Salah satu hal yang biasanya jadi pertimbangan orang dalam memilih suatu produk adalah review. Zaman sekarang, review atau ulasan nggak cuma berupa teks aja. Lihat aja, tuh, YouTube. Dalam platform itu kita bisa dengan mudah menemukan video berupa ulasan berbagai macam produk, mulai dari makanan, produk fesyen, teknologi, sampai aplikasi. YouTube bahkan jadi rujukan banyak orang sebelum memutuskan membeli produk tertentu.
Nggak cuma YouTube aja, platform Instagram pun sekarang juga banjir konten review. Apalagi setelah menjamurnya selebgram berpengikut ratusan ‘K’ yang menerima jasa promosi produk lewat akunnya. Konten review sering seliweran di linimasa kita. Tapi ada satu hal yang belakangan ini jadi keresahan saya, yang mungkin jadi keresahan kalian juga, yaitu soal cara selebgram review makanan. Jujur aja, gara-gara gemes sama salah satu selebgram yang kalau review makanan cuma bilang “hmm..” atau “enaaak..” sambil merem-merem, saya sampai unfollow dia. Kenapa sih, bahkan buat menjelaskan tekstur atau rasa spesifiknya aja males banget? 🙁
ADVERTISEMENTS
Dear selebgram, apakah kalian nggak merasa berdosa sama yang punya bisnis makanan itu kalau cara kalian review cuma dengan bilang “hmm.. enak..” sambil merem-merem?
Sebelum memulai review, ada baiknya kalau para selebgram ini bersyukur karena si pemilik bisnis telah memilihnya di antara ratusan selebgram lain, untuk melakukan endorsement. Mungkin dengan cara ini, si selebgram bisa terdorong untuk memberikan ulasan sebaik mungkin, nggak sebatas pada kata “enak” atau “enak banget” aja. Ada sih yang menambahkan sedikit komentar. Tapi sayangnya komentar itu malah nirfaedah karena menjelaskan apa yang seharusnya nggak perlu dijelaskan. Kayak misalnya: “Wah, rasa kejunya tuh keju banget!” atau “Aduh, ini sih donat banget ya rasanya…”.
Like, whaaat???
ADVERTISEMENTS
Sebagai calon customer, saya pribadi tentu mengharapkan komentar yang lebih dari kata “enak” aja. Mungkin mereka bisa mendeskripsikan teksturnya, aromanya, atau presentasinya
Seharusnya para selebgram juga sadar kalau melakukan review di Instagramnya itu sama aja kayak dia lagi berjualan atau promosi. Tugasnya nggak sebatas makan lalu divideo-in aja, lebih dari itu. Ia punya kewajiban menjelaskan makanan yang dicoba sedetail mungkin. Selain bilang enak, mungkin bisa juga dijelaskan teksturnya, aromanya, presentasinya, atau misalnya dia merasa ada bahan makanan yang terasa di lidahnya, ya disampaikan aja.
Kenapa harus sedetail itu? Karena kan harapannya setelah review itu tayang, bakal semakin banyak orang beli produk yang diulas. Sedangkan, calon pelanggan (setidaknya, untuk saya personal ya) pasti perlu tahu dulu informasi produk yang pengin dibeli sedetail mungkin. Oh ya, alangkah baiknya kalau para selebgram juga menyebutkan range harga makanan yang diulas. Asli, banyak banget lo yang bisa disebutin selain bilang “enak” doang!
ADVERTISEMENTS
Para selebgram juga harusnya nggak malas untuk melakukan riset kecil-kecilan tentang brand yang meng-endorse dia. Ini dilakukan untuk mencari tahu sisi-sisi menarik bisnis tersebut, biar orang makin tertarik
Sebelum melakukan review, ada baiknya kalau selebgram melakukan riset kecil-kecilan tentang brand yang endorse dia. Mungkin dengan sedikit kepo-kepo yang cuma berbekal ponsel pintar ini, mereka jadi menemukan sisi-sisi menarik dari brand tersebut. Kayak misal ternyata owner-nya pernah sekolah kuliner di luar negeri. Nah, hal unik kayak gini bisa banget jadi nilai jual. Nggak menutup kemungkinan akan membuat orang yang nonton review-nya semakin tertarik buat mencoba produk tersebut.
Dengan meluangkan “energi” lebih saat melakukan review, besar kemungkinan ia bakal jadi sasaran banyak brand lain untuk melakukan endorsement. Semakin niat, semakin ia akan kelihatan stand out di antara “lautan” selebgram di media sosial. Syukur-syukur dengan cara-cara di atas, ia jadi bisa menemukan format baru saat me-review produk dan malah bikin dia jadi punya ciri khas.
Jadi, please, buatlah review yang lebih elegan dan berkualitas ya! Semangat!