Inovasi demi inovasi terus diciptakan ilmuwan dunia tanpa henti demi menjawab kebutuhan manusia sesuai zamannya. Kali ini penemuan terbaru di bidang kuliner sedang banyak jadi perbincangan. Penemuan ini digadang-gadang jadi cara untuk memproduksi daging di masa depan. Bukan dengan berternak dan menyembelih lagi, orang cuma perlu mengambil sel hewan yang diinginkan lalu menjadikannya daging layak konsumsi.
Para vegetarian garis keras mungkin cukup senang dengan temuan terbaru ini. Mereka jadi nggak perlu lagi menahan amarah saat melihat hewan-hewan harus “berkorban” untuk manusia, agar kita bisa makan dan bertahan hidup. Sekarang, hewan-hewan itu nggak perlu lagi melalui proses pemotongan yang nggak jarang dilakukan secara brutal.
ADVERTISEMENTS
Sebenarnya daging dari sel hewan ini sudah diperkenalkan ke publik sejak 6 tahun lalu dalam bentuk hamburger seharga $280,000, tapi baru belakangan ini banyak start-up yang mengembangkannya
Daging yang disebut lab-grown meat ini sudah pernah diperkenalkan ke publik 6 tahun lalu. Bentuknya berupa burger yang pembuatannya katanya menghabiskan biaya sebesar $280,000. Tapi saat itu daging ini masih dianggap terlalu kering karena kurangnya kandungan lemak di dalamnya.
Baru belakangan ini makin banyak start-up yang mulai mengembangkan daging masa depan ini, lebih baik dari saat pertama kali muncul ke publik. Sekilas bentuknya memang mirip daging-daging pada umumnya. Tapi rasanya gimana ya? Kalau kata Uma Valeti, pendiri start-up Memphis Meats, dilansir VOA, daging ayam yang dia ciptakan rasanya sama kayak ayam pada umumnya sih…
Lab-grown meat, seperti namanya, dibuat di laboratorium dengan memanfaatkan sel atau jaringan dari hewan yang kemudian “dipelihara” supaya bisa tumbuh jadi daging
Singkatnya begini, ilmuwan mengambil sel atau jaringan dari tubuh hewan yang ingin dagingnya “dikembangbiakkan”, lalu sel atau jaringan tersebut dilipatgandakan dan dibiarkan “tumbuh” membentuk jaringan otot sampai akhirnya membentuk daging. Bentuknya cukup mirip lo sama daging asli.
Kenapa sih ilmuwan ngotot banget buat menciptakan lab-grown meat ini? Alasannya selain ingin menghapus kekerasan pada hewan dalam industri peternakan, juga buat mengurangi emisi gas rumah kaca
Nggak semua hewan ternak di dunia ini beruntung hidup di lingkungan peternakan yang nyaman, damai, nan sentosa. Banyak banget hewan seperti ayam, sapi, atau kambing yang menerima perlakuan tidak etis dari peternaknya. Entah mereka dipelihara di kandang yang sempit, kotor, dan jauh dari kata higienis, atau tidak mendapat perawatan yang layak.
Alasan itu yang mendorong para ilmuwan menciptakan daging buatan tanpa perlu repot membesarkan hewannya apa lagi “membunuh”nya. Selain itu daging masa depan ini juga diklaim jadi daging ramah lingkungan karena bisa membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari mulut hewan ternak. Dikutip dari Tempo, gas metana dari mulut ternak bisa mempertipis lapisan ozon di atmosfer.
Pembuatan lab-grown meat juga katanya sih butuh energi lebih sedikit dibanding mengembangbiakkan hewan-hewan ternak.
Tapi lab-grown meat ini belum bisa dijual bebas karena masih terbentur masalah higienitas. Lembaga makanan di Amerika Serikat masih terus memantau pembuatan daging ini
Sebelum bebas diperjualbelikan, daging buatan dari laboratorium ini harus lolos dulu uji kelayakan. Apalagi pembuatannya di laboratorium, nggak menutup kemungkinan daging malah bisa terkontaminasi suatu zat yang membahayakan konsumennya. Selain itu, munculnya inovasi di dunia ternak ini menimbulkan ketakutan tersendiri di kalangan para peternak, takutnya lama-lama orang jadi beralih ke daging buatan ini.
Kalau kamu kira-kira bakal pilih yang “alami” atau “buatan” nih?