Memasuki musim hujan memang cukup banyak wabah penyakit yang harus kita waspadai, ya SoHip. Kondisi apalagi kondisi lingkungan yang lembab bikin bakteri hingga virus penyebab penyakit jadi mudah menyebar. Di musim hujan nggak hanya DBD aja yang bisa jadi wabah, lo. Leptospirosis atau dikenal juga dengan penyakit kencing tikus juga harus kita waspadai.
Apalagi baru-baru ini Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) mengungkap angka kasus leptospirosis yang meningkat sejak awal tahun. Kasus infeksi leptosrpira di beberapa kabupaten di Jatim ini pun bisa dibilang cukup tinggi. Berdasarkan data yang dihimpun dinas terkait, hingga 5 Maret 2023 sudah ada 249 kasus, di mana 9 di antaranya meninggal dunia. Dari total angka itu, 204 kasus ditemukan di Pacitan di mana 6 di antaranya meninggal dunia.
Tingginya kasus ini tentu jadi perhatian serius pemerintah mengingat persebaran lpenyakit ini juga terjadi di beberapa provinsi di Indonesia dan jarang yang mengetahui penyebarannya. Seperti apa sebenarnya leptospirosis ini dan bagaimana pencegahannya?
ADVERTISEMENTS
Mengenal leptospirosis yang biasanya mewabah di musim hujan
Leptospirosis atau leptosrpira adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini bisa menginfeksi manusia dan hewan, tapi penularannya bukan dari manusia ke manusia, ya. Leptospirosis dapat menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi dengan urin hewan yang terinfeksi bakteri ini.
Urin tersebut dapat masuk ke air atau tanah dan bisa bertahan di sana selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Ada banyak jenis hewan yang bisa membawa bakteri ini di dalam tubuhnya. Seperti hewan ternak, babi, kuda, anjing, dan hewan pengerat seperti tikus. Makanya, penyakit ini disebut juga dengan penyakit kencing tikus.
Ketika hewan-hewan itu terinfeksi leptospirosis, biasanya nggak memiliki gejala penyakit jadi sulit dikenali mana hewan yang membawa bakteri itu. Padahal, hewan yang terinfeksi dapat terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus-menerus hingga beberapa bulan bahkan tahun.
Nah, untuk penularan leptospirosis ke manusia paling banyak melalui media air yang terkontaminasi bakteri tersebut. Biasanya, manusia dapat terinfeksi bakteri ini jika terkena kontak dengan urin atau cairan tubuh lain (kecuali air liur) dari hewan yang terinfeksi, kontak dengan tanah, air, atau makanan dan minuman yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
Bakteri leptospira tersebut dapat masuk ke tubuh manusia melalui kulit atau selaput lendir seperti mata, hidung, atau mulut. Apalagi jika kulit tersebut terdapat luka atau goresan.
ADVERTISEMENTS
Cara mencegah leptospirosis, mulai dari gaya hidup bersih dan sehat hingga meningkatkan kewaspadaan!
Mengingat sulit diketahui apakah kita terkontak langsung dengan media penularan yang terkontaminasi leptospirosis, maka berbagai upaya pencegahan penyakit ini pun penting untuk kita ketahui, ya SoHip! Melansir dari Health Think BC, berikut ini adalah beberapa cara mencegah leptospirosis yang harus kita perhatikan!
- Hindari kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi
Penyebaran penyakit ini dapat terjadi melalui air atau tanah yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Jangan berenang di sungai atau danau yang terkenal terkontaminasi, dan hindari juga berjalan tanpa alas kaki di daerah yang terkenal terkontaminasi.
- Gunakan perlengkapan pelindung diri
Jika kamu harus berada di daerah yang terkenal terkontaminasi, pastikan kamu menggunakan perlengkapan pelindung diri seperti sepatu bot, sarung tangan, dan pakaian pelindung, ya SoHip. Ini dapat membantu mencegah kontak langsung dengan tanah atau air yang terkontaminasi.
- Selalu jaga kebersihan lingkungan sekitar
Mengelola kebersihan lingkungan sekitar adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran pennyakit ini, lo. Pastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan teratur. Bersihkan daerah sekitar rumahmu secara teratur dan buang sampah dengan benar. Jangan sampai jadi sarang tikus! Pastikan juga bahwa binatang peliharaanmu nggak terinfeksi, ya!
- Berhati-hati saat berinteraksi dengan hewan
Hewan seperti tikus, anjing, dan sapi dapat menjadi sumber penyebaran leptospirosis. Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Jika memang ada keharusan untuk kontak langsung dengan hewan-hewan itu, hindari memegang mata, hidung, mulut, bahkan makan bila belum cuci tangan dengan sabun.
- Lakukan vaksinasi
Harus diingat nih, buat SoHip yang punya hewan peliharaan, bahwa vaksinasi dapat membantu mencegah penyebaran leptospirosis. Pastikan bahwa hewan peliharaanmu mendapatkan vaksinasi secara teratur untuk menghindari penyebaran penyakit ini, ya!
Dengan langkah pencegahan leptospirosis ini, kita bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap infeksi yang bisa mengintai siapa saja. Apalagi buat kamu yang tinggal di lingkungan rawan banjir, atau sering beraktivitas di air yang kemungkinan tercermar.