Iya, tahu kok. Tahun ini memang bukan tahun kabisat. Tapi ‘kan nggak ada salahnya membahas tahun unik ini, mumpung lagi di penghujung bulan Februari. Iya soalnya salah satu ciri mencolok dari tahun kabisat ini karena bulan Februarinya punya kelebihan satu hari, yang biasanya 28 hari jadi 29 hari. Dan ini cuma terjadi 4 atau bahkan 8 tahun sekali. Intinya sih angka tahun kabisat ini selalu habis kalau dibagi 4. Contohnya kayak 2000, 2004, 2008, 2012, 2016, 2020, dan seterusnya.
Dulu Hipwee sudah pernah menulis sejarah panjang kenapa Februari jadi bulan yang punya hari paling sedikit dalam setahun. Dan ini juga ada hubungannya sama tahun kabisat. Kalau belum baca, bisa buka di sini. Nah, kali ini Hipwee News & Feature bakal bahas tahun-tahun kabisat di seluruh dunia, seperti dilansir CNN ini. Soalnya mereka memaknainya dengan cara yang berbeda-beda pula. Ada yang memang fakta, ada juga yang berupa mitos belaka. Kalau penasaran, yuk kita simak bareng, terlebih buat kamu yang ulang tahunnya 29 Februari, atau biasa disebut leaper!
ADVERTISEMENTS
1. Kamu yang ulang tahun 4 tahun sekali, jangan bersedih hati. Soalnya kamu tetap bisa merayakan ultahmu setiap tahun kok. Kayak di Hong Kong, para leaper sepakat merayakan ultah tanggal 1 Maret
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Beda dengan Hong Kong, kalau di New Zealand ulang tahun resmi para leaper ini lebih awal, yakni setiap 28 Februari
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Di kota Anthony, Texas, Amerika Serikat, sebuah festival kerap digelar tiap tanggal 29 Februari untuk memperingati hari jadi para leaper
ADVERTISEMENTS
4. Sebuah tradisi unik juga dilakukan di Irlandia pada abad ke-5 dulu. Saat hari kabisat atau tanggal 29 Februari, para wanita di sana diperbolehkan melamar kekasihnya
Tradisi ini bermula dari seorang wanita bernama St. Bridge yang protes kepada pria bernama St. Patrick karena terlalu lama membuatnya menunggu untuk dilamar. Akhirnya St. Patrick memberi waktu satu hari yakni tanggal 29 Februari bagi St. Bridge untuk melamarnya. Saat harinya tiba, St. Bridge pun berlutut di depan St. Patrick dan melamar. Tapi sayang, St. Patrick menolak dan sebagai gantinya ia mencium pipi St. Bridge dan memberinya gaun sutra.
5. Legenda St. Bridge terdengar hingga ke telinga Ratu Margaret di Skotlandia. Tahun 1288 ia menetapkan 29 Februari sebagai harinya para wanita, dimana mereka bisa melamar siapapun lelaki yang diinginkan
Kalau lelaki itu menolak, mereka harus mencium dan memberi gaun sutra seperti yang dilakukan St. Patrick kepada St. Bridge.
6. Sedikit berbeda dengan di Denmark. Pria yang menolak wanita yang melamarnya di hari kabisat harus memberinya 12 pasang sarung tangan
7. Tapi ternyata nggak semua negara bisa menyambut baik para hari kabisat. Di Cina ada mitos beredar, kalau anak yang lahir 29 Februari umumnya nggak pintar berbisnis dan kehidupannya juga serba sulit
8. Mungkin saking langkanya, pasangan-pasangan di Yunani sampai menolak untuk menikah di tahun kabisat, karena ada anggapan kalau itu bakal membawa nasib buruk
9. Sama halnya kayak di Italia, yang menganggap tahun kabisat itu tahun serba sial. Duh, ada-ada aja…
Mereka mengenal istilah “Anno bisesto, anno funesto” yang artinya “Tahun kabisat tahun sial”.
10. Kalau orang-orang di Rusia memandang tahun kabisat bisa membawa cuaca buruk. Para petani di sana percaya kalau tanaman yang ditanam di tahun kabisat bakal tumbuh ke arah yang salah
11. Di Taiwan juga sama. Bahkan orang tua di sana melarang anak perempuannya yang sudah menikah pulang ke rumah saat bulan kabisat (Februari), karena bisa membawa kesialan
Ternyata beragam banget ya persepsi orang di dunia soal tahun kabisat. Kalau orang Indonesia kok kayaknya biasa-biasa aja ya sama tahun unik ini. Atau kamu sebenarnya juga termasuk yang menganggap kabisat itu kutukan? Hmm…