Pertarungan antara Khabib Nurmagomedov dan Conor McGregor dalam perebutan gelar juara dunia kelas ringan UFC di Las Vegas beberapa waktu lalu sangat menarik perhatian masyarakat, termasuk Indonesia. Banyak yang mengelu-elukan nama Khabib sebagai jawara karena selain mendapatkan perlakuan tidak pantas dari Conor dan kawan-kawan, latar belakang Khabib yang merupakan seorang muslim juga membuatnya mendapat dukungan yang cukup besar terutama dari masyarakat Tanah Air.
Selain pertarungan di atas ring yang membuat penonton atau masyarakat terpukau, ada hal lain yang membuat mereka penasaran dengan kedua petarung ini. Hal itu bukan lain adalah bentuk telinga mereka yang berbeda dengan telinga pada umumnya. Daun telinga mereka bengkak dan membesar. Di dunia UFC, MMA, atau sejenisnya, bentuk telinga ini bukanlah hal yang asing lagi. Bukannya malu atau khawatir, deformasi atau perubahan bentuk telinga ini justru dianggap bak lencana kehormatan yang bisa dibanggakan bagi para pegulat. Tapi sebenarnya berbahaya tidak sih memiliki cauliflower ear ini? Yuk simak fakta-faktanya bareng Hipwee News & Feature!
ADVERTISEMENTS
 Cauliflower ear seringkali dijumpai pada atlet-atlet yang sering kontak fisik membanting badan seperti pegulat, petarung UFC atau MMA, serta pemain Rugby
Bentuk daun telinga seperti ini biasa disebut cauliflower ear. Daun telinga yang bengkak dan besar ini biasanya dijumpai pada petarung, pegulat, atau atlet lain yang sering melakukan kontak fisik. Oleh karena itulah, Khabib, McGregor, atau atlet lainnya memiliki bentuk telinga seperti ini. Dalam istilah medis, cauliflower ear dikenal dengan perichondrial hematoma. Sedangkan nama cauliflower sendiri muncul karena bentuk daun telinga yang seperti kembang kol.
ADVERTISEMENTS
Kondisi ini sebenarnya menunjukkan trauma pada bagian daun telinga atau rongga luar telinga. Trauma ini disebabkan oleh benturan berkali-kali sehingga darah terkumpul dan membuat bentuk telinga seperti kembang kol
Cauliflower ear merupakan kecacatan yang muncul karena trauma tumpul yang langsung mengenai bagian telinga luar, terutama bagian daun telinga. Biasanya trauma ini muncul akibat benturan keras berkali-kali atau luka robek yang terjadi di lapangan bermain atau di atas ring tempat para atlet bergulat dan bertarung. Dilansir dari laman Hellosehat, kondisi hematoma atau terperangkapnya darah terjadi pada bagian sekitar telinga membuat kepingan darah menumpuk.
Akibatnya, terjadi peningkatan tekanan sehingga aliran darah disekitarnya juga terganggu dan menyebabkan kerusakan jaringan tulang rawan yang tidak menerima suplai darah yang cukup. Sedangkan kecacatan daun telinga terjadi setelah aliran darah tulang rawan terputus dalam beberapa waktu. Rusaknya jaringan telinga ini tentu memiliki dampak buruk. Misalnya, telinga berdengung, penurunan fungsi pendengaran, rasa sakit pada kepala, penglihatan menjadi kabur, hingga terjadinya pendarahan.Namun sepertinya hal tersebut sama sekali nggak masalah bagi para atlet ini.
ADVERTISEMENTS
Bagi kita mungkin hal ini mengerikan dan memang cauliflower memiliki dampak buruk. Tapi bagi para petarung atau atlet ini cauliflower ear justru bagian dari ciri khas yang menunjukkan seberapa tangguhnya mereka
Dilansir dari laman ESPN, Randy Couture, seorang aktor sekaligus pensiunan petarung UFC menyatakan kalau kini cauliflower ear telah berubah menjadi lencana kehormatan dalam gulat, tinju dan MMA. Apa yang dulunya dianggap sebagai cedera yang tidak enak dipandang, kini telah menjadi trofi hidup yang menciptakan rasa hormat.
Sebenarnya cauliflower dapat dicegah dengan menggunakan pelindung kepala dan telinga, sehingga ketika terjadi benturan, telinga bisa terlindungi. Tapi sebagai petarung, mereka pasti menolak hal itu. Bahkan sebagian petarung ada yang sengaja membuat telinga mereka menjadi cauliflower seperti ini karena merasa bangga dengan itu. Semakin besar cauliflower yang dimiliki, maka ada anggapan semakin tangguh atau kuat seorang petarung. Bagi mereka hal itu bukan lagi merupakan sebuah penyakit atau trauma, tapi adalah ciri khas seorang atlet kontak fisik.
Jadi jangan heran ketika kamu menyaksikan seni bela diri campuran atau mixed material arts (MMA) seperti UFC atau mungkin di pertandingan Rugby misalnya, para atletnya memiliki bentuk telinga aneh seperti ini. Bagi mereka, justru itu yang menjadi salah satu ciri khas dan menunjukkan seberapa tangguhnya dan sejauh mana perjuangan mereka selama ini.