Sudah rahasia umum kalau standar kecantikan itu sebenarnya berubah dari tahun ke tahunnya. Baik dari tren make up, baju, sampai potongan rambut yang ‘cantik’ di tahun 2017 ini tentunya beda dengan definisi ‘cantik’ di tahun 1980-an. Artis cantik tahun 1980-an saja tidak malu terlihat di film dengan bulu ketiak, sesuatu yang tidak terbayangkan saat ini karena dianggap menjijikan. Kulit mulus tanpa bulu berkembang jadi standar kecantikan yang khususnya harus diikuti oleh perempuan. Berangkat dari standar itulah produk-produk cukur dan waxing mulai populer, terutama dalam hitungan tiga dekade terakhir.
Dari mencukur dengan pisau cukur tradisional, lilin panas, sampai teknologi laser, jadi rutinitas harian perempuan masa kini. Tapi ternyata bulu bagian mana yang wajib dicukur pun, standarnya masih berbeda-beda. Kalau di Indonesia, menghilangkan bulu ketiak dan kaki untuk perempuan sudah jadi standar. Nah di perkotaan besar seperti Jakarta mulai terdengar nih gaung tren terbaru dalam dunia waxing yang akhirnya sampai di Indonesia, yaitu ‘Brazillian wax’ alias mencukur pubic hair atau rambut dekat daerah kemaluan. Haduh bayanginnya aja sudah sakit banget ya?! Biar tambah paham, simak deh liputan khusus Hipwee ini.
ADVERTISEMENTS
1. Meski namanya ‘Brazillian wax‘, tren ini berawal dari sebuah salon kecil di New York pada tahun 1987. Pemiliknya J. Sister yang aslinya dari Brazil, jadi terkenal di dunia sebagai penemu teknik ini
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Ditambahi embel-embel Brazil karena J bersaudara ini mempatenkan diri sebagai pencetus pertama. Masalahnya majalah Playboy juga melakukan klaim yang sama
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Begitu sampai di Amerika pada awal tahun 1980-an, J bersaudara kaget karena banyak perempuan cantik berbikini tapi bagian bawahnya ‘tidak rapi’
ADVERTISEMENTS
4. Akhirnya mereka menawarkan sendiri jasa waxing daerah intim di salon kecantikannya. Servis langsung meledak popularitasnya karena banyak pelanggan yang merasa ‘terbebaskan’
5. Brazillian wax disebut-sebut tren kecantikan paling revolusioner, mengubah persepsi kecantikan di ‘bawah’ sana
6. Tren ini memperlihatkan bagaimana perempuan seharusnya bisa mengambil kendali terhadap tubuhnya sendiri. Termasuk untuk bentuk potongan bulu pubik, dari yang mulus sampai berbentuk segitiga atau hati
7. Sama seperti teknik waxing lainnya, Brazillian wax juga menggunakan lilin panas. Banyak orang masih enggan begitu membayangkan rasa sakitnya
8. Sakit? Sudah pasti. Tapi tiap tahunnya, semakin banyak orang yang beranggapan bahwa rasa sakit itu sepadan dengan hasil prosedur ini
9. Meski popularitasnya sudah mendunia, tetap perlu waspada karena mencabut bulu dengan lilin dapat mengangkat lapisan pelindung kulit. Jika tidak terjaga kebersihannya, bakteri rentan masuk
10. Pasca waxing pun tak bisa sembarangan. Konon kamu tidak boleh berhubungan seksual minimal 24 supaya tidak iritasi
11. Di Indonesia, Brazillian wax juga mulai populer. Sering ditawarkan sebagai paket treatment pra-pernikahan, servis ini dihargai mulai dari Rp400 ribu-an
12. Tak cukup dengan Brazillian wax, kini ada lagi Brazillian laser. Supaya bulu ‘dibawah’ sana, hilang selama-lamanya
13. Tapi lagi-lagi ini hanyalah satu bentuk tren kecantikan yang sedang populer saat ini. Jika memang menurutmu tidak perlu, ya kamu berhak menemukan kenyamananmu sendiri. Termasuk untuk urusan daerah pubikmu
Waxing di kaki saja sakitnya sudah bisa membuat jejeritan. Apalagi di area kemaluan? Duh, ngilu membayangkannya. Kalau kamu, berani coba Brazilian wax?