersama Daihatsu adalah pilar pertama CSR (Corporate Social Responsibility) Daihatsu, karena peningkatan kualitas pendidikan sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Daihatsu akan terus membagikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak-anak didik di seluruh Indonesia,” ujar Haryanto dalam keterangan tertulis yang Hipwee terima pada Senin (22/6/2020).
ADVERTISEMENTS
Peserta dari 45 SMK binaan akan dikenalkan kepada budaya kerja industri yang diadaptasi dari Jepang
Pada sesi soft skill, para peserta nantinya akan diperkenalkan dengan budaya kerja di dunia industri yang diadaptasi dari Jepang yakni budaya 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) atau Sort , Set in order, Shine, Standardize, dan Sustain agar peserta bisa lebih paham dan siap secara mental ketika harus terjun ke dunia industri. Sedang pelatihan hard skill diberikan untuk melengkapi kemampuan peserta dalam urusan teknis terkait fungsi dan teknologi kendaraan. Serta pada sesi workshop facility, peserta akan dikenalkan kepada berbagai macam fasilitas yang ada di bengkel Daihatsu.
Haryanto mengatakan pelatihan dan pendidikan ini berjalan mulai Juni 2020 dan sudah terlaksana untuk dua batch yang diikuti 17 SMK binaan, dari total empat batch yang melibatkan puluhan siswa dari 45 SMK binaan Daihatsu di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.