Memasuki akhir tahun, cuaca di Indonesia tampaknya semakin ekstrem saja. Saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, iklim memang cenderung tidak menentu. Beberapa daerah ada yang dilanda hujan lebat atau angin kencang, tapi ada juga yang malah belum merasakan hujan sama sekali. Di saat Jakarta sekarang sudah mulai dilanda hujan lebat sampai mengakibatkan banjir di beberapa titik, di Yogyakarta cuaca masih saja terik, hujan cuma terpantau terjadi sesekali dan waktunya juga relatif sebentar.
Setali tiga uang dengan Jakarta, dua hari lalu di Palembang baru saja terjadi hujan lebat dan angin kencang. Tidak sedikit bangunan yang atapnya rusak atau tertimpa pohon tumbang. Di media sosial Instagram, video soal cuaca ekstrem ini banyak diunggah para pengguna. Ada juga video yang menunjukkan ‘penampakan’ angin mirip puting beliung di sana. Kalau lihat video-videonya emang serem sih… Nah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir peringatan kalau beberapa daerah juga akan mengalami hujan lebat disertai kilat atau petir. Kali ini Hipwee News & Feature udah merangkum infonya buat kamu. Simak yuk!
Hujan lebat dan angin kencang menerjang Palembang dua hari lalu. Tidak sedikit bangunan yang rusak saking kencangnya angin
Hari Sabtu (27/10) kemarin, Palembang dilanda hujan lebat sekaligus angin kencang, tepatnya di kawasan Jakabaring. Dalam video yang banyak beredar di media sosial, tampak angin berhembus begitu kencang sampai bisa menggoyangkan pepohonan. Belasan rumah warga di Tegal Binagun, Plaju juga rusak, mulai yang atapnya lepas, roboh, hingga tertimpa pohon. Listrik juga dilaporkan sempat mati. Meski tidak ada korban jiwa, tapi peristiwa kemarin cukup membuat banyak warga ketakutan.
Tidak cuma rumah warga aja, stadion Jakabaring Sport City dan plafon LRT Palembang juga dilaporkan mengalami kerusakan. Malah katanya kerugiannya mencapai Rp20 miliar lho
Beberapa bangunan di kompleks Jakabaring Sport City (JSC) juga dikabarkan mengalami kerusakan cukup parah. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, mengatakan dari 20 aset venue di sana, 14 di antaranya rusak parah dan ringan. Kerugiannya kalau ditotal kira-kira mencapai Rp20 miliar. Venue cabor Aquatic aja kalau diperbaiki butuh dana sekitar Rp3,6 miliar, karena atap membrannya didatangkan langsung dari Perancis. Belum lagi kerusakan lain.
Selain JSC, stasiun DJKA kereta Light Rail Transit (LRT) juga rusak di bagian atap dan plafonnya akibat dihantam angin kencang. Karena kejadian ini, para penumpang di stasiun itu harus dialihkan ke stasiun Jakabaring.
Fenomena ekstrem yang sudah diprediksi BMKG Sumsel ini terjadi karena adanya awan cumulonimbus yang menyelimuti langit Palembang
Sebelumnya, BMKG Sumatera Selatan sudah memprediksi adanya fenomena angin kencang dan hujan deras itu. Menurut mereka cuaca ekstrem seperti itu memang rawan terjadi di musim peralihan seperti sekarang. Stasiun Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) SMB II Palembang mencatat kecepatan angin yang melanda Palembang kemarin mencapai 27 knot dengan curah hujan sekitar 11 milimeter.
Cuaca ekstrem yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu disebabkan awan cumulonimbus yang menyelimuti langit Palembang. Kondisi udara yang relatif hangat di sekitaran awan itu menimbulkan perbedaan tekanan yang berujung pada angin kencang. Ditambah karakteristik permukaan topografi area Jakabaring memang relatif rata, sebagian besar lahannya juga terdiri dari gambut, membuat kemungkinan pertumbuhan awan cumulonimbus di wilayah ini lebih besar.
Palembang bukan satu-satunya daerah yang rawan cuaca ekstrem. BMKG, lewat Twitter resminya, melansir beberapa wilayah yang berpotensi dilanda hujan lebat dan angin kencang dalam waktu dekat
Berikut wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat / petir sampai dengan 2 hari kedepan.
.
.
Wilayah Indonesia sudah memasuki awal musim hujan, tetap waspada jangan lupa selalu bawa payung, jas hujan dan hindari genangan pada saat anda berkendara.. pic.twitter.com/i3BfM8V86S— Humas_BMKG (@InfoHumasBMKG) October 29, 2018
Tidak hanya Palembang, BMKG sebenarnya juga melansir wilayah-wilayah lain yang dalam beberapa hari ke depan (28-30 Oktober 2018) ini berpotensi dilanda cuaca buruk. Kalau melansir Twitter resminya, cuaca ekstrem terjadi karena adanya sirkulasi siklonik (pusaran angin) di Aceh dan Perairan Barat Laut Australia. Angin itu jadi pemicu adanya hujan lebat dan angin kencang. Bagi kalian yang tinggal di daerah-daerah yang disebut BMKG di atas, ada baiknya untuk tetap waspada atas kemungkinan itu ya!
Meski mungkin tempat kalian tinggal tidak termasuk daftar daerah rawan hujan lebat, tapi tidak ada salahnya untuk berhati-hati atas segala kemungkinan yang terjadi. Soalnya musim-musim peralihan gini emang rawan banget sih…