5 Fakta di Balik “Pamitnya” Cheetos, Lays dan Doritos di Indonesia. Tak Lagi Diproduksi Mulai Bulan ini

Cheetos Lays Doritos berhenti beredar

Sejak memasuki bulan Agustus ini, media sosial kita ramai membahas tentang Cheetos, Lays dan Doritos yang mulai berhenti beredar di Indonesia. Pasalnya ketiga merek makanan ringan ini benar-benar dihentikan produksinya di Indonesia mulai Agustus 2021. Sobat micin pasti bakal kehilangan jajanan favorit nih~

Warganet pun dibuat heran atas keputusan penghentian produksi tersebut. Diketahui bahwa Cheetos, Lays dan Doritos adalah merek yang cukup laris di pasar Indonesia. Sehingga kabar ketiga merek tersebut “pamit” dari Indonesia, menimbulkan banyak pertanyaan. Apa ya penyebabnya? Apakah selamanya berhenti? Yuk simak fakta pemberhentian Cheetos, Lays dan Doritos berikut!

ADVERTISEMENTS

1. Penyebab utama pemberhentian produksi Cheetos, Lays dan Doritos adalah berakhirnya perjanjian lisensi PT Indofood Fritolay Makmur (IFL) dan PepsiCo

Mungkin ada yang penasaran, kalau perjanjiannya berakhir, kenapa nggak diperpanjang? Nah, masalahnya saham IFL sudah dibeli oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Dengan total kepemilikan mencapai 99,99 persen dari total saham yang diterbitkan. Pihak PepsiCo pun telah menyetujui transaksi tersebut. Sehingga, semua merek milik PepsiCo yang termasuk saingan dari produk-produk IFL harus dihentikan.

Melansir dari Kompas , Corporate ICBP, Gideon A Putro menjelaskan bahwa pihaknya telah membeli seluruh saham IFL yang dimiliki Firtolay yang merupakan afiliasi dari PepsiCo. Beralihnya saham IFL ke tangan ICBP tersebut pun membuat IFL harus mengakhiri perjanjian lisensi dengan PepsiCo pada Februari 2021.

ADVERTISEMENTS

2. Sejak transaksi saham tersebut, IFL diberi waktu 6 bulan untuk menghentikan seluruh produksinya

Mungkin kamu pernah mendengar kabar berhentinya Cheetos, Lays dan Doritos sejak Februari lalu. Namun, ternyata masih tetap beredar setelah kabar tersebut sempat ramai dibicarakan. Nah, ternyata usai transaksi saham, perjanjian lisensi akan berakhir setelah pihak IFL menyelesaikan semua proses persiapan penghentian produksi merek milik PepsiCo. Penghentian produksi atau masa transisi harus sudah selesai dalam waktu 6 bulan. Sehingga, di bulan Agustus inilah Cheetos, Lays dan Doritos resmi “pamit” dari Indonesia.

ADVERTISEMENTS

3. Nggak hanya penghentian produksi saja, segala aktivitas seputar merek PepsiCo di Indonesia harus dihentikan

Pihak ICBP benar-benar menghentikan izin edar merek milik Fritolay, PepsiCo atau pihak afiliasi IFL lainnya. Pihak-pihak tersebut dilarang memproduksi, menjual, memasarkan atau mendistribusikan produk makanan ringan apa pun di Indonesia yang bersaing dengan produk IFL. Sehingga, mulai bulan ini, Cheetos, Lays dan Doritos benar-benar berhenti beredar di Indonesia.

ADVERTISEMENTS

4. Penghentian produksi dan penjualan merek PepsiCo di Indonesia hanya berlaku selama 3 tahun sejak berakhirnya masa transisi

Pihak ICBP menyatakan bahwa penghentian produksi dan segala aktivitas merek afiliasi IFL hanya berlaku selama 3 tahun sejak masa transisi berakhir. Ada kemungkinan setelah 3 tahun ICBP akan bekerja sama kembali dengan PepsiCo. Sehingga Cheetos, Lays dan Doritos bisa kembali beredar di Indonesia.

ADVERTISEMENTS

5. Meski peredaran merek andalannya di Indonesia di hentikan, PepsiCo masih berharap mereka bisa kembali lagi ke Indonesia

Melansir dari Kompas , PepsiCo menilai keputusan ICBP menghentikan produksi dan peredaran merek mereka yang bersaing dengan produk IFL karena ICBP memiliki prospek industri makanan ringan yang kuat. Sehingga untuk sementara harus mengontrol pesaing, termasuk Cheetos, Lays dan Doritos yang saat ini cukup banyak peminatnya di Indonesia. Meski begitu, PepsiCo tetap berharap Cheetos, Lays dan Doritos bisa kembali ke Indonesia sesegera mungkin.

Nah itulah beberapa fakta di balik “pamitnya” jajanan favorit para sobat micin~ Mari kita tunggu 3 tahun lagi, apakah Cheetos, Lays dan Doritos akan kembali lagi?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat buku dan perjalanan

Editor

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung

CLOSE