Belum genap seminggu Jepang dilanda angin topan Hagibis yang katanya terdahsyat dalam satu dekade terakhir ini. Hembusan angin topan itu sukses memorak-porandakan sejumlah kota di negeri Sakura tersebut. Hagibis juga memicu hujan sangat lebat, hingga menyebabkan banjir dan tanah longsor. Akibat bencana itu, transportasi lumpuh, beberapa penerbangan ada yang dibatalkan, dan berbagai fasilitas publik seperti listrik dan air terputus.
Jepang bukan baru sekali menghadapi bencana maha dahsyat seperti Hagibis pekan lalu. Sejak puluhan tahun lalu Jepang sudah pernah dilanda berbagai bencana yang nggak kalah hebat. Lokasinya yang berada di kawasan cincin api membuatnya tak bisa terhindar dari terkaman tsunami, gunung meletus, hingga gempa bumi. Namun, bukannya memilih pasrah sama keadaan, kondisi itu justru mampu membuat Jepang jadi negara terdepan dengan manajemen risiko bencana terkeren di dunia.
ADVERTISEMENTS
1. Semua bermula dari gempa bumi besar yang melanda dataran Kanto tahun 1923 silam. Gempa terjadi bersamaan dengan kebakaran yang ‘memanggang’ para pengungsi
Api muncul dari tungku-tungku masak yang jatuh ke tanah karena gempa, ditambah adanya angin topan yang makin memperparah persebaran api, seperti dikutip dari Time.
ADVERTISEMENTS
2. Kerusakan terjadi di mana-mana, tingkat keparahannya nggak perlu ditanya lagi. Korban meninggal disinyalir mencapai 100.000 orang
ADVERTISEMENTS
3. Kerugian dan kerusakan parah yang dialami Jepang saat itu membuat orang kemudian membangun kembali kota-kota dengan penuh perhitungan. Bangunan yang rawan terbakar diganti dengan beton dan baja enam lantai
ADVERTISEMENTS
4. Lokasinya yang berada di Ring of Fire, membuat Jepang jadi salah satu negara paling rawan gempa, tapi juga jadi yang paling siap untuk mengatasinya
ADVERTISEMENTS
5. Di banyak sekolah, latihan evakuasi akan diajarkan bahkan di hari pertama masuk kelas. Pemerintah selalu menekankan pentingnya gotong royong saat bencana terjadi
ADVERTISEMENTS
6. Berbagai organisasi publik dan swasta juga ikut memberikan pelatihan darurat seperti gimana cara mengangkut orang-orang dari kantor ke rumah atau pengungsian saat gempa terjadi
7. Pemerintah Jepang juga punya pedoman pembangunan gedung-gedung dan fasilitas publik agar tahan gempa. Itulah kenapa meski sering diguncang gempa, jarang ada bangunan yang roboh
8. Alat peringatan tsunami di Jepang juga keren banget lo. Didirikan tahun 1952, alat tersebut terdiri dari 300 sensor yang tersebar di penjuru negeri, termasuk 80 sensor air yang bisa memantau aktivitas seismik 24/7
9. Jaringan itu bisa memprediksi ketinggian, kecepatan, lokasi, dan waktu kedatangan setiap tsunami yang menuju pantai-pantai di Jepang
10. Di pesisir-pesisir pantai, ratusan tempat perlindungan gempa dan tsunami juga telah dibangun. Beberapa kota telah membuat tembok tsunami dan pintu air sehingga ombak nggak mengalir ke daratan
11. Bahkan trotoar di sana dibangun supaya bisa terbuka lo. Dengan begitu banjir tidak akan memasuki rumah-rumah atau stasiun bawah tanah
japan really lives in the future. stay safe ??? #PrayForJapan pic.twitter.com/1mpqJFwOoV
— ℓyn✨ (@porkdo_bi) October 12, 2019
Wah, keren banget nggak sih! Semoga aja Indonesia bisa meniru yang selama ini Jepang lakukan ya, mengingat lokasi negara kita kan juga berada di kawasan cincin api.